"Ku patahkan hati lain yang mendekat, berharap kamu orang yang tepat. Namun aku salah, kamu hanya menghambat lara ku yang semakin berat."
_Nayla Shaquille Assadiq
"Sesuai janji gue, gue bebasin ibu lo. Makasih karena lo mau ngakuin segala kesalahan lo."Nayla menatap Shelin dengan tatapan datarnya, sesuai janji dan perkataannya ia membebaskan Sarah setelah Shelin mengungkap segala kejahatannya pada Jevan.
Shelin, gadis itu menatap ibunya dengan tatapan sendu. Ada rasa rindu yang terpancar walaupun baru dua hari mereka tak bertemu. Shelin mendekat, berniat mendekap ibunya. Namun Sarah memundurkan badan, tanpa Shelin duga ibunya menamparnya yang membuat Shelin merasa terkejut.
"Ibu nggak pernah ajarin kamu untuk jahat sama orang! Hanya karena cowok, kamu bisa senekat itu Shel?! Mama nggak pernah ngajarin kamu kayak gitu!" Teriak Sarah marah.
Shelin menggeleng, air matanya tiba-tiba saja turun. "Mama, nggak Shelin nggak salah! Shelin cuma ngelakuin itu karena Shelin cinta sama Jevan!"
Nayla tersenyum miring, cinta katanya? Shelin hanya terobsesi bukan jatuh cinta. Dan obsesi gadis itu berujung merugikan Nayla.
"Cukup kak, berhenti. Berhenti nyiksa diri kakak sendiri dengan terobsesi sama bang Jevan kayak gini. Ini salah, tindakan kakak nggak bener." Nasehat Nayla, Shelin perlu sadar agar gadis itu tak lagi bertindak gegabah.
"Diem lo!" Shelin berteriak kesal, merasa muak melihat wajah Nayla. "Semua gara-gara lo tahu nggak! Gue diputusin Jevan juga gara-gara lo, lo itu cuma pembawa sial buat gue!"
"SHELIN!"
Plakkk!
Sebuah tamparan mendarat di pipi Shelin dan Sarah yang melakukannya. Wanita itu tak menyangka jika putrinya tersebut berani berkata-kata buruk pada orang lain. Apalagi ketika putrinya itu yang salah, Sarah merasa gagal dalam mendidik Shelin selama ini.
"Siapa yang ngajarin kamu ngomong kayak gitu? Apa mama pernah? Mama pernah nggak Shelin?! Jawab, mama!"
Shelin memegangi pipinya yang berdenyut, menatap ibunya dengan tatapan terluka. "Iya, mama nggak pernah! Tapi sikap mama yang bikin aku kayak gini! Sadar nggak sih ma? Selama ini mama kemana aja? Selama Shelin butuh mama, mama kemana? Mama nggak ada! Mama cuma ngurusin kerja, kerja, kerja terus!"
Nayla bisa melihat pancaran terluka di mata Shelin. Juga bagaimana rasa kecewa yang ditunjukkan oleh gadis itu. Nayla menghela napas, kali ini ia harus terjebak pada masalah orang lain lagi. Hari ini ia harus terjebak dalam situasi yang mungkin tidak akan menguntungkannya. Terjebak pada perasaan empati, Nayla sulit mengendalikan perasaan itu ketika Shelin menatap ibunya dengan sorot terluka.
Empati. Nayla benci ketika ia harus dihadapkan dengan perasaan itu. Hatinya mudah sekali luluh ketika ia melihat penderitaan orang lain. Kali ini ia terjebak, Nayla tak ingin lagi merasakannya. Peduli pada orang yang berujung hanya merugikan dirinya sendiri.
Selama ini rasa simpati Nayla tak pernah mendapat balas atau dipedulikan. Rasa pedulinya dianggap tak berharga dan hanya terbuang percuma.
Satu dua kali bahkan lebih, Nayla melihat Sarah menampar Shelin berkali-kali hingga pipi gadis itu terlihat memerah dengan bekas jari-jari yang terlihat jelas. Nayla tahu bagaimana rasanya, ketika ia juga sering mendapatkan itu dari budhenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYLA [END]
Werewolf[ Cover by : @pinterest ] Nayla Shaquille Assadiq, bad girl yang terkenal di SMA Bright Sky. Dia adalah ketua geng dari geng 'GALASTA'. Sikapnya yang angkuh, dingin dan tidak tersentuh. Dia pintar dan licik bersamaan. Namun siapa sangka jika seora...