11. Snow!

1.1K 273 14
                                    

Chapter ini gak 700 words, aku masih sibuk di real life.

Psstt, I wanna tell u something, sini deketan; aku bete banget liat readers yang vote setengah-setengah, hehe.

Happy reading! 😻💗

***

Mobil Natan sudah sampai di depan petshop tempat Natan menitipkan anjing peliharaan nya. Di dalam mobil, Vaness sedang meneguk air di botol mineral yang sempat Natan beli saat diperjalanan.

Langit sudah hampir malam, lima menit sudah berlalu sejak Natan memasuki petshop dengan nuansa warna baby blue itu. Tidak lama kemudian Natan keluar dengan tangan yang memegang tali diikuti anjing berjenis samoyed itu.

Vaness tersenyum dan terlihat sangat bersemangat melihat anjing samoyed berwarna putih yang tidak terlalu besar itu digendong Natan.

Pintu belakang terbuka, "Aaaa gemesss! Sini-sini sama Aunty!" seru Vaness saat anjing itu ditaruh Natan di kursi penumpang tengah.

Natan tersenyum tanpa Vaness ketahui, senang nya melihat gadis itu semangat dengan anjing peliharaan nya. Laki-laki itu menutup pintu dan beralih masuk ke pintu depan--khusus pengemudi.

"Mau gendong Snow?" tawar Natan dan langsung mendapat anggukan semangat oleh Vaness.

"Mau! Aaa, sini Snow sama Aunty," ujar Vaness lalu menggendong anjing bernama Snow itu ke depan.

"Guk guk!"

"Snow? Iyaa? Namanya Snow, ya?" gemas Vaness berucap dengan gaya imut seraya mengecup badan Snow bertubi-tubi.

"Eh, mau ngapain, Mas?" kaget Vaness saat Natan memajukan badan nya mendekati Vaness.

Natan menatap Vaness kikuk karna ia baru sadar jarak nya dengan Vaness sangat dekat, "Eh? Itu, mau atur kursi agak mundur biar spion nya gak ketutupan." jelas Natan.

"Ohh, yaudah nih." ujar Vaness lalu memiringkan badan menghadap Natan.

Jantung Natan mendadak berdegup kencang, dia gugup, sangat. Lain hal nya dengan Vaness yang sibuk mengecup Snow yang menggonggong.

"Snow gampang deket sama orang baru, makanya aku jarang kenalin ke orang baru gini." jelas Natan setelah selesai dengan kursi Vaness, kemudian ia menjalankan mobil nya.

Vaness mengernyit bingung lalu menatap Natan, "Loh, kenapa?" tanya Vaness.

"Suka ngikut nanti, kayak anak kecil. Snow itu hadiah ulang tahun dari Jevan waktu tahun lalu aku ulang tahun. Karna kebiasaan bareng Jevan semingguan gitu, jadinya waktu dikasih ke aku, Snow nyariin Jevan terus waktu mau tidur," jelas Natan panjang lebar.

Vaness tersenyum, karna Natan banyak berbicara, "Gimana tuh nyari nya, Mas?" tanya Vaness penasaran.

"Kayak hngg.. hngg.. gitu, terus nyamperin bingkai foto aku sama Jevan yang ada di meja kamar aku." jelas Natan.

"Terus gimana akhir nya Snow mau tidur? Mas Natan anterin ke Kak Jevan? Apa gimana?" tanya Vaness.

"Aku video call si Jevan aja waktu itu, terus Snow langsung diem. Ehh, berapa menit kemudian dia tidur. Hahaha, kalo diinget-inget Snow gemes banget dulu!" jelas Natan lagi lalu ia tertawa seraya melirik Snow.

Vaness menatap Natan dengan binar mata takjub, "Wah, Mas Natan ganteng banget kalo ketawa!" seru Vaness lalu tersenyum hingga mata nya menyipit.

"Hah? Eh?" gugup Natan.

"Guk!"

"Daddy nya gemes, right, Snow? Ketawa tuh, Daddy nya. Ihh, gemes banget, Aunty, jadinya!" ujar Vaness pada Snow lalu mengarahkan badan Snow untuk menghadap Natan.

Natan salah tingkah di puji seperti itu, "Gemes apa sih?" ketus Natan berusaha memasang ekspresi jutek nya.

Vaness tergelak, "Hey, look at him, Snow! Daddy kamu gemes banget tuh! Pura-pura gak tau lagi, hihihi!" bisik Vaness ke Snow lalu terkikik geli.

"Hey, Snow, tell your Daddy to smile!" seru Vaness.

"Guk guk! Guk guk!" Snow menggonggong, anjing itu mengeluarkan lidah nya lalu kedua mata nya menyipit.

Natan yang melirik Snow pun tersenyum, "Ness, Snow senyum, liat deh!" seru Natan.

Vaness mengangguk, "Gosh, how adorable you are, Snow," ujar Vaness pelan dan Natan pun mengangguk setuju lalu mengulurkan tangan kiri nya untuk mengusap kepala Snow.

Sejenak mobil Natan hanya diisi suara musik dari radio mobil dan diikuti oleh Vaness yang bernyanyi dengan cara yang menggemaskan seraya tangan nya mengelus bulu putih nan lebat milik Snow.

"Mampir ke rumah aku dulu, ya? Anter Snow dulu, gak apa-apa kan?" tanya Natan.

Vaness berdeham lama, terlihat berpikir dengan bibir yang mempout gemas.

"Gak apa-apa kok. Aku sekalian main bentar boleh, Mas? Ada Bunda kan?" ujar Vaness.

Natan mengangguk dengan, "Boleh kok. Hmm, ada Bunda." jawab Natan.

"Yipi!" senang Vaness.

Natan pun menjalankan mobil nya menuju ke arah rumah nya dengan senyum tipis.

***

Thank you udah baca sampai sini ya! 😻💗


Bulmat's note :

Disela sibuk nya real life, ujian dan segala macam kawan nya aku update. Tepuk tangan gak?!

Engga becanda.

Ditunggu ya chapter yang agak panjang nya. Tinggalin jejak berupa vote dan comment juga! Kalo gak ngerepotin, bantu share cerita ini juga ke temen-temen kalian ya, Thanks! 🤗💚

Ngomong-ngomong aku ada cerita baru, cast nya Jisung - mark - Virgi, judul nya Dating You || Park Jisung. Virgi di Dating You gak aku kasih cast. Intinya mampir dulu deh ayo! Follow aku juga kalo bisa sih ya! 😹

See u, Bubz! 💗

[ 14 Maret 2021]

Mas Natan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang