38. Study tour

1.3K 160 5
                                    

"Eunjo! Tolongin Gue! Mark!" seru Jaemin dengan heboh ketika ia memasuki kelas Eunjo di lantai dasar.

Saat itu suasana sedang ramai karena lagi jam istirahat. Kebetulan, penghuni kelas Eunjo tidak ada yang keluar kelas karena mereka sedang mengejar target-- PR matematika.

"Kakak Gue kenapa, Kak?!" tanya Eunjo yang kepanikannya berhasil tersulut karena kehebohan Jaemin.

"Lo harus bantuin Mark biar dapet izin dari bonyok!" Jaemin lalu memamerkan selembar kertas yang merupakan surat pemberitahuan mengenai study tour kelas 11 yang akan dilaksanakan dalam dua minggu.

Eunjo kemudian melepaskan pegangannya pada botol minum yang tidak sengaja ia pegang saat Jaemin meneriakkan namanya.

"Oh," kata Eunjo, merasa bodoh. Ia pikir Jaemin atau Mark berada dalam masalah besar hingga Jaemin berteriak heboh seperti itu. "Taroh aja di meja," lanjutnya.

Jaemin meletakkan surat tersebut di atas buku cetak milik Eunjo yang terbuka, "Pokoknya, Lo harus pastikan bokapnya si Mark tanda tangani ini, oke?!"

"Bokap Gue juga itu ...," gumam Eunjo, tetapi ia tetap menganggukkan kepalanya.

--

"Lo gak salah bawa barang?"

Jaemin memperhatikan tali fannypack hitam yang melintang di dadanya. "Charger, earphone, sunscreen, travel kit perawatan gigi, parfum. Gak salah, kok!"

"Baju ganti gak bawa?"

Setelah Renjun bertanya seperti itu, datanglah Jeno yang membawa tiga buah tas; tas gitar, tas ransel, dan tas tangan. Jaemin lalu mengambil tas tangan yang berisikan barang-barangnya itu dari Jeno, "Thanks!"

"Aku gabung sama Hyunjin, ya."

Jaemin tidak peduli Jeno mau duduk sama siapa. Karena ia pun mau duduk bersama teman-temannya. Jadi, ia pun merespon dengan gerakan tangan mengusir. Ia dan Renjun pun naik ke bus khusus kelas mereka untuk membooking kursi, karena dalam waktu satu jam, bus akan segera berangkat menuju lokasi study tour, yaitu Universitas Neo Indonesia atau UNI.

Tak lama setelah mereka sudah menaiki bus dan duduk di kursi paling belakang, Lucas pun muncul dengan Mark mengikuti di belakangnya. Namun, sementara teman kelas mereka menunjukkan wajah sumringah karena akan jalan-jalan berkedok study tour, lain halnya dengan Mark yang terlihat murung.

Mark mengambil tempat di tengah, di sebelah kanannya ada Renjun, dan di sebelah kirinya ada Lucas. Sementara Jaemin duduk di paling ujung dekat jendela, di sebelah kanan Renjun.

"Senyum dikit ngapa! Lu kayak dipaksa aja!" sungut Jaemin.

Mark mendengus dan memutar bola matanya, "Gak salah, kan? Memang dipaksa!"

"Terus mau Lo apa? Turun? Masih sempat noh!"

"Enak banget ya Lo kalo ngomong! Lo yang paksa Gue buat ikut, terus sekarang Lo juga mau Gue gak jadi ikut?!"

Lucas dan Renjun terdiam seribu bahasa, sama-sama tisak mengerti mengapa Mark dan Jaemin bisa beradu mulut seperti itu. Padahal, sampai sebelum hari ini, mereka masih heboh memamerkan calon ikatan saudara yang akan mereka miliki kelak kepada literally semua orang.

"Lagian Lo kenapa, sih?! Padahal dari awal kita naek kelas 11, Lo sendiri yang udah heboh banget gak sabar buat study tour!"

"That's because I thought we're going to Lombok! Please! Siapa yang antusias buat study tour ke universitas lokal? Gue lebih pilih pergi ke Gedung Sate daripada ke sana!"

Blooming Days || NOMIN ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang