NAYLA - 15

2.8K 310 3
                                    

"Semua mata memandangku seperti aku ini seekor belatung. Apa aku se menjijikkan itu?"

_Nayla Shaquille Assadiq


"Brengsek lo apain Nayla hah?!"

Para siswa siswi memekik histeris saat melihat Bara salah satu teman Nayla dan incaran kaum hawa tersebut kini tengah memukuli Devano bertubi-tubi.

Mereka berdua sukses membuat satu se sekolahan heboh, karena baru kali ini mereka terlibat pertengkaran seperti itu.

Ditambah mereka tidak pernah akrab satu sama lain, jujur itu membuat bingung.

"Nayla itu suka sama lo! Tapi apa yang lo lakuin?! Lo malah mempermalukan dia!!" Sengit Bara.

Devano tidak membalas pukulan demi pukulan yang Bara berikan padanya, ia akui jika kelakuannya kemarin sudah melebihi batas.

Dan ia tidak yakin Nayla akan memaafkannya atau tidak, karena ia sudah terlalu keterlaluan.

"Bangsat lo Devano!!"

Bara hendak memukuli Devano kembali namun niatnya terhenti karena badannya di tahan oleh seseorang.

Bara memberontak di cekalan Arlan dan teman-temannya yang lain, "Lepasin gue bangsat! Gue harus beri pelajaran ke siapapun yang udah nyakitin Nayla!"

"Bara udah," Nayla mengusap lengan Bara, menenangkan cowok itu.

"Nayla, gue-"

"Gue tahu, gue tahu lo ngelakuin ini karena lo sayang gue. Tapi gue mohon sama lo, berhenti Bar gue gak mau lo terlibat masalah karena gue. Gue gak mau lo kenapa-napa karena lo belain gue." Nayla menghembuskan napas, ditatapnya Devano yang kini masih tersungkur di lantai.

"Arlan, bawa Bara pergi dari sini. Biar gue yang urus Devano." Ucap Nayla.

Cowok bernama Arlan tersebut mengangguk, dengan susah payah ia dan teman-temannya membawa Bara pergi dari kerumunan.

Siswa-siswi pun membubarkan diri, kini yang tersisa hanyalah dua insan yang saling tatap.

Hingga salah satu dari mereka lebih dulu mengakhiri kontak mata. Nayla, gadis tersebut berjalan mendekat membantu Devano untuk bangkit.

"Biar gue obatin," ucap Nayla.

Mata Devano menatap lurus insan di hadapannya, perasaan bersalah muncul. Hatinya bergejolak, perkataannya kemarin tentu sudah melukai hati gadis itu.

"Nayla-"

"Gue gak ada waktu buat ngobrol sama lo, ikut gue ke UKS, biar gue obatin luka lo." Nayla memotong pembicaraan Devano cepat.

Devano masih diam, tubuhnya enggan untuk bergerak membuat Nayla terpaksa menarik tangannya dan membawanya ke UKS.

Setelah sampai, gadis itu menyuruhnya untuk duduk. Sedangkan dia sibuk mencari keberadaan kotak obat, Devano masih setia memandangi Nayla yang terlihat telaten mengobati lukanya.

"Maaf, gue minta maaf." Ucap Devano.

Pergerakan Nayla terhenti, matanya menatap iris mata Devano. Keduanya saling bertatapan selama seperkian detik, hingga Nayla akhirnya sadar lalu ia membuka suara.

NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang