Ivy mulai menjalankan misinya. Pakaian yang ia gunakan saat ini serba hitam. Pistol sudah sedia di saku kanan dan kiri celananya. Ia mulai mengendap endap dan mencari celah sepi untuk masuk ke bank sana.
Misi pertamanya adalah membobol bank.
Cctv sudah Ivy hancurkan semuanya.
Benar kata Jaiden, disana dilengkapi oleh alarm laser sensor. Untungnya, Ivy memakai kacamata khusus—dimana kacamata tersebut bisa mendeteksi letak sensornya, sehingga Ivy bisa melewatinya dengan mudah.Ivy mulai melangkah dengan sangat hati hati. Sial, ponsel penghubung antar pasukannya terjatuh di belakang sana. Ivy tidak mungkin berbalik arah untuk mengambilnya lagi, karena cahaya lasernya sangat banyak. Ivy juga tidak mungkin meninggalkan ponselnya disana, ia tidak boleh meninggalkan jejak identitasnya sama sekali.
"Ah sial.." umpat Ivy. Ia menghentikan pergerakannya.
Ivy mulai berhati-hati untuk mengambilkannya ke belakang, tapi lagi lagi... ini tidak semudah itu.. Petugas yang berjaga disana terdengar akan mendekat kearahnya.
Dengan gerakan cepat, Ivy berlari kearah belakang dan merongohnya. Masa bodo dengan alarm yang tiba-tiba menyala karena Ivy sudah tidak mempedulikan hal itu lagi. Sekarang saatnya Ivy mengumpat.
"Alarm sensor menyala! Ada penyusup. Panggil penjaga keamanan yang lain sekarang!" perintah salah satu penjaga yang sudah berada di lokasi.
Bagusnya, Ivy sudah berlari lebih dulu.
Sekarang Ivy berada di lantai paling atas gedung. Seseorang melihat Ivy dengan tatapan tajam.
"Anda siapa? Apa yang ingin anda inginkan dengan pakaian aneh disini? Apa anda... apa anda adalah buronan penjaga hari ini!? Apa anda yang mencoba melewati sensor laser alarm!?" ucap wanita yang melihat Ivy dengan tubuh gemetar.
Ivy sontak mendekatinya dan membekap mulutnya. "Sebaiknya kau tutup mulut!"
"Ah tidak... aku harus memusnahkanmu dari sini.." tambah Ivy dengan senyum liciknya.
Wanita itu mencoba menggertak dan melepaskan tangan Ivy dari mulutnya. Ia mendorong tubuh Ivy sekuat tenaga.
Ivy tidak boleh membiarkan saksi mata lepas begitu saja, ia harus memusnahkan wanita itu dari atap gedung dengan segera.
Ivy berlari, dan kembali menangkapnya. Wanita tersebut mengeluarkan cutter dari saku celananya, dan melukai telapak tangan Ivy. Darah segar mengalir dengan cukup banyak.
Tidak sampai disini, Ivy tidak akan menyerah. Ia berhasil membawa wanita tersebut sampai pada ambang atap gedung paling atas.
'Ivy.. ini bukan dirimu lagi. Tolong kendalikan dirimu.'
Pikiran Ivy terombang ambing, ia mendadak ragu untuk mendorongnya dari atap sana.
'Apapun yang terjadi, saksi mata tidak boleh dibiarkan hidup.' -Jaiden.
Ya, mengingat kata-kata Jaiden membuat Ivy yakin.
Dan ini saatnya... Ivy benar benar mendorongnya dari atas sana.
Sebelum itu, Ivy sudah menulis surat tentang percobaan bunuh diri, dan meninggalkannya di lantai paling atas gedung, beberapa barang wanita itu juga Ivy tinggalkan, seperti foto keluarga dan pacarnya. Semua ini Ivy lakukan untuk menutupi kecurigaan bahwa seseorang telah mendorongnya, melainkan untuk meyakinkan polisi bahwa wanita itu melakukan percobaan bunuh diri.
"sial!" Ivy mencambak rambutnya frustasi.
Ia melirik kearah CCTV, kemudian menghancurkannya sampai tidak berbentuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Yaspian; The secret of Yaspian life
Teen FictionSEQUEL ZERAGA Bisa dibaca tanpa membaca Zeraga dulu. Rank #2 in deep (5-7-21) Rank #10 in crime (20-7-21) Yaspian Juteirus terpaksa diasingkan ke kota lain bersama nenek tua yang dipercayai kedua orang tuanya. Yaspian yang seharusnya berada diantara...