03. Jangan Bilang

1.9K 340 136
                                    

Jangan lupa tekan tombol bintang nya ya! Comment juga kalo gak sibuk hihi, aku butuh mood untuk nulis soalnya!

Happy reading! 😻💗

***

Jam sekarang menunjukan pukul setengah delapan pagi, Vanessya dibangunkan oleh suara rusuh Virgi yang sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kampus.

"Riweh deh kebiasaan." ujar Vaness dengan suara serak khas bangun tidur nya. Gadis itu duduk di pinggiran kasur seraya menguncir rambut panjang nya asal.

"Hehe.. sorry, Ness." saut Virgi yang sedang berkutat dengan blush on di pipi nya.

"Vanna masih tidur, Gi, jangan berisik. Semalem dia tidur jam 2." ujar Vaness dan Virgi pun mengangguk.

Vaness melakukan stretching ringan pada tubuh nya yang sedikit pegal.

"Mau gue bikinin roti bakar telor plus sosis gak?" tawar Vaness.

Virgi pun mengangguk cepat, "Mau mau!"

Vaness pun keluar dari kamar nya dan berjalan menuju dapur.

Kamar kos Vaness ini cukup besar untuk disebut kosan. Dapur di dalam kamar kosan serta kamar mandi yang berada didalam kamar tidur, layaknya kontrakan namun lebih kecil. Awal nya Vaness menolak karna bagi nya ini terlalu mahal untuk dompet anak kosan sepertinya, namun sang Mama bersikeras. Akhir nya sepakat untuk membagi dua uang kosan nya, setengah dari Vaness dan setengah nya dari sang Mama, meskipun sebenarnya uang Vaness juga masih berasal dari sang Mama.

Seiring berjalan nya waktu pun Vaness nyaman dengan kosan nya yang memiliki dapur di dalam, ia jadi bebas memasak tanpa harus terganggu orang lain.

Vaness mengambil bahan-bahan yang diperlukan dan langsung memulai kegiatan memasak nya. Sementara roti-roti itu didiamkan diteflon, Vaness membuat kopi susu untuk Virgi dan teh untuk diri nya yang menghindari kopi karna masalah lambung. Vanna si pecinta susu itu belum bangun jadi Vaness sengaja belum membuat susu untuk Vanna.

Setelah semua siap Vaness mencuci tangan nya lalu pergi menuju kamar nya.

"Breakfast is ready, Sis!" seru Vaness pelan dengan kepala yang menyembul dari balik pintu kamar.

"Iyaa bentar, bentar, tanggung." ucap Virgi yang sedang meng-curly rambut nya.

Vaness memilih untuk memasuki kamar dan duduk bersila di pinggiran kasur seraya memainkan handphone-nya.

"Good morning, Mama!" Sapa Vaness pada handphone nya. Seperti biasa gadis itu mengirimkan voice note untuk mama nya. Setelah nya Vaness beranjak ke lemari baju untuk memilih baju yang akan ia pakai hari ini.

"Dijemput Mas Christo, Gi?"

"Huh? Ohh, iyaa, dia lagi OTW nih."

"Kelas pagi meresahkan banget, ya, Bun." mereka pun tertawa setelah Vaness berujar.

"Ehh.. By the way si Mas Mas freak itu udah DM lo belom, Ness?" Tanya Virgi, sesekali ia melirik Vaness disela-sela kegiatan mengeritingkan rambut nya.

Vaness mengedikan bahu, "Don't know yet cuz gue belom buka IG." jawab nya lalu ia menaruh kaos lengan panjang warna baby blue dan celana jeans putih robek-robek nya di atas kasur.

Virgi mengembalikan catokan Vaness pada tempat semula, "Idiih! Jangan kecewa gitu dong nadanya, sist!" goda Virgi dengan tawa nya lalu ia keluar kamar dan langsung diikuti oleh Vaness.

Mas Natan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang