25. THE FIGHT BEGAN

325 48 10
                                    

"Hati-hati di jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hati-hati di jalan." ucap Ayana pada Yaspian. Setelah ini, rencana Yaspian adalah membantai Matthew dan antek anteknya.

Lelaki itu sudah siap dengan topi, masker dan kacamata hitamnya, serta jaket tebal hitam yang menutupi tubuhnya. Anggap saja semua yang ia kenakan ini adalah bentuk dari penyamarannya.

Sedangkan semua prajuritnya sudah bersedia beberapa meter dari belakang untuk mengikutinya. Hari ini, detik ini, Yaspian siap bertarung.

"Apa lelaki bernama Matthew itu benar-benar membuat hidupmu semakin sulit?" tanya supirnya.

"Dia yang menjebakku untuk pekerjaan gila. Dia bahkan menyuruhku untuk membunuh adik dari sahabatku." balas Yaspian Matanya masih terus menatap jalanan yang masih asri, tidak seperti kotanya yang penuh dengan polusi.

"Dan kau tetap membunuhnya?"

"Itu karena aku tidak punya pilihan."

"Kau hanya terburu buru untuk cepat kaya, sementara kondisi nenekmu menghambatmu untuk hidup mewah bukan? Sebetulnya banyak pekerjaan lain, kau hanya terlalu gegabah. Wajar saja, kau masih muda dan ingin menunjukannya." gumam supirnya.

Yaspian terdiam. Pasalnya semua yang supirnya katakan itu benar.

"Nenekku.. semoga dia baik-baik saja." ujar Yaspian.

***

"Baksonya jadi berapa pak?" ungkap Deka kepada penjual sambil mengeluarkan uang dari saku celananya.

Hari ini Deka sendirian. Pria tersebut memilih untuk tidak pulang, melainkan memakan bakso di pinggir jalan alih alih untuk mengisi waktu senggangnya sehabis pulang sekolah.

Sedangkan Rachel ada keperluan dengan keluarga besarnya, ada yang harus wanita itu bicarakan pada semua keluarganya tentang kabar bahwa ayah dan ibunya telah ditahan di penjara.

"Jadi lima belas ribu, dek." ucap sang penjual.

Deka segera mengulurkan tangan memberikan uangnya.

Sejauh ini belum ada yang aneh, sampai akhirnya di pertengahan jalan Deka merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Rasa yang sulit dijelaskan, pusing yang berlebih, lemas, sampai mual. Ia masih terus mengerjapkan matanya dan menguatkan dirinya sendiri.

Masalahnya, jalanan tersebut sepi. Deka bisa mati apabila tidak ada orang yang melihatnya dan menggotongnya ke rumah sakit.

Deka sudah berprasangka kalau ini adalah ulah Matthew. Ia masih mencoba untuk sadar, kemudian menggapai ponselnya, berniat untuk memperingati Ivy dan Rachel.

Dan ya, Deka hanya manusia biasa. Ia tersungkur ke aspal dan tak sadarkan diri. Hanya beberapa teks yang dapat tersampaikan pada Ivy.

Vy, jgn klr rumah

Prince Yaspian; The secret of Yaspian lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang