NAYLA - 40

2.8K 267 48
                                    

"Berkali-kali aku dihadapkan pada kenyataan yang membuat ku rapuh, berkali-kali aku dihadapkan pada semesta yang selalu bermain-main atas kehidupanku. Lantas bagaimana kau menilaiku baik-baik saja jika kau tak pernah menjadi aku?"

_Nayla Shaquille Assadiq


Positive.

Satu kata yang dalam sekejap menghancurkan kehidupan Nayla. Benar-benar tak percaya atas semesta yang kini kembali mempermainkan kehidupannya. Lelucon yang dibuat semesta untuknya benar-benar tidak lucu. Takdir yang diberikan Tuhan padanya hanya akan membawa kesedihan bukan kebahagiaan.

Kalimat yang selalu muncul di benaknya selalu menjadi tanda tanyanya,

Akankah semuanya yang terjadi akan membawa kebahagiaan dalam hidupnya?

Nayla rasa tidak.

Matanya menatap test pack yang tergeletak di lantai, Nayla jatuh terduduk. Air matanya luruh, sekuat apapun Nayla menahannya tetap saja tidak bisa.

Semesta bermain-main dalam kebahagiaannya. Garis takdir hidupnya seolah-olah tak mengizinkan Nayla bahagia. Orang bilang jika ada kesedihan pasti kebahagiaan akan datang mengikuti, namun sepertinya semesta dan takdir membuatkan lelucon untuknya. Kembali membuatnya dalam titik terendah dalam hidupnya.

Nayla tidak tahu akan sanggup menjalaninya atau tidak.

Duduk terisak, Nayla menatap nanar test pack yang menunjukkan tanda positif yang artinya Nayla hamil anak Devano.

Nayla berulang kali menyalahkan takdir. Takdir yang membawanya pada Devano, mencipta rasa yang biasa disebut cinta dalam hatinya. Menyatukan lalu memisahkan, takdir membawanya pada kenyataan jika dia dan Devano adalah saudara.

Setelah ini Nayla tidak tahu Devano akan mau bertanggung jawab atau tidak. Nayla hanya takut jika cowok tersebut tidak mau bertanggung jawab karena kebencian cowok itu padanya.

Nayla semakin terisak, batinnya terus bertanya-tanya.

"Tuhan dimana kebahagiaan itu?" Nayla menengadah menatap langit-langit kamarnya, tangisnya semakin pecah.

"Nayla lo kena---"

"Hey, lo kenapa nangis? Siapa yang nyakitin lo? Bang Jevan? Budhe atau Devano yang nyakitin lo?"

Nayla menatap Bara sendu, mungkin setelah ini sahabatnya itu juga akan kecewa padanya. Nayla tak sanggup jika itu sampai terjadi.

Bara yang melihat Nayla diam saja kelimpungan sendiri. Niatnya untuk datang ke rumah Nayla untuk menanyakan kenapa gadis itu tidak datang ke sekolah, berkali-kali Bara mengubungi Nayla namun tak bisa. Karena khawatir akhirnya Bara memutuskan untuk datang ke rumah Nayla langsung.

Tapi justru pemandangan ini yang ia saksikan, Bara yakin jika Nayla sedang tidak baik-baik saja.

"Bara gu-gue...." Nayla tak sanggup melanjutkan perkataannya.

Bara yang melihat itu semakin bertambah bingung, sebenarnya Nayla ini kenapa sih?

"Nay, lo kenapa? Lo sakit? Lo disakitin Devano lagi ya? Lo---" Ucapan Bara terhenti ketika Nayla menyodorkan sesuatu kepadanya.

Bara menerima itu, raut bingung terlihat jelas pada wajah Bara. Bara menatap Nayla meminta penjelasan.

"Bara gu-gue..."

"Lo kenapa?!" Bara bertanya tidak sabaran.

"Gue hamil..." lirih Nayla.

Bagai disambar petir Bara terkejut ditempatnya, kepalanya menggeleng kuat. Seakan tak percaya apa yang baru saja ia dengar.

NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang