"Lo nggak jahat, lo cuma menggunakan cara yang berbeda untuk melindungi hati lo sendiri."
🦁🦁🦁Misi mereka gagal kali ini. Karena penguntit semakin menunjukkan dirinya secara terang terangan dengan menembakkan isi pistol ke atas langit.
Dirasa semua ini akan mustahil berjalan lancar, Ivy memilih perjalanan kembali ke tempatnya dan melaksanakan perintah selanjutnya—membakar habis dua gedung di Batavia.
Kini Ivy sudah berada di depan gedung dengan pakaian menyerupai sekretaris. Wanita itu menunjukkan kartu identitasnya, kemudian dapat masuk dengan leluasa bak seorang bos.
"Siang sekretaris Yeri."
Satu persatu orang orang di dalam gedung tersebut menyapanya. Wanita bernama Yeri itu ternyata cukup terkenal juga di lingkungan kantornya. Ivy sudah menyembunyikan Yeri yang asli, kini penyamarannya pasti sukses dengan bantuan masker dan kacamata hitamnya.
"Untuk apa kau memakai masker?"
"Hmm.. sedang batuk dan flu." jawab Ivy singkat dengan suara serak.
"Apa bos belum datang?" tanya Ivy menoleh kanan kiri melihat situasi sekarang yang terlihat damai.
"Sepertinya belum. Kau bisa minta pelayan membuatkan teh untuknya sebelum beliau datang."
"Ya, akan kulakukan.. aku ke ruangan dulu." Ivy kemudian berlalu.
"Ada yang aneh dengannya.."
"Perasaanmu saja. Kau tahu sendiri, Yeri mudah terkena penyakit. Tubuhnya rentan."Setelah memasuki ruangan, Ivy segera mengecek dokumen dokumen penting yang Jaiden minta untuk Ivy selamatkan sebelum ia keluar dari sana.
"Aku sudah mendapatkannya. Kau bisa menaruh alat peledak improvisasi itu, kemudian hitung mundur dalam waktu 20 menit. Setelah itu, aku akan keluar dari sini."
"Informasi di terima. Permintaan akan segera dilakukan."
Ivy telah berkomunikasi dengan rekannya yang berada di lantai atas gedung untuk segera menghitung mundur bom. Ia juga telah memberikan dokumen tersebut kepada anak buah Jaiden yang lain
Sampai detik ini, Ivy bernafas lega. Ia sedang berada di toilet. Di dalam sana, rasanya tubuh Ivy bergetar hebat—ini pertama kalinya Ivy melakukan hak tersebut, rasanya sedikit membuat ia merasa bersalah.
Sialnya, pintu toilet tiba-tiba saja terkunci. Ponsel komunikasinya juga mendadak tidak berfungsi.
Entah kesialan apa lagi yang akan menimpanya. Kali ini, ia akan benar benar mati jika bukan karena keajaiban tuhan yang menyelamatkannya.
Kini waktunya tersisa 15 menit. Tidak ada lagi harapan Ivy untuk hidup. Ia sudah memasrahkan dirinya pada tuhan.
Brakk... brakk..
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Yaspian; The secret of Yaspian life
Teen FictionSEQUEL ZERAGA Bisa dibaca tanpa membaca Zeraga dulu. Rank #2 in deep (5-7-21) Rank #10 in crime (20-7-21) Yaspian Juteirus terpaksa diasingkan ke kota lain bersama nenek tua yang dipercayai kedua orang tuanya. Yaspian yang seharusnya berada diantara...