Bab 55: Free

21.2K 1.4K 79
                                    

Sebelum membaca, dimohonkan kepada readers tercinta untuk mengklik bintang yang ada di pojok bawah.
Jika Anda pembaca sejati, maka Anda akan memberikan jejak dukungan dan semangat untuk hasil karya anak Indonesia .
Karena mengklik ⭐️ itu Gratis tidak di pungut biaya sepersenpun. Jangan lupa comment !! ❤️
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

* Gimana nih kabarnya ?? kangen banget ya sama cerita TSBUnya.. wkwkwkw. maafkan author yang lemot ini yak... 

* Siapin Snack buat baca cerita ini

- HAPPY READING -

*****

Bastian menatap kearah wanita di hadapannya yang nampak terkejut  akan dirinya yang secara tiba-tiba sudah berada di belakang wanita itu.

Bahkan kini Wanita itu mengedarkan pandangannya keseliling koridor yang nampak sangat sepi. Nyatanya, memang hanya mereka berdua yang berada di koridor itu.

Sudah tiga hari berlalu Bastian tidak melihat sosok yang selalu menggangu pikirannya, kini orang itu sudah berada di hadapannya sekarang dengan balutan dress berwarna putih, lengan sebahu yang terlihat ramping, rambut bergelombang yang tergerai bebas, dan kaki jenjangnya yang mulus nampak terkspose sexy ditambah heels mengkilap yang menghiasi kaki cantiknya, membuat Dress itu sangat cocok di pakai Clara. Wanita itu bagaikan perpaduan antara malaikat dan dewi kecantikan yang tercetak begitu sempurna.

Jujur, saat wanita itu memasuki ruangan, rasanya Bastian ingin mencongkel semua mata lelaki yang menatap Clara seakan ingin memangsa wanita itu hidup-hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jujur, saat wanita itu memasuki ruangan, rasanya Bastian ingin mencongkel semua mata lelaki yang menatap Clara seakan ingin memangsa wanita itu hidup-hidup. Bastian menggeram, bahkan ia sangat ingin menarik Clara pada saat itu dan menyeretnya masuk ke dalam kamar. Lalu mengunci wanita itu agar terkurung bersamanya.

Oh Astaga, Bastian sudah terpikat akan kencantikan Clara.

Walaupun Bastian selama tiga hari tidak menampakkan diri di hadapan Clara, tapi dirinya mengetahui semua aktivitas yang wanita itu lakukan dirumah.

Bastian terlalu memakan ucapan Clara beberapa waktu lalu saat mereka berada di kamar mandi, dirinya terlalu egois sehingga berkata kasar pada wanita itu. Harusnya ia sedikit mengerti kenapa Clara bisa berkata seperti itu. Wanita itu menyadarkannya akan realita yang sedang di jalaninya sekarang.

Dirinya terlalu terbawa suasanya, dan ia harus menghentikannya. Ia terlalu melewati jalur yang di tentukan, sehingga membuatnya malu dan menyesal sendiri.

"B-bastian...?"

"A-apa yang kau lakukan d-disini ..?" Ucap wanita itu gugup. Bastian melirik kearah Jemari Clara yang menggenggam erat tas kecil di tangannya. Bastian tersenyum miring,

"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan sendirian, keluar dari ruang aula tanpa di temani pengawal ?"

"A-aku....A-aku..." ucap Clara terbata-bata karena gugup. "Arneta...Y-ya.. Arneta. Dimana dia ?? Seharusnya ia bersamaku." Lanjut Clara yang semakin gugup.

The Secret Between Us #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang