13. RACHEL ATAU IVY

526 61 3
                                    

Sebelumnya cuma mau bilang, jangan pelit vote sama komen ya, karena itu yang ngebuat author semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelumnya cuma mau bilang, jangan pelit vote sama komen ya, karena itu yang ngebuat author semangat

Ohiya, buat klian yang lagi mpls, semangat!

Happy reading!

🍁🍁🍁

Yaspian menyajikan beberapa alkohol diatas meja berkaca panjang. Hari ini, beberapa teman Matthew akan datang untuk berbincang-bincang.

"Silahkan diminum, tuan." gumam Yaspian menaruh gelasnya dengan teliti.

"Wah, Matthew... Dia terlihat kuat, hanya kau jadikan sebagai pelayan?"

Matthew tersenyum licik "yang benar saja... Selagi banyak orang-orang berpotensi, kenapa tidak ku gunakan? Benar, kan, Stev?" Matthew melirik orang disebelahnya.

Semua orang-orang besar dengan senyum bak iblis ini memanglah kejam. Matthew sebagai penguasa tertinggi di wilayah ini. Yaspian terjebak dalam lingkaran setan. Kadang Yaspian berfikir untuk segera berhenti. Tapi Matthew terus-menerus mencekokinya dengan gaji yang semakin lama, semakin tinggi.

Pria yang dituju sebagai Stevpun berseru "beberapa waktu lalu, aku menculik seorang gadis, namun ia berhasil kabur karena seseorang menyelamatkannya, orang itu berkata bahwa ia adalah suruhan Matthew." gumamnya.

Yaspian sontak menoleh. Ia kenal pria ini. Wajahnya tidak asing.

Dia...
Adalah pria yang pernah menculik Ivy waktu itu. Dan Yaspian menyelamatkannya.

Alis Matthew tertaut mendengar cerita Stev "kapan? Aku tidak pernah menyuruh seseorang untuk menyelamatkan gadis. Hidupku hanya untuk uang, aku tidak peduli orang lain." ujar Matthew diselingi dengan kekehan iblisnya.

"Benarkah? Lelaki itu bahkan tau kodemu." balas Stev.

"Sudahlah. Lupakan saja. Ayo kita bersulang." Matthew mengangkat tinggi gelasnya. Sekitar sepuluh orang disana ikut bersulang dengan Matthew.

Setelah acara perbincangan usai, Stev tiba-tiba menatap tajam Yaspian. Pria itu menghampiri Yaspian dengan raut yang sulit dideskripsikan.

"Anak muda, kau masih sekolah?" tanyanya. Kemudian, Yaspian mengangguk dingin.

"Jika kau punya seorang teman yang memiliki potensi, hubungi aku. Soal bayaran, aku bisa menggajimu dengan tinggi." gumamnya.

Yaspian menatapnya tajam. Hingga beberapa saat, dari kejauhan Matthew menyuruhnya untuk mengangguki saja perkataan Stev.

Yaspian mengangguk kecil. Jujur saja, Yaspian ingin menghabisi Stev saat ini juga. Karena pria itu, Ivy jadi takut kalau pulang sekolah, apalagi kalau bertemu dengan sosok Sangga. Dapat disimpulkan bahwa Sangga adalah bagian dari Stev.

Rumah Matthew sepi kembali. Hanya dipenuhi oleh banyak pelayan rumahnya, dan juga anak buahnya.

"Lelaki yang Stev maksud, itu dirimu?" tanya Matthew.

Prince Yaspian; The secret of Yaspian lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang