32. Netflix & chill, literally

1.8K 190 5
                                    

Usaha Jaemin untuk membawa Jeno pergi staycation, patut diacungi jempol. Ia memberanikan diri untuk menghadap mama sang pacar dan memohon kepadanya untuk memberikan Jeno izin. Dalam sehari, Jaemin bisa melakukannya hingga lima kali, dan Jaemin sudah melakukannya selama tiga hari! Tetapi, Tiffany tidak melunak dan selalu memberikan Jaemin jawaban yang sama-- tidak.

Malam itu, Jaemin bersikap baik dengan memijat bahu dan kaki sang ibu. Ia memiliki niat terselubung, tentu saja.

Jaemin berdeham, siap untuk melancarkan misinya. "Buk," panggilnya, dan disahuti dengan dehaman dari Sooyoung. "Ibuk mau bantuin Nana, gak?"

"Bantu ngapain? Yang ada tuh, ya! Harusnya Kamu yang bantuin Ibuk!"

Jaemin mengabaikan setengah dari perkataan sang ibu, "Ayah udah kasih Nana lampu hijau, nih! Nana udah rajin banget bantuin Ibuk jaga rumah tetap bersih. Kamar Nana juga rapih banget dah kayak kamar hotel."

"Poinmu apa?"

"Jadi gini, Buk ...."

--

Jaemin berdiri di depan pagar rumah dan melambaikan tangannya dengan antusias. Wajahnya sumringah, senyumannya sangat lebar dan sedikit menakutkan bila ditatap lama-lama.

"Dadah! Ibuk sama Tante Tiff have fun, ya! Pulangnya lusa aja gapapa! Om Donghae sama Jeno, biar Nana sama ayah yang buatin makanannya!" teriak Jaeminw kepada mobil taksi yang berjalan menjauh.

Saat mobil taksi sudah menghilang dari blok rumah mereka, Jaemin langsung masuk ke rumah dan pergi ke kamarnya. Ia mengambil ransel, jaket, dompet, dan ponsel, lalu kembali lagi ke teras rumah. Ia memakai sneakers-nya dengan riang, bahkan bersiul!

Setelah berkompromi dengan sang ibu, dan ayahnya yang hanya mendengarkan ketika hal tersebut terjadi, Jaemin pun mendapat lampu hijau untuk membawa Jeno pergi staycation. Ayah Kyungho juga membantu Jaemin dengan menanyakan Donghae mengenai persetujuannya atas rencana Jaemin tersebut.

Ketika ia sudah siap dengan barang bawaannya, Jaemin pergi ke rumah Jeno dan mengetuk pintunya seperti seorang tamu yang berakhlak.

"Jencup! Ayo, buruan! Gue udah siap, nih!" serunya. Karena Jaemin bukan orang yang penyabar, ia lalu menekan bel secara terus menerus sampai Jeno akhirnya membuka pintu. Sama seperti Jaemin, Jeno pun sudah siap dengan pakaian dan barang bawaannya. Jaemin menyapa Jeno dengan senyum lima jarinya, "Udah siap?"

"Acaranya apa?" tanya Jeno dengan ekspresi yang cukup datar. Ia mengambil kacamata hitam yang digantung di leher bajunya lalu memakainya. Walau masih pagi, matahari pagi itu cukup terik.

Jaemin sedikit mengerutkan keningnya melihat respon yang Jeno berikan. Ia jadi berpikir, apakah keputusannya untuk membawa Jeno pergi merupakan langkah yang salah ia ambil.

"Karena Lo udah dikurung kayak Rapunzel, jadi, hari ini Gue pengen bawa Lo nge-date!" ucapnya dengan antusias, berharap sang pacar akan memberikan respon yang sama antusiasnya.

Jeno menutup dan mengunci pintu rumah di belakangnya, "Mau ngapain aja, sih? Enakan juga di rumah."

Salah satu tujuan mereka yang Jeno ketahui adalah pergi snorkeling. Meskipun Jeno bukan penggemar berat lautan, karena Jaemin ingin melakukannya, maka ia pun mengalah.

Senyuman Jaemin sedikit memudar, "Mau di rumah aja?"

Seriusan. Entah kesambet apa, demi Jeno, saat itu Jaemin rela membatalkan staycation mereka yang sudah membuatnya kerepotan sendiri ketika menyiapkan segala sesuatunya.

Jeno membenarkan letak ranselnya di bahu. Ia lalu sedikit menunduk dan menatap Jaemin melalui kacamata hitamnya, "Lo udah bicarain staycation ini dari empat hari yang lalu. Jadi, nope. I dont want your efforts go to waste."

Blooming Days || NOMIN ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang