Saat ini Vaness sedang bersiap-siap untuk pergi ke Bogor, tepatnya pulang ke Bogor sih. Iya, Vaness mengiyakan ajakan Natan semalam.
Cewek itu sedang menjepit bulu mata saat ponsel nya berdering beberapa kali karena ada pesan masuk. Vaness mengecek dari lockscreen-nya. Ada pesan dari Natan.
_
Mas Natan
|Aku mau otw jemput
|Mau sarapan apa?Vanessya
Uhmm apa yaa|
Binguungg Mas :(|Mas Natan
|Bubur ayam mau?Vanessya
MAUUUU!!|Mas Natan
|Oke_
Vaness pun kembali sibuk dengan urusan bulu mata nya. "Perasaan udah sepuluh menit nggak kelar-kelar itu pake mascara nya." Cibir Virgi.
Ah, Virgi hari ini nggak ikut. Anak organisasi satu itu lagi sibuk dan sudah mulai rapat disaat mahasiswa lain masih liburan. Jadi Virgi saat ini hanya memakai kaos oversize warna putih dengan celana pendek.
"Ini mascara nya nge-gumpal malesin banget bikin bete, anjir." Sungut Vaness. Berpindah untuk memperbaiki lengkungan bulu mata sebelah kiri nya. Vaness memang selalu butuh waktu untuk urusan riasan mata.
"Iya, dah. Eh, btw lo sama Kak Natan jadi nya gimana?"
Kegiatan Vaness menjepit bulu matanya berhenti sebentar lalu kembali menjepit bulu matanya sambil berujar, "Kayak gini.. aja...."
Virgi menghela napas, "Even though lo tau Vanna bakal marah sama lo?"
Vaness mengangguk dan Virgi melanjutkan omongannya, "To be honest, gue ngerasa lo emang nggak cocok pacaran. Jadi, gue dukung aja keputusan lo ini. Toh, lo juga 'kan yang ngejalanin sama Kak Natan. Let's see, bertahan sampai kapan."
Lagi. Vaness mengangguk dengan senyum. "Sialan lo." cewek itu tertawa, "Maacii, loh, Gigi..."
30 menit kemudian Natan datang sambil membawa tas Tupperware berwarna ungu. Vaness bingung saat membuka pintu kos nya, "Aku kira bakal makan di mobil? Udah jam segini, loh? Nanti macet."
Natan terkekeh, "Buat Virgi. Kamu 'kan nggak masak, nanti dia kelaparan."
"Ohhh... lagian Virgi bisa masak telur kali, tapi makasih, yaa!" Ujar Vaness lalu menyuruh Natan masuk. "Gi! Bubur ayam nih, makan."
"Eh, Iyaa! Makasih!" Sahut Virgi dari kamar. Masih rebahan dia.
"Yaudah, gue berangkat, yaa. Byee!"
"Pergi dulu, ya, Virgi."
Setelah pamit mereka pun keluar dari rumah kos Vaness dan masuk ke dalam mobil Natan. Ngomong-ngomong warna baju mereka nggak samaan kali ini. Natan dengan kaos putih dan dilapisi kemeja berwarna putih gading. Sementara Vaness memakai crop top warna hitam dan kemeja kotak-kotak warna marun sebagai outer. Untuk celana dan sepatu mereka sama-sama pakai jeans dan sneaker yang warna nya sama, warna hitam.
"Nih, makan buburnya. Sambelnya aku pisah, jangan taruh banyak, loh, ya." Ujar Natan. Bawel banget deh.
Vaness nyengir, "Iyaaaa, Mas Natan, makasihh."
"Mas sarapan apa tadi dirumah?" Tanya Vaness.
"Makan toast buatan Riva tadi. Lagi suka buat sarapan dia dirumah, Ness. Nanti cobain deh, dia bawa juga." Jelas Natan. Vaness tau alasan Vanna rajin buat sarapan, itu sebenarnya lagi belajar buat sarapan untuk Erric.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Natan ✓
Fanfiction"Mba mau jadi pacar saya ga?" "Kok orang gila bisa masuk mall ya?" Ternyata benar, dunia itu memang sempit. Natan Giovallo si calon dokter yang tidak pernah menjalin cinta bertemu dengan Vanessya Calista si gadis moody yang mencari cinta nya. ⚠️ Th...