Bab 57 : Miss You

26.5K 1.4K 115
                                    

Sebelum membaca, dimohonkan kepada readers tercinta untuk mengklik bintang yang ada di pojok bawah.
Jika Anda pembaca sejati, maka Anda akan memberikan jejak dukungan dan semangat untuk hasil karya anak Indonesia .
Karena mengklik ⭐️ itu Gratis tidak di pungut biaya sepersenpun. Jangan lupa comment !! ❤️
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

* Siapin Snack buat baca cerita ini

- HAPPY READING -

*****

" Bagaimana ? apa kau suka ?" tanya Lelaki yang berada di hadapan Clara.

Clara tidak menjawab, perlahan langkah kakinya menuju benda yang di perlihatkan lelaki itu padanya.  Ia mengelilingi benda itu, matanya terus tertuju pada benda yang terus memercikkan air pada wajahnya. Bahkan air itu sama sekali tidak berhenti membasahinya, Clara menarik sedikit bibirnya.

 Bahkan air itu sama sekali tidak berhenti membasahinya, Clara menarik sedikit bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Air mancur yang indah dengan lampu putih di sekelilingnya. Clara tidak menyangka jika ada benda yang sebesar ini masih berfungsi di tengah salju yang turun. Langkahnya terhenti tatkala dirinya sudah menyandarkan tubuhnya pada tiang besar yang sangat dekat dengan air mancur yang indah itu. Lalu tubuhnya berbalik menghadap dua orang yang menatap kearahnya,

" So, bagaimana bisa kau menemukan tempat ini, Tuan Mahendra yang terhormat..?" Tanya Clara dengan senyuman miringnya.

Lelaki itu mengangkat bahunya berpura-pura tidak tahu, lalu memasukkan kedua tangannya ke saku celananya. Kemudian ia melangkah mendekati Clara.

"Well,....."  jeda Yoman. lalu ia mencondongkan wajahnya kearah Clara, lalu melanjutkan ucapannya. " just information for you, aku sudah tiga kali ke tempat ini.." bisik Yoman di selangi dengan senyuman miringnya.

" menjijikan..! kau mau pamer di hadapanku huh ?" balas Clara.

Yoman terkekeh. lalu menarik tubuhnya dari Clara, " setidaknya aku membantumu yang tidak tahu itu."

Clara berdecih, lalu berbalik menatap air mancur itu. "Jika kau sudah mengenal lebih lama keluarga Miller, kenapa tidak memberitahuku ?" 

"aku rasa kau tidak pernah menanyakannya, dan itu menurutku tidak penting." jawab Yoman jujur.

Clara mendengus, "tidak penting..." ujar Clara yang mengulangi ucapan akhir teman lelakinya.

Yoman menatap kearah Clara, lalu menarik nafas dalam. " kau tau, aku mengajakmu kesini hanya ingin membantumu."

" membantu dalam hal ?" sarkas Clara yang langsung menatap kearah Yoman.

"You know, mendinginkan emosimu yang sangat terlihat itu."

" Oh.. benarkah ?" jeda Clara. " kau terlalu ikut campur dalam masalah pribadiku, Tuan Mahendra yang terhormat. Dan ini sudah kedua kalinya..." kemudia Clara berjalan meninggalkan Yoman yang masih berdiri di tempatnya. Ia terus berjalan menuju kaca yang memperlihatkan salju turun dengan derasnya.

The Secret Between Us #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang