Sebelum baca, vote dulu ya! Baca nya sambil comment bisa kan? Terimakasih!
Kalo ada yang nggak dimengerti, langsung comment aja yak.
Happy reading! <3
***
"Loh? Tante Qia disini?" gumam Natan seraya menuruni tangga. Nggak perlu Natan lihat wujud nya pun dia sudah tau kalo suara itu adalah suara Qia.
"Mas, mau pergi kemana?"
Natan mendekati ruang tamu, menyalimi tangan Bunda nya dan teman Bunda nya itu. "Mau ketemu Vaness, Bun."
Lena dan Qia ber-oh ria. "Dijagain loh, Atan, pacar nya." goda Qia, meski begitu nada ucapan nya terdengar seperti menuntut.
Natan terkekeh malu sambil mengangguk, "Iya, Tante."
"Mas, bentar tunggu ya."
"Kenapa, Bun?"
"Mau ambil cash buat anak Bunda yang mau nge-date." Lena menjawab sambil berlalu diiringi tawa renyah yang diikuti oleh Qia.
"Tidak ada penolakan, ya, Mas Sayang." lanjut Lena karna tau anak sulung nya itu akan menolak dan berkata 'Kan udah ada uang bulanan dari Ayah.'
"Atan, besok ada waktu nggak?" tanya Qia setelah meredakan tawa nya.
Natan tampak berpikir, lalu kemudian menjawab, "Nggak ada, Tante, kenapa memang nya?"
"Besok Tante mau ajak ketemuan, mau? Ada yang mau Tante omongin sama Atan," jawab Qia.
Natan memiringkan kepala nya dan sedikit berdesis gugup. "Oke, Tante Qia, Natan mau."
Suara langkah terdengar mendekat, Bunda Lena dengan dompet ditangan nya.
Lena mengambil beberapa lembar uang kertas berwarna merah, dilipat lalu memasukan nya ke saku celana jeans kiri Natan. "Kalo Vaness nolak atau bilang Mama nya nggak bolehin dia dibelanjain laki-laki, Mas ngotot aja ya?"
Natan menengok ke arah Qia yang menggeleng-gelengkan kepala setelah melihat kelakuan Bunda nya. "Iya, Bunda, makasih ya." ujar Natan lalu menyalimi tangan Bunda nya dan mengecup pipi Bunda nya.
Tak ketinggalan, dia juga menyalimi Qia. Kemudian Natan pamit untuk pergi menjemput Vaness di kosan cewek itu.
--- MAS NATAN ---
"Halo, Kak Atha?"
"Halo, so dimana ngana, Ness? So bajalang?" wanita yang dipanggil Atha itu balas bertanya dengan bahasa Manado nya.
"Nyanda Kak, belum, masih ditampa kos kita ini. Kiapa memang?" jawab Vaness. Spontan juga menggunakan bahasa yang sama dengan Atha.
"Ohh, nyanda cuma batanya. Mau naik apa ngana kesini?"
"Naik oto, Kak, ta pe temang ada mo antar. Kembar pe acara mulai jam berapa sto?"
"Ohh, tamang. Jam ampa, tunggu so datang samua depe tamu undangan. Cepa jo ngana kesini, biar kita pigi sama-sama ke Mall."
"Oohh, yaudah, Kak, so mo otewe kita ini."
"Eh, Ness!"
"Apa, Kak?"
"Nyanda babawa kado ngana nyanda makang."
Tutt.
"Huhh, dasar Mama-Mama!" gerutu Vaness dengan logat yang masih tertinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Natan ✓
Fanfiction"Mba mau jadi pacar saya ga?" "Kok orang gila bisa masuk mall ya?" Ternyata benar, dunia itu memang sempit. Natan Giovallo si calon dokter yang tidak pernah menjalin cinta bertemu dengan Vanessya Calista si gadis moody yang mencari cinta nya. ⚠️ Th...