NAYLA - 30

2.7K 260 16
                                    

"Kenapa ini terasa begitu menyakitkan?"

_Nayla Shaquille Assadiq

Nayla melangkah di jalan aspal dengan gontai, langkahnya terseok seok karena kakinya sulit untuk melangkah. Darah masih keluar dari kakinya, namun Nayla terus memaksakan untuk berjalan. Setelah ia berhasil kabur dari gudang melalui jendela, ia langsung pergi dari rumah.

Walaupun kakinya terasa sakit untuk berjalan, namun ia tetap memaksakan.

Karena pada dasarnya hatinyalah yang terasa begitu sakit. Seperti mati rasa, entah berapa lama lagi ia bisa tahan. Karena Nayla ingin sekali mengakhiri, mengakhiri setiap luka yang terus menyayat hatinya setiap hari.

"Ssh," Nayla meringis ketika lukanya semakin terasa sakit.

Ia sudah tidak sanggup untuk berjalan lagi. Nayla terduduk di jalan aspal, matanya mendongak menatap langit yang tampak gelap.

Entah perasaannya benar atau tidak, tapi Nayla selalu merasa seolah langit juga ikut sedih seperti dirinya.

"Seharusnya gue nggak pernah ada di dunia ini, seharusnya gue mati!" Rutuk Nayla pada dirinya sendiri.

Nayla terisak, ia sudah tidak tahan. Ia lelah dan kehilangan arah. Apakah ini sudah waktunya untuk menyerah?

Nayla tidak tahu, perasaannya kembali terluka setiap waktu. Setiap hembusan nafas, Nayla ingin mengakhirinya. Karena ia sungguh tidak kuat lagi, rasanya ingin mati saja.

Ketika pikirannya sibuk berkelana, seseorang datang menghampirinya. Berjongkok di sampingnya hingga suaranya mampu mengagetkan Nayla.

"Nay? Lo ngapain duduk di aspal kayak gini?"

Dengan keterkejutannya Nayla menoleh, "Steven?"

Laki-laki bernama Steven itu tersenyum, "Lo lagi ngapain? Mau jadi gembel duduk di tengah jalan gini?"

Nayla menggeleng, tidak ingin bicara. Bibirnya mengatup rapat, lagi-lagi karena semua yang ia rasakan sulit untuk dijelaskan.

Steven menatap Nayla bingung, "Daripada lo ngelamun kayak gini, mending lo ikut gue."

"Kemana?" Nayla akhirnya membuka suara.

"Ke rumah gue, gue obatin kaki lo. Setidaknya kalo lo nggak sayang sama orang lain, sayangi diri lo sendiri dong Nay." Omel Steven.

Nayla hanya diam, tidak mempedulikan Steven yang terus mengomel. Tak tahu saja jika Steven diam-diam tengah tersenyum misterius.

Steven mengulurkan tangan, "Ayo. Kita pergi dari tempat ini."

Nayla mendongak, menatap tangan Steven yang diulurkan kepadanya. Perlahan Nayla menerima uluran tersebut.

Mereka berdua lantas naik ke motor lalu pergi dari sana.

Sepanjang perjalanan Nayla hanya diam dengan tatapan kosong. Pikirannya berkecamuk, Nayla tidak suka ini. Karena asyik dalam lamunannya Nayla sampai tidak sadar jika mereka telah sampai.

"Lo bawa gue kemana?" Nayla mengerinyit bingung ketika melihat tempat asing di depannya. "Steven, ini bukan rumah lo kan? Ini dimana? Lo-"

Ucapan Nayla terhenti karena Steven berhasil memukul kepala Nayla menggunakan balok kayu dari belakang. Membuat cewek itu tak sadarkan diri begitu saja.

NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang