NAYLA - 08

3K 324 4
                                    

"Aku akan bangkit, melawan semua yang membuatku sakit."

_Nayla Shaquille Assadiq

Nayla melangkahkan kakinya disepanjang koridor sekolah, ia tidak mempedulikan tatapan heran dari para siswa-siswi yang berlalu lalang.

Penampilannya memang beda, hari ini ia tampak lebih rapi. Pakaiannya yang biasanya berantakan kini terlihat rapi, rambutnya yang biasanya ia ikat asal-asalan kini tergerai indah.

Namun, ia sama sekali tidak menunjukan senyum seperti biasanya. Walupun penampilannya berbeda, namun Nayla tetaplah Nayla.

Ia memang ingin berubah, tapi dia akan tetap menjadi dirinya sendiri.

Saat ia ingin memasuki kelasnya, ia berpapasan dengan salah satu gurunya. Namanya Pak Setwan, guru yang terkenal cerewet dan suka sekali memberi banyak peraturan.

Dan kalian pasti sudah tahu, jika apapun yang menyangkut peraturan maka Nayla akan membencinya.

"Eh kamu, Nayla yang suka cari masalah itu 'kan?"

Nayla memutar bola matanya malas, meladeni guru di hadapannya ini hanya membuang waktunya saja. Dan Nayla benci itu.

Pak Setwan menatap Nayla dari atas sampai bawah, meneliti muridnya satu ini. "Penampilan kamu? Beda ya, saya sampai pangling liatnya."

Nayla menghela napas, "Penampilan saya berantakan masalah, udah rapi masalah juga. Mau bapak itu apa?"

Pak Setwan membenarkan kaca matanya yang melorot, "Kamu ini masih tetap sama ternyata, tapi ya gak papa setidaknya penampilan kamu udah rapi gak kayak dulu berantakan."

Nayla mendengus, "Terserah bapak."

Lalu ia melangkahkan kakinya kemabli dan masuk ke dalam kelas.

Pak Setwan yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya heran, lalu ia kembali melanjutkan langkahnya untuk mengelilingi kelas dan mengecek muridnya satu per satu. Akankah mereka mematuhi peraturan atau tidak.

Nayla berlagak cuek saat seisi kelasnya memandangnya dengan tatapan bingung dan terheran-heran.

Indra pendengarannya terusik ketika para siswa laki-laki membicarakannya secara terang-terangan.

"Nayla rambutnya di gerai kayak gitu, cantiknya nambah gila."

"Aduh jantung gue mau copot!"

"Cantik sih, tapi jarang senyum ya buat apa?"

"Bisa diem, kalian?" Sinis Nayla.

Sontak hal tersebut mampu membuat para siswa laki-laki yang tadi membicarakan Nayla diam. Mereka memang laki-laki tapi untuk berurusan dengan perempuan seperti Nayla mereka akan angkat tangan terlebih dahulu.

Semua orang tahu jika Nayla ahli dalam bela diri, hobinya aja tawuran.

Samar samar Nayla dengar jika dirinya tengah dibicarakan atau lebih tepatnya dia menjadi bahan gosip siswa perempuan di kelasnya.

Cih, beraninya cuma di belakang.

Satu pesan masuk, membuat Nayla buru-buru mengecek ponselnya.

Devano
Ke kelas gue sekarang, jangan ngebantah! Inget, gue guru lo.

Nayla menatap pesan dari Devano dengan tatapan jengkel, cowok tersebut masih menyebalkan seperti kali pertama ia mengobrol dengannya.

Nayla bangkit dari duduknya, terpaksa dia harus menemui Devano di kelas cowok itu.

NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang