4. Just Jaemin's thing

3.6K 381 18
                                    

Hari ini akhirnya Jaemin akan kembali bersekolah setelah satu minggu berdiam diri di rumah. Ia senang. Tentu saja. Akhirnya bisa berkumpul lagi dengan para sahabat laknatnya itu.

"Jaemin! Buruan turun! Nanti kamu telat!"

"Iya buk sebentar!"

Jaemin memakai arm sling-nya lalu berjalan perlahan menuruni anak tangga. Kakinya masih sedikit nyeri. Dan dokter berpesan agar ia tidak lasak dulu untuk beberapa hari ke depan.

Sesampainya di ruang tamu, ibunya langsung menggiringnya ke luar rumah.

"Ayahmu lagi ke rumah pakde Yunho. Sepupumu si Jahe mau lamaran katanya."

Mata Jaemin mendelik. "Loh buk?! Kok cepat?! Anak siapa yang dihamilinya buk?!"

Mulut Jaemin ditoyor sang ibu. "Muluuuuut! Kamu anak siapa sih Jaem?!"

Jaemin mencebikkan bibirnya. "Kenapa masih ditanya sih buk? Udah jelas anak ibuk lah! Wong mulutnya sama-sama rusuh!"

"Hais! Udah! Pigi sana! Ibuk mau nyusulin ayahmu!"

"Loh buk? Jaemin perginya gimana?! Anteriiinn!!" Jaemin merengek.

Si ibu tidak menggubrisnya. Malahan beliau langsung menutup pintu rapat-rapat saat masuk ke rumah.

"Ibuk mau Jaemin coret dari KK?!"

Tirai gorden terbuka, menampakkan wajah garang ibunya. Jaemin mencebikkan bibirnya kesal, lalu berjalan tertatih keluar dari pekarangan rumah.

"Ayo naik!"

Jaemin melirik Jeno dan motornya tanpa menghentikan langkahan kakinya yang tertatih. Ia berjalan menuju halte bus yang ada di depan komplek, sedangkan Jeno menjalankan motornya pelan-pelan di sebelahnya.

"Gak usah banyak tingkah deh lo. Bus udah gak ada jam segini."

Jaemin mendengus. "Siapa yang bilang gue naik  bus?!"

Jeno pun juga mendengus. "Yakali lo naik angkot. Emang lu tau angkot ke sekolah nomor berapa?"

"Tau lah! 103 kan!" Jawabnya asal.

"Beneran gak mau naik?"

Jaemin masih kekeuh dengan jawabannya sebelumnya.

"Ya udah gue duluan."

"Lo pergi, gue aduin ke om Donghae kalo lecet di mobilnya gegara lo gores pake linggis!"

--

Jaemin cemberut melihat coretan di gips tangannya. Ia lalu menatap Renjun kesal.

"Kenapa harus Kina x Jeno sih?! Salah lapak banget sih lu pendek?!"

Mereka berdua sedang duduk di meja guru yang ada di depan, sambil menunggu Lucas dan Mark balik dari kantin dengan titipan mereka.

Renjun mengedikkan bahunya. "Biar lu gak mimpi terus."

Jaemin merampas spidol dari tangan Renjun lalu mencoret nama Jeno, dan menggantinya dengan namanya sendiri. Dan ia menambahkan sebuah tanggal di bawahnya.

Renjun yang melihatnya pun mengernyit. "Tanggal apaan?"

"Tanggal jadian gue sama Kina!"

Jeno yang mejanya ada di depan meja guru, pun tersedak saat ia minum.

"Mampus! Mati sekalian biar Kina sama gue!"

Jeno membalasnya dengan memberikan jari tengah. Toh tidak ada gunanya ia adu mulut dengan Jaemin. Yang ada telinganya nanti akan penuh dengan sampah.

Blooming Days || NOMIN ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang