17. Ferrari light essence

2.9K 338 6
                                    

Halo!
Blooming day balik setelah berbulan-bulan.
Maaf ya! Idenya stuck banget 😣
Anyway, enjoy!♡

🌾🌾

Jaemin masih saja sulky sampai tiga hari berikutnya. Ayah dan ibunya yang merasa kasihan pun akhirnya berinisiatif untuk mengajaknya pergi jalan-jalan.

"Ish ibuk! Nana gak mau keluar iih!" Jaemin merengek saat sang ibu menariknya dari tempat tidur untuk turun ke ruang keluarga.

"Temenmu pada di bawah loh! Tamu itu disambut hangat! Bukan malah pura-pura mati!"

Jaemin semakin cemberut begitu mendengar ucapan sang ibu. Bukannya asal menuduh. Tetapi, omongan ibunya itu seratus persen kebenaran. Siapapun tamunya, Jaemin akan mendem di kamar sampai tamunya pulang.

Gak punya akhlak memang.

"Ngapain lo di mari?!"

Plak!

"Ibuk ish!" Jaemin mengelus bahunya yang dipukul sang ibu. "Ibuk sana aja ganggu tante Tiffany."

Sooyoung menatapi satu per satu teman Jaemin yang datang ke rumah. "Kalian kalau mau buang si Nana di tengah hutan gak apa-apa. Capek punya anak kaya gini."

"Ibuk ih! Nana beneran gak pulang, ya!" Jaemin tahu sang ibu hanya bercanda. Tetapi terkadang bahan candaannya membuatnya merasa iritasi.

Sooyoung terkekeh pelan. Ia mencium sayang anak satu-satunya itu lalu pergi meninggalkan mereka di ruang tamu. Ia memang hendak pergi ke pasar bersama Tiffany. Mumpung keduanya sama-sama sedang menganggur.

Jaemin duduk di sebelah Mark, dan memeluknya manja. Mark sudah mendorongnya menjauh, tetapi Jaemin kembali memeluknya. "Kalian rame-rame mau ngapain? Mau keroyokan?"

"Rame apaan. Cuma bertiga gini."

"Mau ngajak lu jalan, kambing."

Jaemin cemberut. "Males gue. Gak ada kendaraan."

"Bonceng-boncengan elah. Gue juga kaga punya motor lempeng-lempeng aja. Cengeng banget lu gegara si bebek." Sinis Renjun.

Lucas mengangguk menyetujui. "Udah sana buruan mandi! Bebeb gue uda nungguin dari tadi!"

"Lah anjing bener? Lu bawa Karina?!" Teriak Mark yang tidak terima. Karena jika ia tahu Lucas akan membawa pacarnya, ia pun juga sama ingin membawa gebetannya.

Lucas cengengesan tanpa rasa bersalah. Baginya, hoes before bros. Well, kalau bentukan pacarnya kaya Karina, siapa yang mau menyalahkannya?

--

"Lo kok bisa ikutan?!" Teriak Jaemin dari balik helm.

"Ya kan tante Sooyoung yang nyuruh gue bawa lu jalan-jalan!"

"Terus itu si Haechan kok bisa ikut pula?!" Jaemin menunjuk ke arah depan, dimana Haechan berada, yaitu diboncengan motornya Hyunjin.

"Dia kan gebetannya si Hyunjin!"

"Anjir since when?! Anaknya pak RT rendahan banget seleranya?!"

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan Hyunjin. Jaemin saja yang masih terlalu sensi dengan teman sekelasnya itu karena suatu insiden yang terjadi ketika tujuh belasan tahun lalu.

"Jangan ajak gue ngobrol! Lo mau kita nabrak pengendara lain?!"

Jeno kesal bukan main ditanyain ini itu oleh Jaemin. Kalau pertanyaannya berbobot seperti menanyakan sudah makan atau belum, ia sih tidak akan sejengkel itu.

Blooming Days || NOMIN ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang