06. PAHLAWANKU

558 67 4
                                    

🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Rachel—mantan Sangga tengah menangis sejadi-jadinya dalam pelukan teman-temannya. Sepertinya kali ini bukan karena seorang Sangga. Rachel adalah anak orang kaya yang menjunjung tinggi harga dirinya. Wanita seberkelas Rachel tidak mungkin menangisi seorang Sangga.

Ivy penasaran, ia sengaja lewat dihadapan mereka untuk mendengar curahan isi hati Rachel dan menyimpulkan apa yang terjadi.

"Adik gue hilang dan gak ada yang bisa melalukan pergerakan dengan cepat! Polisi, semuanya gak ada yang bisa diharapkan. Dia bukan anak normal yang kalau dalam bahaya bisa minta tolong, kehidupan dia terlalu berat hiks..."

"Udah, Hel, udah. Lo tenang aja, nanti pasti kita tau keberadaannya kok. Semua akan terungkap cepat atau lambat."

"Gue kangen Peter."

Hell.

Ivy dapat menangkap semua dengan cepat. Jadi Peter—anak yang hilang beberapa hari lalu adalah adik Rachel?

Orang sekaya keluarga Roseline tidak mungkin tidak bisa menangkap sang pelaku dengan cepat. Semuanya aneh. Benar-benar aneh.

Kalau sudah seperti ini, tidak ada pilihan lain, Ivy harus tanya Yaspian. Karena lelaki itu....adalah jawaban dari semua hal gila yang Ivy dengar belakangan ini.

Perang dingin antar Resti dan Ivy adalah sesuatu yang sangat terasa. Setiap keduanya berdekatan, selalu saja ada kilat kemarahan yang terpancar satu sama lain.

"Vy, lo mending minta maaf aja gak sih?" Lala menyenggol bahu Ivy pelan.

Kepala Ivy hanya fokus pada jendela yang menampilkan view anak anak basket yang sedang latihan disela-sela istirahat. Disana juga ada Velli yang dikelilingi banyak cogan.

"Gak mau. Gue gak salah. Dimana-mana yang salah yang minta maaf, La." ketus Ivy.

"Vy, lo dicariin sama kak Sangga!" teriak seseorang dari ambang pintu.

Ivy memijat pelipisnya pelan. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya....mungkin saja pertemanan Resti dan Ivy akan berakhir hari ini. Sangga adalah lelaki sialan.

Ivy berjalan dengan segala keberaniannya. Ia meyakinkan dirinya bahwa tidak akan terjadi apa-apa apabila ia merespon Sangga sebentar kemudian kembali lagi ke kelas.

"Apa kak?" tanya Ivy dengan lembut. Sebenarnya Ivy malas, tapi karena Sangga adalah kaka kelasnya, Ivy terpaksa harus bicara dengan sopan.

"Gue mau ajak lo ke suatu tempat. Temen gue sih yang ngajakin lo. Dia udah lama pengen pdkt sama lo, tapi katanya malu." gumam Sangga.

Sumpah, Ivy malas ngeladenin cowo modelan gini.

"Hari ini ya? Gak bisa... Aku ada les hehe." alibinya.

Prince Yaspian; The secret of Yaspian lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang