29. Double confrontation

1.5K 208 2
                                    

Demi mengetahui kebenaran terkait keterlibatan Jeno dalam perundungan terhadap Juyeon, Jaemin rela mematahkan perjanjian yang sudah lama Jung sepakati dan mengonfrontasi Juyeon di kelasnya.

Maka dari itu, pergilah Jaemin ke kelasnya Juyeon yang berada di lantai tiga. Koridor milik anak kelas 12 saat itu cukup ramai dan padat karena masih jam istirahat, meskipun akan segera berakhir dalam waktu dekat.

"Kak!" seru Jaemin sambil ia melangkahkan kakinya ke dalam kelas Juyeon, 12 IPA 1. Di belakangnya ada Renjun, Mark, serta Lucas yang siap menjadi tamengnya bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Maksudnya, bila Juyeon bersikap defensif dan menolak mengakui Jaemin sebagai sepupunya. Maksudnya lagi, mengingat kelakuan Jaemin di sekolah, tidak akan ada yang menyalahkan Juyeon bila hal itu terjadi.

Pada dasarnya, ketika seseorang melangkahkan kakinya ke dalam kelas milik senior, dan memanggil salah satu penghuninya hanya dengan sebutan 'kak', maka yang akan menoleh adalah seisi kelas. Begitulah yang terjadi dengan Jaemin, yang mengharapkan sang kakak sepupu untuk langsung menyahutinya.

"Lo gak ngibulin kita kan, Jaem?" tanya Renjun dengan berbisik. Ia mengintip ke dalam kelas dari balik bahu Jaemin, lalu lanjut bertanya, "Anak 12 IPA 1 memang pada cakep semua, ya?"

Setelah memindai isi kelas dan tidak menemukan Juyeon di sana, Jaemin lalu mengerutkan keningnya sambil berjalan ke luar kelas, "Gue telefon aja kali, ya?"

Di belakang Jaemin, Lucas sibuk memukul pelan pundak teman-temannya, memancing perhatian mereka untuk melihat ke belakang kelas, di mana ada Tzuyu dan beberapa siswi lainnya yang sesekali akan curi-curi pandang ke arah empat junior itu.

"Man! Kak Tzuyu cakep bener!" bisik Lucas dengan penuh semangat. Ia lalu kelewat bersemangat dan meremat lengan Mark yang berdiri di depannya saat melanjutkan, "Anjir! Gue dilirik sama kak Hyewon!"

Mark yang kesakitan karena Lucas, menepis lengan temannya itu dengan kasar, "Jangan ngehalu Lo! Gue denger anak cewek 12 IPA 1 cuma mau sama cowok pinter modelan kayak Gue!"

Lucas menatap Mark dari ujung kepala sampai kaki, "Mending enak dipandang daripada dianggap kutu buku, ye."

"Kata kak Juyeon, pacarnya kak Hyewon—" Jaemin menyembulkan kepalanya ke dalam kelas untuk memindai isi kelas sekali lagi, lalu menunjuk ke belakang kelas dimana seorang siswa duduk sendirian dengan earphone di telinga, "Noh yang duduk di paling belakang. Bang Hangyul."

Lucas sedikit bergidik ngerih. Hangyul itu, seorang atlet taekwondo. Sejauh yang orang-orang tahu, ia memang tidak terlibat dalam tindak kekerasan apapun di sekolah. Tapi gambaran dirinya dihajar habis-habisan oleh Hangyul hanya karena melirik sekilas pacarnya, membuat kaki Lucas lemas.

"Kak Cheng Xiao aja deh kalo gitu," ucapnya dengan cepat.

"Kita ke sini bukan untuk manjain mata Lo, ya!" sembur Jaemin setelah ia gagal menghubungi Juyeon untuk yang ketiga kalinya.

"Lu udah gak jalan sama Karina?" tanya Renjun dengan menuntut. Karena baru banget tadi pagi, ia melihat Lucas membawakan tas milik Karina sementara gadis itu berjalan sedikit di depannya seperti seorang bos.

Lucas memutar matanya, "Cowok taken mah kalo jalan sendiri, jadi single lagi."

"Bangsul!" seru Mark sambil menoyor kepala Lucas.

Sementara mereka berdiri dengan awkward di depan pintu, sibuk dengan percakapan mengenai kakak-kakak dari 12 IPA 1, seorang siswa ber-nametag Younghoon datang menghampiri, "Cari siapa?" tanyanya.

"Kak Juyeon-nya ada?" tanya Jaemin seramah mungkin. Meskipun ia termasuk siswa yang bandel, ia tidak pernah bersikap kasar kepada seniornya bila tidak ada yang memancing.

Blooming Days || NOMIN ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang