22. Not Without Reason

998 205 10
                                    

Wah, thank you! Udah 2k ya votes nya seneng deh! 🤗

I know u'all know how to appreciate my work. Please don't be lazy to press the star button! Aku akan lanjut istirahat setelah update chapter ini, selamat digantung kayak jemuran ya, Bubz!

Happy reading! 😻💗

***


"Arghh.." Natan memegangi kepala nya yang pening bukan main.

Baru saja ingin bangun, namun Natan baru sadar kaki kanan milik Erric terletak didada nya. Langsung saja Natan dorong membuat sang pemilik melenguh.

"Anjir.. Gue mabok?" enggak, Nat, keseleo lo. Natan melihat ke sekitar, ini Apartemen nya. Cowok itu melakukan kebiasaan nya saat bangun tidur yaitu, mengacak rambut.

"Bangsat.. pusing banget.." gumam Erric, ternyata sudah terbangun juga.

Natan gak menghiraukan Erric, telunjuk dan jempol nya masih sibuk mijat pelipis nya.

Ada yang aneh.

"Tunggu.. Jevan mana??" Natan bingung. Disini hanya ada mereka bertiga tanpa ada nya Jevan, orang yang dengan sengaja membuat Natan dan Erric mabuk. "Argh, Jevan anjing!" Natan mengumpat, dia baru sadar lagi dikerjain sama Jevan, tapi buat apa?

"Oh my.. Shh.. perut gue gak enak banget.." racau Christo yang sudah mulai sadar.

Natan perlahan bangun dari duduk nya dan berjalan keluar kamar. Ia berjalan menuju lemari pendingin untuk mengambil minum.

"Natan.. Lo goblok ya?"

"Iya sih kayak nya."

"Bisa-bisa nya gue bablas sampe sebotol?" Iya, dua gelas, tapi gelas besar. Jevan gitu loh biang nya.

"Apa lebih ya?"

"Ah, anjing!"

"Gara-gara Jevan nih!"

"Jevan bangsat!" Natan bermonolog dan mengumpat setelah menghabiskan satu botol air mineral.

"Bro, give me some water please." Christo muncul dari arah kanan nya dengan langkah gontai.

Natan pun memberi satu botol air mineral untuk Christo. "Skip kelas, Vin?"

Christo mengangguk, "Kelas gue pagi, ini aja udah jam 2. Gimana nih nasib lo?"

Natan menghela napas berat lalu terbelalak, "LAH IYA NASIB GUE!"

Dengan cepat Natan berlari ke kamar untuk mencari handphone milik nya. Dia kira masih ada di Jevan ternyata udah ada di atas nakas sampingan sama kunci mobil.

"Handphone lo geter mulu sialan, deret deret deret.. Pegel kuping gue.." gumam Erric, masih setengah sadar.

"Mati gue mati.." gumam Natan, tatapan nya kosong memandangi layar kunci nya.

10 messages from Vanessya Calista [yesterday]

2 missed voice calls from Vanessya Calista [yesterday]

5 missed voice calls from Riva [yesterday]

6 messages from Bunda ❤️ [today]

2 missed voice calls from Bunda ❤️ [today]

2 missed video calls from Bunda ❤️ [today]

2 messages from Ayah [today]

5 missed calls from Ayah [today]

Mas Natan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang