10. Alpha

3.4K 384 13
                                    

"Rivalnya pacar kak na? Aku gak kenal. Tapi mereka nyebutnya Alpha."

--

"Alpha?" Kening Jaemin berkerut. Apa maksud Jisung, Alpha yang itu?

Jisung mengangguk. "Legend sih dia. Tapi bang Juyeon juga ga kalah keren."

Jaemin manggut-manggut. Bibirnya mengerucut lucu. Ia menatap Lucas. "Mana sih orangnya? Kalo dia menang, mau gue kasih selamat."

"Loh kok gitu?! Kak na dukung siapa sih?!" Tanya Jisung tak terima.

"Mereka lagi racing." Ucap Lucas santuy.

Jaemin berdecak. "Aku gak dukung siapa-siapa. Tapi, karena kalian paksa aku untuk ke sini, dan kak Juyeon ngemis minta dikasihani, jadi aku bakalan kasi congrats ke Alpha, menang atau enggak."

Pasalnya, Juyeon itu gengsinya tinggi banget. Sama bang Jaehyun aja dia gak mau ngalah. Harus bang Jaehyun yang ngalah. Jadi, ia memang benar-benar berniat untuk kasih selamat ke Alpha, karena bisa membuat Juyeon merasa helpless.

Jaemin celingukan untuk mencari Jake. "Jis, Jake kemana dah?"

"Dia turun juga ke jalanan. Pokoknya malam ini giliran aku yang jaga kak na. Jangan ngebantah!"

Lucas terbatuk mendengarnya. Ia tak habis pikir, sohibnya yang sengklek itu bisa bersikap cukup manis. Dan lebih wahnya lagi, ada orang yang mau bersikap manis padanya. Jisung semakin menyipitkan matanya yang sudah sipit. Ia memandang tidak suka pada Lucas yang menurutnya memiliki style yang keren.

"Lu mau gabung sama kita gak Jaem?" Tawar Lucas.

Jaemin menggigit bibirnya pelan. Ia ingin bergabung dengan teman-temannya. Namun karena ia perginya juga sama keluarga, maka ia akan tetap bersama keluarga; sepupunya yang lain.

Dengan tak rela, Jaemin pun menggelengkan kepalanya pelan. "Ogah. Ada si Hyunjin, kan? Males gue." Dalihnya.

Lucas ngakak. "Lah, lu masih dendam sama si Hyunjin?!"

Jaemin cemberut. "Ya gila aja gue ga dendam. Tu anak sengaja banget buang buku pr gue ke emperan!"

Dan untuk mengerjalan pr-nya itu, Jaemin sudah terpaksa banget membuang mukanya untuk sementara, demi ditutorin sama Jeno.

"Ya elu juga ngapain coba pake gunting charger dia segala?"

Jaemin itu, semua orang ia musuhi dengan taraf yang berbeda-beda. Seperti, musuhan tapi hanya untuk kesenangannya saja. Tidak benar-benar bermusuhan. Jangankan pak Jiyong, ibunya saja terkadang ia musuhi hanya karena hal trivial.

"Dia nge-body-shaming si bebek. Ya gue gedeg lah dengernya."

Lucas menggeleng. Dan Jisung yang ikut mendengarnya pun terperangah. Ternyata abang sepupunya yang manis itu memiliki sifat iblis juga. Berbeda dengan image-nya yang manis, yang selama ini Jisung tahu.

"Yauda pigi lu sana! Nyemakin aja!" Usir Jaemin pada Lucas. "Jis! Aku laper!"

"Gak ada makanan berat di sini, kak na!"

"Aku gak peduli! Seenggaknya kalau mau nyulik aku ke sini, ya siapin makanan! Buruan gojekin. Aku mau banyak nih!"

Dengan berat hati, Jisung pun mengeluarkan ponselnya, dan memesan makanan-makanan yang diinginkan Jaemin.

Blooming Days || NOMIN ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang