NAYLA - 55

7K 433 109
                                    

"Manusia itu, kehilangan dulu baru menyesal kemudian."

_Nayla Shaquille Assadiq

"Turnamen kali ini bahaya Nay, jalannya lebih ekstrem. Lo yakin mau tetep ikut?"

Nayla menoleh pada Bara yang ada di sampingnya, ia mengangguk sebagai jawaban. Bara menghela napas lelah ketika Nayla masih tetap pada pendiriannya. Dari dulu sampai sekarang Bara tidak suka jika Nayla masih tetap ikut balapan liar.

"Jangan deh ya, mending kita pulang yuk? Gue bakal beliin lo martabak banyak-banyak deh, gue janji." Ucap Bara memelas agar Nayla tak jadi ikut balapan.

Nayla terkekeh, Bara pikir ia anak kecil yang mau-mau aja dibujuk dengan cara seperti itu? Nayla geleng-geleng kepala, Bara suka aneh emang.

"Bar, gue bakal baik-baik aja. Percaya sama gue." Ucap Nayla menyakinkan sahabatnya itu.

"Tapi Nay---"

"Ssst, pokoknya gue akan tetep ikut balapan. Lo tetep di sini dan dukung gue dari jauh. Oke?"  Nayla tersenyum manis, tekadnya untuk balapan tiba-tiba meningkat drastis.

Bara hanya mengangguk pasrah, tapi tak bisa ia pungkiri jika hatinya gelisah. Kecelakaan kecil yang dialami Nayla waktu itu masih terbayang di pikiran Bara. Cowok itu hanya takut jika Nayla kenapa-napa, apa itu salah?

"Nay! Udah siap belum? Mau mulai nih." Teriakan itu membuat Nayla menoleh dan Bara tersadar dari lamunan.

"Bar, ayo." Nayla menarik tangan Bara untuk ikut bersamanya ke lapangan balap.

Lantas dengan sangar Nayla menaiki motor milik Bara yang sudah ia siapkan sejak kemarin. Nayla memakai helm fullface nya, matanya memandang lurus ke depan. Tekadnya untuk menang semakin menjadi-jadi.

"Semua sudah siap?"

Pertanyaan itu membuat para peserta menganggukkan kepala mantap yang bersembunyi di balik helm. Setelah aba-aba di mulai mereka akan mempersiapkan diri.

"Satu,"

"Dua,"

"Alice lebih penting dari lo, dia segalanya buat gue."

Tiba-tiba perkataan itu terbayang di pikiran Nayla. Kilat amarah terlihat jelas dimatanya, namun ada banyak kesedihan yang bersembunyi dibaliknya.

"Mulai!"

Komando itu sontak saja menyadarkan Nayla dan membuatnya menjalankan motornya dengan kecepatan penuh. Bahkan Bara yang melihatnya itu sampai bergidik ngeri di buatnya.  Selama ia menggunakan motornya ia sama sekali tidak pernah menjalankannya secepat itu.

Nayla tidak akan membiarkan siapapun menggeser posisinya di urutan pertama. Maka dari itu ketika ada pemain lain yang ingin menyalipnya tak pernah Nayla beri kesempatan itu.

Mungkin, karena kemarahannya yang selama ini ia pendam Nayla menjadi seperti sekarang ini. Tidak peduli dengan teriakan Bara yang menyuruhnya berhenti atau mengurangi kecepatan, Nayla terus melaju dengan kecepatan cepat meninggalkan pemain yang lain dibelakang.

Hingga saat dirinya sampai di tikungan tajam Nayla hampir saja terjatuh jika ia tidak bisa menjaga keseimbangan. Membuat Bara dan yang lainnya memekik kaget. Cowok itu semakin cemas.

Namun Nayla bukanlah tipe orang yang pantang menyerah, ia terus menjalankan motornya hingga ketika ia hampir sampai finish dari arah yang berlawanan truk besar melaju tak kalah cepat.

NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang