09. KTP Meresahkan

1.2K 254 10
                                    

Happy reading! 😻💗


***

"Ah, dimana sih?"

"Yailah!"

"Ish! Gue taruh mana ya?!"

"Shit!"

"Ya Tuhan.. KTP Vaness dimanaa?"

"Pikun banget sih?!"

Vaness menarik napas dan membuang nya perlahan, "Huuhhhh, gak boleh nangis, Ness. Udah gede, ayo cari, bisa.. GAK BISA!"

Tak!

Vaness memukul kepala nya dengan air mata yang mulai mengalir membasahi pipi nya. Kesal karna tidak menemukan apa yang sedang ia cari. Kamar yang tadi pagi baru saja ia rapihkan, kembali berantakan karna mencari Kartu Tanda Penduduk-nya itu.

"Gue taruh mana sih.." lirih Vaness sambil terisak pelan.

Gadis itu melepas cardigan rajut berwarna lilac nya dan menyisakan kaos putih di tubuh nya. Padahal ia sudah bersiap untuk berangkat ke kampus, namun tidak jadi dikarenakan KTP nya yang tiba-tiba saja hilang dari dompet nya.

"Di tas gak ada, didompet gak ada, lemari? Gak mungkin lah! Orang gue bawa terus kok!" dumal Vaness pada diri sendiri.

"Dasar pikun!"

"Argh, kesel!"

Sungguh sangat mengesalkan saat mencari sesuatu namun tidak kunjung menemukan nya. Sebenarnya Vaness sudah berusaha untuk tetap sabar dan mencoba teliti, berusaha mengatur emosi nya agar tidak menangis. Namun, gagal karna memang sudah mendekati tanggal tamu bulanan, Vaness jadi lebih sensitif. Dan menangis adalah salah satu cara Vaness untuk menyalurkan emosi nya dibanding ia membanting pintu lemari serta pintu kamar kost nya--seperti yang biasa ia lakukan saat ia masih duduk dibangku SMP. Hal itu justru akan mengundang sang Ibu Kost untuk datang dan menegur nya.

Vaness pun mengambil handphone nya, lalu menelepon Virgi. Memang dari semua teman Vaness seperti Vian yang sudah berteman dengan Vaness selama kurang lebih 4 tahun dan juga Vanna yang baru 2 tahun ini berteman bersama Vaness, Virgi itu bisa disebut expert dalam hal mengerti Vaness dan Virgi juga pawang Vaness dalam mengendalikan mood gadis itu.

"Gii, lo liat KTP gue gakk??" tanya Vaness cepat setelah panggilan diangkat.

"Lah? Kenapa nanya gue? Gak ngeliat lah gue."

"Ya, nanya lo lah! Gue gak tau ada dimana, lupa!" kesal Vaness setengah merengek lalu kembali menangis.

"Jangan nangis dulu, bego! Cari dulu pake mata yang bener!"

"Engga ada, Virgii! Gue udah buka mata gue lebar-lebar!"

Diseberang sana Virgi mengehela napas kasar, "Emang kenapa tiba-tiba nyari KTP?"

"Ya, karna ilang.. itu kan emang harus ada di dompet, Virgii! Tadi gue rapihin dompet gue.. terus gak ada KTP gue nya.." jawab Vaness kesal, lalu melirih di akhir kalimat nya.

"Lo balik nya kapan siihh? Bantuin gue cariin dong, Mama.." lanjut Vaness merengek sambil mengusap air matanya menggunakan punggung tangan. Persis anak ilang.

"Ck, tunggu bentar, gue masih ada kelas. Lo gak ada kelas?"

"Jangan lama-lama.. gimana dong?! Argh, gak ke kampus gue, bolos kelas!"

"Dih, si jamet! Gara-gara KTP doang???"

"Enak aja KTP doang! Susah tau ngurus nya, ribet! Gue hiks diet keras waktu itu biar foto KTP gue ga chubby, sembarang aja lo!"

Mas Natan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang