30. Suspended

1.6K 221 12
                                    

Sudah dua hari Jeno tidak terlihat di sekolah maupun di lingkungan rumah. Para guru yang memasuki kelas mereka pun tidak ada yang mau menyinggung absennya Jeno, seolah-olah mereka tahu apa yang terjadi dan seolah-olah mereka sudah diinstruksikan oleh atasan untuk tidak menyinggungnya.

Selama dua hari itu pula Jaemin banyak mendengar berbagai hal jelek mengenai cowok yang masih berstatus pacarnya, dan segelintir bisik-bisik dari seluruh angkatan mengenai perundungan yang terjadi di antara anak kelas 12. Para Neo melakukannya tanpa memandang siapa dan dimana mereka berada.

Percakapan itu terus terjadi. Bahkan ketika Jaemin— yang sudah diketahui secara publik merupakan pacar Jeno dan juga sepupunya Juyeon— berada di dekat mereka.

"Lo masih belum dapat kabar dari Jeno?" Jaemin bertanya kepada Lucas.

Hyunjin, setelah mengetahui bahwa Jaemin dan Juyeon bersaudara, enggan untuk bergabung dengan mereka dan memilih untuk duduk bersama gebetannya, Haechan. Memang, Jaemin masih merasa bitter terhadap Hyunjin mengenai prank yang dulu pernah mereka lakukan kepada satu sama lain. Dan hal itu menjadi semakin intens karena permasalahan Juyeon, yang mana Hyunjin kinda terlibat di dalamnya. Di satu sisi, Jaemin lega karena Hyunjin masih memiliki rasa bersalah. Tapi, ia juga mencoba untuk membuka tangan seperti yang dilakukan oleh Juyeon terhadap Minho, meskipun ia sendiri merupakan seseorang yang cukup pendendam.

Lucas menggelengkan kepalanya, "Si Hyunjin juga gak dapet kabar apa-apa dari Jeno. Di grup juga dia gak muncul sama sekali."

"Lo yang tetangganya apa gak bisa reach dia juga?" tanya Mark.

Jaemin memutar matanya, "Mau gue tatap selama apapun pintu balkoni kamarnya, gagang pintu sama gordennya gak pernah bergerak."

"Yeu si bego. Tinggal datengin ke rumahnya apa susahnya coba," nyinyir Lucas.

"Tau. Padahal tetangga," ucap Renjun menyetujui.

Jaemin mendecakkan lidahnya, "Jujurly Gue gak berani sama tante Tiff. Tante Tiff kalem banget gak kayak nyak Gue!"

Sejak awal, bahkan sebelum mereka berpacaran, Jaemin tidak pernah bertamu ke rumah Jeno bak tamu yang baik. Ia malah bersikap seperti perampok ceroboh yang selalu grasak-grusuk ketika ingin melakukan aksinya.

Jaemin juga cenderung lebih banyak berinteraksi dengan Donghae daripada Tiffany, karena mamanya Jeno itu elegan banget! Jaemin takut di judge parah kalau salah bertingkah sedikit saja.

Selama dua hari ini, Jaemin juga sedang menunggu peluang untuk menyelinap masuk ke rumah Lee. Jaemin sudah memantau melalui seluruh jendela rumahnya yang mengarah langsung ke rumah Jeno. Tetapi kendalanya, ia selalu mendapati Tiffany yang hanya berjalan ke sana ke mari— entah itu ke dapur atau menyiram tanaman— which is aneh. Karena biasanya, Tiffany akan keluar rumah selama setidaknya 2 jam untuk berbelanja atau sekedar ngerumpi di rumah tetangga atau pergi bersalon.

Iya. Jaemin tahu karena Tiffany biasanya pergi bersama sang ibu, Sooyoung. Tetapi dua hari terakhir ini, sang ibu selalu melakukan girl time-nya sendirian.

"Gue setuju!" Lucas yang memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan Sooyoung dan Tiffany karena ia berteman dengan Jaemin dan Jeno, terbahak menyetujui.

Renjun yang sedari tadi tidak lepas dari ponselnya karena ia sibuk membaca isi pesan dari grup angkatan, angkat bicara, "Berat banget sih kayaknya buat si Jeno. Dari kemaren, Gue denger—"

"... kelihatannya aja goodboy, tapi nyatanya tukang bully!"

"Gak nyangka sih Gue! Dia juga kandidat nomor 1 untuk ketua OSIS periode berikutnya, kan? Muka dua gitu!"

Blooming Days || NOMIN ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang