17. Sebel 20%

1.2K 234 32
                                    

Disinilah mereka sekarang, di dalam mobil dengan wangi kopi milik Natan. Sedikit informasi, Vaness mempunyai hidung yang sensitif terhadap pengharum mobil, Vian juga Vanna bahkan rela menyesuaikan pengharum mobil mereka dengan aroma yang Vaness suka. Beruntung Natan menjadikan aroma kopi sebagai pengharum mobil milik nya.

Selama perjalanan menuju ke kampus Vaness mobil Natan diisi oleh obrolan yang didominasi oleh Vaness. Karna mungkin Vaness itu random, jadi apa aja yang ada dikepala nya ya diomongin. Misal nya tadi waktu mobil Natan melewati klinik dokter gigi, Vaness cerita kalo dulu waktu SMA dia pernah pakai behel untuk rapihin gigi nya, bukan buat gaya-gayaan yahh. Terus juga Vaness cerita tentang member nct yang lagi bikin dia oleng, namanya Yuta. Gak ketinggalan juga lagu-lagu yang terputar di mobil Natan kali ini genre nya kpop semua, dominan nct walaupun masih ada lagu-lagu dari boygroup lain.


Gak kerasa mereka sudah hampir sampai di kampus Vaness. Tiba-tiba Vaness ingat kalo dia belum lama putus sama mantan nya yang cukup dikenal dikampus, kalo ada yang liat dia dianter sama cowok bisa jadi bahan omongan. Vaness gak mau jadi omongan. Soalnya Vaness udah berusaha untuk gak terlihat menonjol di kampus, dia gak mau diomongin yang enggak-enggak dan kehidupan perkuliahan nya jadi gak nyaman.

"Aku turun sini aja, Mas."

Natan menoleh pada Vaness, bingung. "Kok disini?"

"Mau ke foto copy dulu, Mas." bohong Vaness.

Natan pun meminggirkan mobil nya dan berhenti.

Hening.

Vaness belum bergerak untuk melepas sabuk pengaman nya dan Natan masih menunggu Vaness untuk turun.

"Gak jadi turun?" tanya Natan akhir nya.

Vaness mendengus, "Nyebelin!"

Hah?

"Nyebelin?"

Sebenernya Vaness gak tau kenapa dia tiba-tiba ngomong gitu, tapi jadi sebel beneran dia. "Mas Natan nyebelin!" Vaness melepas sabuk pengaman nya lalu meraih handle pintu.

Natan menatap Vaness bingung. Kenapa jadi tiba-tiba nyebelin?

Sebelum benar-benar turun Vaness menatap Natan dengan alis yang menyatu sebal yang sayang nya sangat gemas dimata Natan.

"Masa gak ada kiss bye gitu? Mas gak mau ngucapin 'byee' or 'semangat kuliah nya', 'mau dijemput gak?' gitu sih??" protes Vaness.

Vaness menghela napas sementara Natan masih memproses ucapan Vaness.

"Karna Mas Natan gak pernah pacaran jadi aku maafin."

Baru Natan ingin membuka mulut untuk bicara, Vaness kembali bersuara.

"Tapi tetep aja aku sebel! Gak sebel banget sih.. Sebel nya cuma 5 persen, gak tau kalo besok! Udah ah, bye!" ujar Vaness seraya mengepalkan kedua tangan nya di depan muka. Setelah nya gadis itu keluar dari mobil Natan.

Jadi gini rasa nya diambekin? Takut tapi gemes. Shit, she's so adorable.

"Bye, Vaness."

--- MAS NATAN ---

"Lo jadi pacar pura-pura Kakak nya Vanna?"

Vaness kaget, baru juga datang dia sudah diberi pertanyaan seperti itu oleh Vian. Dia pun menatap Vanna yang duduk disebelah nya, gadis itu sedang memberikan tanda 'V' dengan kedua jari nya.

"Gila.. Gue doang yang gak dikasih tau?"

"Lo anggep gue sahabat gak sih, Ness? Tega banget lo anjir!"

Mas Natan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang