03. SARANGHAE YASPIAN!

774 69 2
                                    

Banyak manusia yang memanfaatkan seseorang dengan mengatasnamakan cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak manusia yang memanfaatkan seseorang dengan mengatasnamakan cinta. Entah itu untuk popularitasnya, atau hartanya.

🍁🍁🍁


Ivy menutup lembar bukunya, kemudian memejamkan matanya diatas meja. Pelajaran yang sangat melelahkan. Sudah lelah, tidak mengerti apa-apa. Ivy bahkan ragu kalau ia anak normal, seharusnya ia masuk slb saja agar semua mudah.

"Vy. Mau gue ajarin soal cinta gak?" tawar Velli.

Ivy sontak membenarkan posisinya menjadi duduk tegap. Ivy sudah siap mendengar apa yang akan Velli sampaikan "mau!" serunya.

"Pertama. Cinta itu awalnya harus suka dulu. Lo tau gak, kenapa harus diawalin suka dulu? Karena ada orang yang ngakunya cinta, padahal dia gak suka. Semacam—memanfaatkan orang dengan mengatasnamakan cinta." terang Velli panjang lebar. Ivy hanya menopang dagunya seperti orang bodoh.

"Next." ucap Ivy.

"Ngerti gak maksud yang gue bilang tadi?" tanya Velli. Dan yang lebih menyebalkan, Ivy menggeleng tanpa rasa bersalah.

Velli menarik nafasnya berat "lo tau gak, ciri-ciri orang suka kayak gimana?" ungkap Velli.

Ivy memutar-mutar bola matanya mencari jawaban tak terlihat "ngasih cokelat?" tanya Ivy hati-hati.

Velli menggebrak meja "bego!"

Ivy tersentak kaget. Untuk mencintai saja Ivy harus belajar. Sebodoh itu.

"Ishhh, ngajarin gabole marah-marah, belegug sia" hina Ivy pada Velli.

"Gini ya... Ciri-ciri orang suka itu tatapannya beda. Lo liat gak tatapan Resti ke Sangga kalo lagi liatin dia futsal?" ujar Velli lagi dengan bahasa yang mudah dipahami.

Ivy mengingat-ngingat, perasaan sama aja deh.

"Resti mah orang gila, Vel! Dia liatin si Sangga abis itu senyum. Yang kayak gitu namanya suka?" tanya Ivy dengan bodohnya.

Karena gemas, Velli meneloyor palanya "iya, itu namanya suka. Kalau lo liatin si Yaspian abis itu gak lama lo senyum tanpa lo sadarin, itu namanya suka."

Mata Ivy mendadak berbinar "wah keren anjai."

"Udah sana cuci muka lo. Iler noh urusin." usir Velli pada Ivy. Ivy mengambil kaca yang terselipkan dilembar buku untuk mengkondisikan ilernya.

Ivy bangkit dari kursinya seraya mengusap-usap wajahnya terutama bagian bibirnya dengan tangannya.

"Vy, dari temen gue nih." seorang lelaki berkacamata berdiri dihadapan Ivy dengan satu tangan terulur memberikan sebuah kotak kado kecil yang sangat apik.

"Itu dari dia, Vy, jangan percaya!" ledek temannya dari belakang.

Lelaki itu tersenyum kemudian memaksa tangan Ivy untuk mengambilnya. Sementara yang Ivy lakukan hanyalah mematung seperti orang idiot, juga, tanpa ekspresi.

Prince Yaspian; The secret of Yaspian lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang