PROLOG

15.6K 802 15
                                    

"Mama, kenapa mama harus pergi? Nayla, mau sama mama terus. Nayla pengin ikut mama,"

"Mama harus pergi sayang, kamu baik-baik disana ya."

Nayla menggeleng keras, "Enggak! Mama gak boleh pergi, Mama harus sama Nayla terus!!"

Sosok wanita tersebut mengusap rambut anaknya penuh sayang. Sebenarnya, dia juga ingin terus bersama putri kesayangannya. Namun, takdir meminta mereka untuk berpisah.

"Mama harus pergi sayang, dunia kita berbeda. Mama udah gak bisa sama Nayla lagi,"

Air mata Nayla mengalir deras, dia menatap mamanya sendu. "Kalo gitu Nayla aja yang ikut sama mama! Nayla gak mau dirumah itu! Budhe jahat, dia terus bilang kalo Nayla anak haram!! Nayla mau ikut mama, hiks."

Hal tersebut mampu membuat sosok wanita tersebut menitikkan air matanya. "Sayang, suatu hari budhe pasti sayang sama Nayla. Dia cuma lagi marah, kamu yang sabar ya nak. Mama harus pergi."

Lalu sebuah cahaya putih muncul yang membuat mata Nayla silau, pada detik itu juga sosok wanita tersebut menghilang bersamaan dengan cahaya tadi.

Nayla berteriak histeris, "Mama!!"

"Enggak, mama!!"

Nayla bangun dari tidurnya, dia menatap sekeliling kamarnya yang gelap. Nafasnya memburu, mimpi tersebut mampu membuat tidurnya terganggu dan mengingatkannya pada seseorang yang sangat  ia rindukan.

"Mimpi itu lagi, kenapa mimpi itu harus datang setiap malam?," Nayla bertanya pada dirinya sendiri.

Dia menghembuskan nafasnya lelah, diambilnya bingkai foto yang terletak diatas meja sebelah ranjang kasurnya.

Nayla mengusap foto tersebut pelan, tanpa ia sadari air matanya menetes membasahi pipinya.

"Nayla, kangen ma."

Nayla mendekap bingkai foto tersebut dengan kedua tangannya. Perlahan dia kembali memejamkan matanya, dengan bingkai foto yang masih terus didekapnya.

Nayla tertidur pulas, tanpa gadis itu sadari sosok wanita itu datang menghampirinya. Dia mengusap rambut Nayla penuh sayang.

"Maafin mama, nak."

Tak lama kemudian sosok tersebut menghilang. Bersamaan dengan pintu kamar Nayla yang terbuka menampilkan seseorang.

"Nayla pasti mimpi itu lagi,"

Seseorang itu menatap Nayla yang tertidur pulas, "Gue bakal jagain lo Nay, gue janji."

Lalu dia kembali menutup pintu kamar Nayla dan kembali ke kamarnya.





























GIMANA PROLOGNYA?

SUKA NGGAK?

KALO SUKA AKU BAKAL LANJUT KE PART SELANJUTNYA,

VOTE&COMMENT DULU!

NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang