NAYLA - 44

2.7K 272 45
                                    

"Bukan, bukan siapa-siapa yang salah. Hanya saja perasaanku yang tidak tahu tempat."

_Nayla Shaquille Assadiq


"Bangun! Bangun kamu!"

Byurr...

Nayla membuka mata ketika merasakan sesuatu yang dingin membasahi wajahnya. Ia mengerjap beberapa kali. Matanya menatap Ratih yang kini memandangnya dengan pandangan berapi-api, Nayla menautkan alis bingung.

"Budhe ada apa? Kenapa budhe nyiram wajah aku?" Tanyanya bingung.

Ratih tertawa sinis, tangannya menunjukkan sesuatu yang membuat Nayla menegang di tempatnya.

"Bisa kamu jelasin? Kamu hamil anak siapa?! Ini test pack kamu 'kan?"

Nayla menggeleng, air matanya luruh. Tiba-tiba saja seluruh badannya bergetar ketakutan. "Bu-budhe Nayla bisa jelasin....itu bu----"

Plakk!

Ratih menampar Nayla keras sebelum perempuan itu melanjutkan perkataannya. Emosinya tersulut ketika ia tak sengaja menemukan test pack di kamar Nayla ketika perempuan itu sedang tidak ada.

"Kamu nggak puas udah bikin reputasi keluarga kita hancur?! Nggak puas bikin budhe malu di hadapan temen-temen budhe?! Hah?!" Ratih berteriak marah, pancaran amarah terlihat jelas di matanya.

Nayla menangis, ia terisak. Rasanya begitu sakit, Nayla lelah berpura-pura kuat di hadapan semua orang. Nayla lelah memakai topeng dan menunjukkan ke dunia bahwa dia baik-baik saja. Nayla lelah melakukan semua hal palsu itu.

"Budhe....maaf, maafin Nayla." Lirih Nayla dengan ucapannya yang terdengar parau.

"Maaf? Kamu pikir semudah itu kamu meminta maaf?! Mau taruh dimana muka budhe kalo semua orang tahu kamu hamil?! Budhe mau jawab apa nanti, Nayla!" Spontan Ratih menjambak rambut Nayla dan menariknya kuat, membuat Nayla meringis dibuatnya.

"Bu-budhe u-udah....Na-Nayla ke-sakitan."

Ratih tersenyum senang melihat itu, ia tidak peduli dengan Nayla yang terus menerus merintih kesakitan.

"Ma, ini ada apa? Mama kenapa ma?" Tiba-tiba Jevan datang dengan raut bingung yang terlihat jelas.

Ratih menoleh, tersenyum pada putranya. "Tanya pada saudara kesayangan kamu itu! Siapa yang menghamili dia! Tanya, Jevan!"

Jevan melotot kaget, menatap tak percaya pada ibunya yang baru saja mengatakan hal seperti itu. Tatapannya beralih pada Nayla yang menangis sesenggukan. Melihat itu Jevan semakin merasa penasaran.

"Kamu hamil Nay? Apa itu bener? Nayla, jawab abang!" Bentak Jevan tak sabar.

Tak sanggup berkata yang akan membuat Jevan kecewa, Nayla mengangguk lemah. Detik itu juga hatinya hancur, setelah ini ia tidak tahu apa yang akan saudaranya itu buat.

Plakk!

Tamparan demi tamparan Nayla dapatkan dari Jevan. Jika dihitung berapa banyak tamparan yang Nayla dapatkan hari ini? Apakah nanti ia juga akan mendapatkan hal yang sama lagi dari orang-orang? Jika ibunya masih hidup Nayla yakin ibunya akan melakukan hal yang sama karena terlalu kecewa.

"GUE SELALU BELAIN LO DARI SEMUA ORANG SELAMA INI! GUE BAHKAN NENTANG IBU GUE SENDIRI! DEMI SIAPA NAY? CUMA DEMI LO!"

Nayla semakin terisak saat nada bicara Jevan meninggi. Bahkan Nayla tidak pernah dibentak seperti ini oleh siapapun.

NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang