Bubz, tap the star button please! I know u'all know how to appreciate my works. 😊🌟
Happy reading! 😻💗
***
Setelah pertanyaan gila tadi dan ancaman Natan perihal dompet Vanessya. Mereka akhirnya duduk berhadapan di salah satu tempat makan ayam cepat saji incaran Vaness tadi, dan tentunya tidak mudah bagi Natan meyakinkan Vanessya kalo dia bukan lah agen penculikan seperti yang gadis itu tuduhkan.
"Jadi gimana, Mba? Mau gak?" tanya Natan.
Vaness menatap Natan dihadapan nya, "Mas? ini acara TV atau apa gitu ya? Social experiment gitu ya, Mas? Kamera nya mana, Mas?" tanya Vaness seraya mata nya memperhatikan sekitar.
Helaan napas lelah keluar dari bibir Natan, "Nih KTP sama kartu mahasiswa saya," Natan mengeluarkan tanda pengenal dari dompet nya, "Silahkan dilihat."
Vaness mengecek tanda pengenal Natan, "Uhmm.. Tapi kok aneh?" tanya Vaness. Ia tetap curiga pada laki-laki di depan nya ini.
"Mba saya udah capek.. Gini aja, Mba tau gak tempat yang nyediain jasa pacar pura-pura gitu?" tanya Natan dan langsung mendapat gelengan dari Vaness.
"I don't care if you say I'm freak or whatever is it. Tolong saya Mba, satu hari aja cuma pura-pura." pinta Natan dengan nada memelas.
"Mas, saya gak terima!" sentak Vaness memukul meja pelan membuat Natan menatap nya kebingungan, "Saya masih dua puluh tahun, Mas! Kok Mas-nya manggil saya Mba sih?!" lanjut Vaness sewot
Jiwa julid Natan pun terpancing, "Mba keliatan tua, bibir nya merah kayak abis makan bayi, terus itu tuh anting bulet kaya hulahup small version." cibir Natan.
"Heh, Mas! Aku pake lipcream warna ini tuh biar matching sama kemeja maroon aku, ini anting juga kecil mas hulahup small version apa coba?!"seru Vaness tidak terima.
"Terserah deh Mba--"
"Mba lagiii!" geram Vaness kesal. Gadis itu pun mengulurkan tangan kanan nya, "Vanessya Calista, dua puluh tahun." ujar Vaness memperkenalkan diri.
"Natan Giovallo.. dua puluh dua tahun." balas Natan seraya menjabat tangan Vaness kikuk.
"Mas freak banget, gak paham saya." dumal Vaness sambil memakan es krim vanilla nya.
"Not my problem sih kalo ganteng tapi gak punya pacar.. Tapi emang harus banget sampe minta strangers buat jadi pacar pura-pura nya Mas? Dadakan lagi!" ucap Vaness yang entah kenapa malah mendumal sambil menggeleng-gelengkan kepala dengan mata yang beradu tatap dengan mata Natan.
Natan pun mengeluarkan lagi KTP dari dalam dompet nya dan juga mengeluarkan KTP milik Vaness di dompet milik Vaness.
"Nih, pegang KTP saya uhm.. Vaness?" yang disebut nama nya itu pun menerima KTP milik Natan namun diri nya masih tidak paham.
"Maksudnya gimana deh, Mas?" tanya Vaness seraya mengernyit bingung.
"Username instagram kamu apa?" tanya Natan mengabaikan pertanyaan Vaness.
"Hah? Buat apa, Mas? Mau modus ya?" tuduh Vaness yang langsung mendapatkan ekspresi jengah beserta dengusan oleh Natan.
"Modus, modus! Saya kasih waktu kamu satu hari buat pikirin pertanyaan saya tadi, biar nanti saya DM kamu!" jelas Natan ketus.
"Dan saya harap kamu mau. Just for a day, no, no, just for a few hours." lanjut Natan dingin karena gengsi untuk melembutkan nada bicara nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Natan ✓
Fanfiction"Mba mau jadi pacar saya ga?" "Kok orang gila bisa masuk mall ya?" Ternyata benar, dunia itu memang sempit. Natan Giovallo si calon dokter yang tidak pernah menjalin cinta bertemu dengan Vanessya Calista si gadis moody yang mencari cinta nya. ⚠️ Th...