NAYLA - 09

2.9K 322 16
                                    

"Jika itu cinta, apa aku dapat memilikinya?"

_Nayla Shaquille Assadiq

"Brengsek! Devano emang brengsek!!"

Nayla terus mengumpat sepanjang koridor, kakinya menendang-nendang pintu kelas dengan keras.

Kekesalannya pada Devano sudah tidak terbendung lagi, cowok tersebut sudah kelewat batas. Berani sekali ia mencuri first kiss nya, ia akui jika dia memang nakal tapi bukan berarti ia juga murahan dan tidak mempunyai harga diri.

Namun entah kenapa saat Devano menciumnya tadi jantungnya berdebar debar tidak karuan. Apa mungkin ia jatuh cinta pada Devano?

Nayla menggeleng, memikirkan Devano selalu membuatnya hilang akal dan tidak berpikir dengan jernih.

Seorang Nayla tidak mungkin jatuh cinta pada cowok yang menyebalkan seperti Devano.

Jika Bara sahabatnya yang sudah ia kenal lama tidak Nayla cintai lantas bagaimana dengan Devano yang baru beberapa hari mengenalnya bisa ia cintai?

Itu hal yang mustahil.

"Nayla!"

Nayla menghentikan langkah, menolehkan kepalanya pada suara yang sangat amat ia kenal.

"Kenapa?" Tanyanya pada Bara yang kini berjalan mendekat ke arahnya.

"Habis darimana? Gue cariin dikelas kok ada?" Bara bertanya dengan alisnya yang bertaut.

Nayla menghela napas, "Gue dari kelas Devano, lo sendiri kenapa nyariin gue?"

"Devano? Si ketua osis songong itu? Lo ngapain ke sana? Dia nggak berbuat macem-macem sama lo 'kan? Dia paksa lo lagi buat jadi muridnya? Jawab Nay!" Bara bertanya bertubi-tubi membuat Nayla pusing mendengarnya.

"Berisik bi, gue pusing denger pertanyaan dari lo." Jawab Nayla sembari memijit kepalanya yang terasa pening.

"Bara bukan abi," koreksi Bara karena Nayla terus memanggilnya dengan sebutan Abi.

Nayla menggeleng, Bara suka aneh emang. "Bodo ah, lo akan tetap jadi abi nya gue."

Nayla kembali melanjutkan langkahnya yang terhenti yang diikuti Bara disampingnya.

"Kalo gue abi lo umi nya dong? Iya nggak Nay?" Bara menoel-noel pipi Nayla, meledek gadis itu.

"Nggak! Sejak kapan gue jadi umi lo?"

Bara tersenyum, tangannya mengacak rambut Nayla. "Sejak tadi, sejak lo bilang kalo gue itu abi nya lo."

Nayla menatap Bara, ia terkekeh pelan. "Itu typo."

"Mana ada typo di dunia nyata?" Bara mendengus.

"Ada tuh contohnya!" Jawab Nayla enteng.

Bara kembali mendengus ketika mendengar perkataan Nayla kepadanya.

"Bar, gue pengin nanya sesuatu." Celetuk Nayla.

"Nanya apa?"

Nayla berdeham pelan, "Kalo orang jatuh cinta itu kek gimana sih rasanya?"

Bara hampir tersedak ludahnya sendiri saat mendengar pertanyaan yang jarang sekali gadis itu tanyakan kepadanya.

Boro-boro nanya, pacaran aja nggak pernah.

NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang