NAYLA - 06

3.4K 339 7
                                    

"Aku hanya ingin bahagia, tapi kenyataannya bahagia itu tak ada. Karena aku sudah terbiasa berteman dengan luka."

_Nayla Shaquille Assadiq

"Steve lo ngapain disini?"

Nayla menatap laki-laki bernama Steven itu dengan tatapan bingung, temannya itu kini tengah berada tepat di depan gerbang sekolahnya bersama dengan pasukannya.

Steven menggeleng, "Gue cuma pengin liat lo aja, gimana balapan lo kemarin? Menang 'kan?"

"Menang dong, Nayla. Ya nggak Nay?"

Nayla menatap Bara yang datang bersama temannya yang lain, ia mengangguk singkat.

"Wihh abang Steve ada disini, kenapa kangen ya sama kita?" El menyeletuk.

Steve menatap laki-laki yang bernama Elgiano dengan pandangan malas. "Cuma kangen sama ketua geng Galasta aja, lainnya mah ogah!"

Bara yang mendengar itu berdeham pelan, "Nayla punya gue ya bangsat!"

"Sejak kapan? Lo nembak aja ditolak terus, udah pasti Nayla cuma cintanya sama gue doang. Ya kan Nay?" Steve beralih menatap Nayla.

"Kalian semua tahu, kalo gue gak mau ngurusin yang namanya cinta. Berhenti nanyain hal yang gak penting ke gue. Ngerti?" Nayla menjawab dengan nada ketusnya seperti biasa.

Sontak hal itu mengundang gelak tawa dari teman-teman Nayla maupun yang lainnya.

"Yahh, kasihan jadi sadboy." Ledek Arlan.

"Mana suka sama cewek yang sama lagi," imbuh Dika.

Arlan dan Dika serempak ber tos ria membuat Bara dan Steve sontak menatap mereka tajam.

"Gue ada ide," Satria, teman Steve tersebut tiba-tiba menyeletuk.

Bara dan Steve sontak menoleh, "Apa?"

"Gimana kalo kita jodohin aja mereka berdua?" Satria menunjuk Bara dan Steve bersamaan.

Sontak hal itu membuat Bara dan Steve berseru tidak terima, "Mata mu!!"

"Cie barengan,"

"Cie jodoh nih?"

"Cie kalimatnya sama,"

"Cie Bara,"

"Cie Steven!"

"Bacot," timpal Nayla kesal.

Steve menatap Nayla lalu ia nyengir, "Nay, mau bantuin gue nggak?"

Nayla mengerinyit bingung, "Bantuin apa?"

Wajah Steve berubah menjadi serius, ia berdeham pelan. "Gue punya musuh di sekolah ini, gue pengin Galasta bantu gue kali ini. Gimana?"

Nayla melirik Bara sekilas, "Apa rencana lo?"

"Gue pengin liat dia hancur, sehancur-hancurnya!"

"Tapi, siapa musuh lo di sekolah ini?"

Steve tersenyum penuh arti, "Gue akan kasih tahu lo diwaktu yang tepat nanti."

Nayla menghela napas, ia mengangguk. "Oke, gue jamin Galasta bakal bantuin lo."

°°°°°°

Nayla menatap jendela perpustakaan yang sedikit terbuka. Kepalanya ia baringkan di meja, sudah satu jam ia menunggu Devano datang.

NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang