22. Night out w/ bae♡

2.6K 281 5
                                    

Happy Jeno day!

🍑 aethrasthetic 🍑

◇ Jeno's pov ◇

Jeno punya keyakinan bahwa Justin dan Selena adalah orang yang tepat untuk satu sama lain, tapi mereka ketemu di waktu yang tidak tepat. Ia juga merasa bahwa dirinya dan Jaemin sangat tepat untuk satu sama lain. Hanya saja, cara ketemu mereka di jumat malam itu sangat tidak tepat.

Eh, bukan berarti nanti mereka tidak akan berjodoh, kan?

Jeno hanya merasa seperti sedang bertemu dengan grim reaper.

Jeno terbangun dari keterkejutannya setelah mendengar Jaemin menyebutkan aliasnya di arena. Ia benci bila harus menyembunyikan satu bagian dari dirinya dari Jaemin. Entahlah, hal tersebut kerap memenuhi pikirannya, apalagi ketika Jaemin menanyakan jadwal Jeno, yang selalu dijawab dengan setengah dari keseluruhan faktanya. Terutama ketika ia ada jadwal balapan.

Jeno mendengarkan sisa kalimat Jaemin dengan seksama. Ah, pacarnya itu memang tidak sepenuhnya heartless. Ia bahkan bermurah hati memuji dan menyelamati Alpha atas kemenangannya.

Jeno mendengus. Mungkin ia tidak akan mendapatkan hal yang sama dari Jaemin bila ia menggunakan identitas aslinya di arena. Ia sudah bisa membayangkan makian dari Jaemin bila pacarnya itu tahu.

Suara langkah kaki yang menjauh cukup membuat Jeno lega. Ia pun menegakkan tubuhnya dan melihat ke arah pintu; Jaemin baru saja berbelok ke arah belakang rumah.

Jeno mengambil kaleng soda yang ia cari di kulkas-- tadinya ia hanya butuh satu, tapi di tangannya kini ada dua buah kaleng-- dan membawanya bersamanya. Ia berjalan ke arah belakang, melihat halaman belakang melalui pintu kaca, mencari di mana keberadaan pacarnya itu.

Melihat Jaemin seperti itu-- menatapi bintang dengan seulas senyuman kecil dan rambutnya yang terhembus oleh angin malam-- membuat Jeno ingin bergabung dengannya di ayunan itu. Tapi ia tidak bisa. Ia masih belum memiliki keberanian untuk mengaku kepada Jaemin.

Alhasil, Jeno pun meminta tolong kepada salah seorang tamu untuk memberikan satu kaleng soda yang ia bawa dari dapur kepada Jaemin. Ia tahu Jaemin cukup nakal, tapi ia juga yakin kalau Jaemin belum pernah mengonsumsi alkohol. Dan Jeno ingin hal tersebut tetap bertahan seperti itu.

"Thanks, bro," ujar Jeno kepada orang yang ia mintai tolong sebelum orang tersebut menghampiri Jaemin.

Ekspresi bingung yang tertera di wajah Jaemin ketika ia disodorkan kaleng soda tersebut membuat Jeno merasa gemas hingga ia ingin menggigit pipi bakpao Jaemin. Ah, ia harus memasukkan hal tersebut ke 'bucket lists w/ Jaemin' miliknya.

- menggigit pipi dek pacar

Jeno lalu bersandar di dinding ketika Jaemin akhirnya menerima kaleng soda tersebut. Posisinya saat itu cukup tidak terlihat karena tidak ada lampu yang menerangi. Sehingga ia bisa dengan leluasa menjaga Jaemin dengan caranya sendiri.

Jeno menengadahkan kepalanya dan ikutan memandangi bintang, seperti yang sedang dilakukan oleh Jaemin. Kedua tangannya saling bersilang, napasnya beraturan, dan jantungnya berdegub sedikit lebih cepat.

Ah, sap. Ia sedang memikirkan betapa romantisnya kencan yang tak terduga itu. Melihat langit dan bintang yang sama, menggenggam kemasan kaleng soda yang sama, dan mungkin sama-sama saling memikirkan satu sama lain.

Ting!

Jeno mengeluarkan ponselnya dan membaca pesan yang baru masuk.

Nana♡

Blooming Days || NOMIN ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang