Sebelum baca, follow dulu ya..
Happy readings!
***
Ivy menatap halaman bawah sekolah dari balkon kelas atas. Pikirannya terombang-ambing tidak menentu. Kadang mengarah pada masalah perjodohannya. Kadang mengarah pada masalah Yaspian.
Yaspian sebenernya suka beneran gak sih sama gue? Dia kok tenang tenang aja!!??
Hati Ivy bergejolak ingin menganggu Yaspian seperti biasa. Tapi sepertinya tidak memungkinkan. Semakin hari, pria itu semakin dekat saja dengan Rachel.
"Eh maaf gak sengaja." ucap seorang perempuan yang tak sengaja menumpahkan minuman yang ia bawa.
Ivy menoleh.
Udah jelas ini mah sengaja namanya!
"Resti, lo ada masalah apa sih sama gue? Udah ya, udah selesai semuanya, jangan mulai lagi deh." gumam Ivy. Ivy bukanlah anak culun yang akan diam saja jika seseorang menikamnya.
"Gue bilang kan gue gak sengaja. Gak denger ya?" Resti memelototinya.
Sumpah serem! Kek siluman monyet.
"Elo kali yang cari gara gara, Vy." tegur Kalista dari belakang.
"Diem ya, Kal, gue aduin ke emak lo kalau di sekolah kelakuannya gak bener, mau?!" ancam Ivy. Kalista diam seketika mendapat ancaman itu. Pasalnya Ivy dan mama Kalista itu dekat sekali, Kalistanya saja yang mau aja di bodohin siluman monyet.
"Gimana makanan yang gue kasih? Enak?" tanya Resti. Kemudian wanita itu berlalu sambil menepuk pelan pundak Ivy.
Ivy mencengkram tangan Resti kuat "bilang apa lo tadi?" Ivy menatapnya dengan mata nyalang "lo yang ngeracunin gue, kan!?" suara Ivy naik satu oktaf, Ivy marah.
Sebetulnya Ivy sudah tau, hanya perlu menunggu pengakuan, dan akhirnya pengakuan itu jatuh hari ini. Oke, perang dimulai.
"Ahaha... Tanya aja sana ke penjualnya!" balas Resti begitu menyebalkan.
Ivy mencrengkram kerah baju Resti. Kali ini Resti benar-benar memancing emosinya. Persetan dengan persahabatan yang mereka jalin kurang lebih setahun.
"Ivy! Jangan kasar gitu dong!!" Velli menjauhkan tubuh Ivy dari Resti.
Sekarang Ivy ditatap tajam oleh anak-anak kelasnya. Yang disalahkan pasti selalu saja Ivy. Mereka tidak tahu saja apa yang sebetulnya terjadi.
Lala dan Velli mengunci kedua tangan Ivy di sisi kanan dan kiri. Ivy hanya bisa berontak. Entah apa yang mereka berdua makan hari ini, mereka tampak lebih kuat.
Ivy diseret sampai ke toilet.
Resti semakin menjadi dengan menjambak rambutnya "makanya kalau gak mau cari gara gara, gak usah tengil jadi anak."
3 lawan 1, what the fuck is it?
Ivy hanya bisa membalasnya dengan tatapan beringas. Bagaimana bisa ia melawan? Sementara kedua tangannya dikunci oleh Velli dan Lala. Jangan tanya kenapa Kalista gak ikutan, pasti dia takut diaduin ke mamanya. Dalam kata lain, Kalista cari aman.
"Satu lawan satu sama gue kalo berani, jangan keroyokan!" gumam Ivy.
Tubuh Ivy dihempaskan hingga punggung kecilnya terbentur oleh dinding dengan cukup keras. Dunia ini kejam sekali padanya. Sial.
Kalau udah seperti ini, apakah Yaspian masih mau menolongnya?
"Yaspian Juteirus, cowo misterius yang gue tau dia adalah seorang-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Yaspian; The secret of Yaspian life
Teen FictionSEQUEL ZERAGA Bisa dibaca tanpa membaca Zeraga dulu. Rank #2 in deep (5-7-21) Rank #10 in crime (20-7-21) Yaspian Juteirus terpaksa diasingkan ke kota lain bersama nenek tua yang dipercayai kedua orang tuanya. Yaspian yang seharusnya berada diantara...