09. UNTUK NONA MANIS

523 57 2
                                    

09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

09. "Ada hati yang lagi gue jaga." -Yaspian

🍁🍁🍁


Wajah Yaspian tampak lesuh tidak seperti biasanya yang sangat garang dan ditakuti banyak orang. Mata Yaspian juga sayu. Melihat sosok Yaspian yang semakin mendekat dari jauh lorong sana membuat Ivy dengan segera menutup lokernya dan  menghampiri Yaspian.

"Yaspian kamu gapapa?" tanya Ivy memastikan.

"Gapapa." jawabnya cuek. Walaupun jawabannya melegakan. Tapi tetap saja, kondisinya sekarang tidak bisa membohonginya. Yaspian butuh sandaran. Selama ini Yaspian hanya dikenal sebagai sosok yang kuat, pemberani dan menakutkan. Dan suatu saat, Yaspian akan runtuh juga dan ia butuh seseorang.

"Hari ini aku boleh ke rumah kamu gak? Aku mau masakin kamu sama nenek makanan, aku udah belajar di rumah." gumam Ivy bersemangat. Walau sedang dalam keadaan sedih sekalipun, Ivy tidak pernah menampakkan kesedihannya. Semua luka, Ivy simpan sendiri. Ia tidak mau berbagi.

Yaspian menatap Ivy teduh. Wajah Yaspian ketika diam begini terlihat sangat tenang dan juga seksi.

"Kenapa? Gak boleh ya? Kalau gak boleh gapapa deh. Aku cuma khawatir sama keadaan kamu aja, Yaspian. Takut kamu sakit." lanjut Ivy cepat-cepat mendapat tatapan yang sulit diartikan dari Yaspian.

Yaspian lagi-lagi menaruh dagunya di pundak Ivy. Ivy tersentak kaget.

"Sebentar doang. Gue cuma capek." jawab Yaspian dengan suara serak basahnya.

Pikiran Ivy menggila. Jantungnya kejang-kejang sekarang "lama juga gapapa kok."

Selama ini, Ivy tidak tahu apa yang sedang Yaspian hadapi. Yaspian bahkan rela mengambil bahaya demi mendapatkan uang. Sekuat apapun dia, Yaspian tetaplah manusia.

"Yaspian coba aja kamu tau. Aku sayang sama kamu. Mungkin kamu anggepnya selama ini perasaan aku bercanda. Tapi nyatanya aku serius." ucap Ivy mengutarkan isi hatinya. Sekarang adalah momen yang pas. Mumpung lorong sepi juga.

Yaspian sedikit mendengus. Ia kembali pada posisi awal-—berdiri tegap dan menatap Ivy dalam. Lelaki itu mengulurkan tangannya memberikan sesuatu.

"Itu hadiah untuk nona manis yang udah sabar ngadepin iblis kayak gue." ucap Yaspian.

Ivy meleleh saat Yaspian memberikan gantungan burung merpati untuknya. Kata-kata Yaspian juga sangat dalam, seolah selama ini, memang Ivylah yang memiliki kesabaran tinggi untuk menghadapinya. Guru sekalipun tidak memperdulikan keberadaan Yaspian di sekolah. Semua orang tidak melihatnya.

"Yaspian, jadi.. Ka..kamu ada rasa sama aku?" tanya Ivy gelagapan.

Wajah Yaspian masih datar "sekarang belom. Gue takut, Vy."

"Kenapa? Aku serem? Kek anabele yak? Atau kayak valak?" gumam Ivy memegangi wajahnya sendiri.

"Gue cuma takut nyakitin perasaan lo nantinya. Jangankan nanti, sekarang aja gue udah sering bikin lo sakit hati. Maaf, Ivy, gue emang gini. Gue gak bisa jamin lo baik-baik aja kalau sama gue. Jadi lebih baik lo berhenti kejar-kejar gue."

Prince Yaspian; The secret of Yaspian lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang