33. A sweet Embarrassing Memories

549 127 18
                                    

Seneng nggak? Update lebih fast nih! Remember the feedback, Bubz!

Yang di mulmed play nya jangan sekarang,  okay? Nanti tunggu part nya Natan-Vaness, ya!

Happy reading! <3

***

"Hari ini nggak ada yang boleh galau pokoknya! Harus happy! Kapan lagi kita girls time, woi?? Selalu ada Vian yang ngekor." Cerocos Vanna saat mereka sudah tiba di Mall untuk melakukan girls time. Girls time ini dilakukan untuk menghibur Virgi yang sedang bergalau ria juga Vaness yang sedang dilanda keraguan. Ngomong-ngomong Virgi sudah mengakhirinya hubungan nya dengan Christo beberapa hari lalu.

Saat ini mereka berada di store baju yang biasa dikunjungi, store dengan logo huruf berwarna merah.

"Gi, coba deh nih crop top nya, kece banget! Style lo banget nih, crop top terus outer nya kemeja, beli ini, yaa??" Ujar Vanna antusias seraya menunjukkan crop top warna merah marun. Vanna benar-benar berusaha mengembalikan keceriaan sang sahabat.

Virgi mengangguk dengan senyum tipis, "Iya, Dede, gue beli yang itu." Jawab Virgi singkat.

Dari jauh Vaness menatap kedua cewek itu dengan senyum terharu dan bangga. Kenapa? Pertama karena Vanna, cewek yang berusaha untuk bersemangat padahal dirinya bukanlah tipe yang seperti itu apalagi didepan umum begini. Yang kedua Virgi, cewek yang sedang terpuruk dengan masalah percintaan nya itu berusaha untuk tidak menangis lagi semenjak malam itu—Vaness sudah minta Virgi untuk nggak menahan tangisnya tapi Virgi tetap pada pilihan nya untuk nggak mau lagi menangis—sebelum keesokan harinya dia memutuskan hubungannya dengan Christo.

"Udah? Yuk, bayar!" Ajak Vaness lalu mereka pun mengantri ke kasir. Vaness sendiri membeli beberapa kaos dan kemeja dan Vanna yang selalu membeli kaos oversize kesukaannya.

Setelah membayar pun mereka pergi menuju restoran cepat saji yang menyediakan pizza. Topik pembuatan mereka hanya seputar boygroup yang mereka idolakan akan segera comeback, perkuliahan yang sebentar lagi akan dimulai, skincare dan make up yang baru saja launching, dan tentunya acara ghibah yang sebenarnya kurang Vian untuk memperpanas suasana dengan mulut pedas nya.

"Sepupu lo nih, Gi. Dulu kerjaannya mutusin cowok, alesan nya ngga cocok. Sekarang malah gantungin Kakak gue!" Sindir Vanna.

Vaness yang disindir hanya menggelengkan kepalanya dengan senyuman malu namun sedikit merasa tidak enak juga mendengar sindiran itu.

Udah seminggu, ya, gue gantungin?


Setelah selesai dengan urusan perut dan perghibahan itu mereka pun pulang. Virgi nggak akan pulang ke Kos Vaness karena ada urusan himpunan yang akan dia urus di kosan teman satu organisasi nya. Tapi tetap, Vanna kekeuh mengantar sampai kosan teman Virgi.

Hingga disinilah mereka sekarang, didalam mobil yang terparkir di samping kosan Vaness.

"Lo mau buat video cover nya di mobil aja? Nggak mau dikosan?" Tanya Vanna.

Vaness sedang memegang gitar milik Vanna yang semalam dia minta untuk dibawa hari ini. "Iya disini aja, lo masuk aja duluan. Pinjem mobil sama gitar ya, Dedek!" Jawab Vaness dengan senang. Vanna hanya mengangguk lalu turun dari mobil yang masih menyala itu.

Vaness terdiam sebentar. Mengingat percakapan dirinya dengan Natan beberapa minggu lalu, yang kemudian membuat cewek tersenyum sendiri saat wajah Natan yang sedang tersenyum terlintas diingatan nya. Lalu jari-jari lentiknya perlahan memetik gitar.

Mas Natan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang