Vote gak susah kok, gak ribet, tinggal pencet aja.
Happy reading! <3
_
Vanessya Calista
Aku gaadaa kelas sore jd nya Mas|
Dosen aku sakitt|
Mas Natan
|ohh gituu yaaa
|kamu mau ngikut akuu gaakk?_
"Kesambet apaan si Mas Natan dah? Typingan nya tumben banyak gini.." gumam Vaness dengan mata yang mengerjap menatap layar handphone nya.
_______
"Nat, coba mampir kampus Vaness dulu deh." ujar Erric.
Natan melirik Erric, heran. "Kenapa? Dia bales apa? Mau nebeng?" tanya Natan.
Benar. Erric yang membalas pesan yang Vaness kirim dikarenakan Natan yang sedang menyetir.
"Sebagai teman yang baik, gue mau bantu lo pdkt. Mumpung ada waktu, jadi mending ajak Vaness aja," jawab Erric.
Natan berdecak, walaupun sebenernya mah mau, "Engga ah, kasian dia semalem nugas, capek. Gue mampirin tapi buat anter dia balik." ujar Natan.
"Dih jangan lah, ntar dia sendirian di kosan!"
"Terus? Mau nemenin?" sinis Natan.
"Ngaco! Ya, engga lah! Udah ajak aja!"
"Kalo Vaness ikut, nanti balikin ke kostan nya ribet, muter-muter, Ric. Mending anter sekarang aja,"
"Dibawa ribet banget lu, anying. Udah biarin aja ngikut!" putus Erric lalu mengetikan sesuatu di handphone nya dan handphone Natan bergantian.
Natan menghela napas nya, pasrah.
--- MAS NATAN ---
"Hai, Mas-- eh? Ada ada Kak Erric juga? sapa Vaness yang diakhiri kebingungan. Senyum manis nya kini dihiasi tatapan yang tidak terbaca.
Natan tersenyum tipis dari balik kaca yang tidak diturunkan sempurna. Disamping nya ada Erric yang mengangguk dengan cengiran khas nya.
"Turun Bro, pindah belakang." suruh Natan pada Erric.
"Iyaa, siap, Mass!" jawab Erric dengan nada yang dibuat-buat.
"Eh, gausah, Kak!" seru Vaness.
"It's okay, Babe."
"Bap bep bap bep, babi hah??!!" idih si Natan, posesif amat sih!
"Haii," sapa Vaness pada Natan sesaat sudah duduk di kursi samping pengemudi.
Natan mengangguk kikuk, "Hai."
Erric berdecak, "Kaku banget najis!"
"Diem lo, jangan sampe gue turunin." geram Natan. Erric ini gak tau ya kalo Natan lagi berusaha menenangkan detak jantung nya karna lihat senyuman Vaness tadi?
"Aku kira kamu Kesambet, Mas." ujar Vaness dengan kekehan nya.
Natan melirik Vaness, tidak mengerti apa yang gadis itu bicarakan.
"Tiba-tiba bales chat aku panjang kayak 'a' nya tiga. Wah, kaget dong akuu, Mas.. Taunya Kak Erric yah yang bales?" lanjut Vaness, dengan senyum tipis.
"Enakan chatan sama gue berarti kan, Ness?" goda Erric.
Natan berdecak, "Gak usah godain Vaness, Ric!" sebal nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Natan ✓
Fanfiction"Mba mau jadi pacar saya ga?" "Kok orang gila bisa masuk mall ya?" Ternyata benar, dunia itu memang sempit. Natan Giovallo si calon dokter yang tidak pernah menjalin cinta bertemu dengan Vanessya Calista si gadis moody yang mencari cinta nya. ⚠️ Th...