39. Flirtatious

1.3K 170 9
                                    

Meskipun study tour berlangsung lancar, Jaemin merasa bosan. Mereka sudah melewati seminar singkat dan juga mengelilingi kampus, yang mana tak berhenti dikeluhkan oleh Jaemin karena kakinya lelah. Kini tiba saatnya makan siang, dan Jaemin tidak bisa tidak merasa senang karena perutnya akhirnya akan dikasih makan juga.

Makan siang sudah disediakan di aula. Tetapi, Jaemin dan ketiga sahabatnya berhasil meloloskan diri dari ruangan tersebut untuk pergi ke kantin utama kampus yang letaknya bersebelahan dengan gedung aula.

"Gue tadi lihat ada miso enak banget kayaknya," seru Jaemin yang berdiri deretan paling kiri.

"Miso mulu! Gak muak Lo hampir tiap hari makannya miso mang Atuy aja?" sela Mark.

Lucas kemudian angkat bicara, "Gue juga tadi lihat ada gelas gede banget anjir kayak gelas bir! Mana warna aernya kayak bir pula!"

"Seriusan Lo?! Mereka jual bir di kampus?! Gue mau coba!" seru Jaemin dengan antusias.

"Bukan bir, Dek. Itu mah lemon tea," sahut seorang mahasiswa yang berjalan di belakang mereka bersama rombongannya sendiri.

Rombongan tersebut terkekeh pelan, sementara Jaemin mencebikkan bibirnya karena harapannya langsung dihempaskan begitu saja.

"Kita duduk di ujung itu, ya!" kata Renjun menunjuk sebuah meja yang masih kosong yang berada di ujung ruangan kantin.

Karena mereka sudah terbiasa duduk di ujung-ujung, ditambah lagi mereka sedang kabur dari rombongan, tiga lainnya pun mengangguki dan menyetujui saran Renjun.

"Encopin deh itu tempatnya! Selak ada yang ambil!" tukas Mark. Ia lalu merangkul Jaemin, "Ayo cari bir!"

"Dongo," gumam Renjun.

--

"Jadi, kalian dari Neo High?"

Tanpa menunggu mendapatkan izin, para mahasiswa yang sama dengan yang sebelumnya mengambil tempat kosong di meja panjang yang ditempati oleh Empat Serangkai. Jumlah mereka ada enam orang, dengan penampilan yang hampir serupa.

"Iya, Bang!" kata Lucas mewakili teman-temannya yang terlihat malas dengan kehadiran para mahasiswa itu.

"Mau lanjut ke mana udah tamat nanti?" Yang menanyakannya masihlah orang yang sama dengan sebelumnya. Ia memiliki perawakan yang cukup muscular dengan rambut yang dibiarkan berantakan. Wajahnya manis, dan matanya mengingatkan Jaemin pada Jeno.

Jaemin meminum es lemon tea-nya seperti meneguk bir, "Minta restu orang tua buat jadi presiden, Bang," jawabnya membual.

Mata Jaemin lalu menangkap pergerakan dari sudut matanya. Ia yang penasaran akhirnya menoleh tetapi kemudian menyesalinya, "Anjir! Baru ini Gue ngelihat cewe makan cewe!" rutuknya sambil menghalangi pandangan matanya dengan tangan.

"Lah?! Lo gak pernah lihat si Ryujin sama Yeji?" tanya Lucas dengan mata lebar. Ia lalu menambahkan, "Eh iya, sih. Waktu itu Gue lihatnya juga gak sengaja di kelas kosong hahaha!"

Renjun menggelengkan kepalanya. Ia tahu apa yang terjadi di antara Ryujin dan Yeji merupakan sebuah rahasia, karena tidak ada seorangpun di Neo yang membahasnya. Lucas dan mulutnya memang harus digembok.

"Memangnya kenapa?" tanya seorang mahasiswa lain. Ia memakai jaket varsity berwarna navy-putih meskipun cuaca hari itu sangat panas.

"Kaget aja! Yang pernah Gue alami cuma cowo makan cowo soalnya," ucapnya cuek.

"Terus?" tanya mahasiswa itu lagi.

Jaemin mengernyitkan keningnya, "Terus apanya?"

Mahasiswa itu berdeham, "Menurut Kamu berdua, cowo sama cowo, gimana?" Pertanyaan tersebut diarahkan kepada Jaemin dan Renjun, yang di mata mereka para mahasiswa, memiliki potensi dan kemungkinan sebagai bottom karena parasnya.

Blooming Days || NOMIN ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang