33. PRADEKAR MASIH HIDUP?

293 27 4
                                    


Kondisi Rachel semakin memburuk. Ia depresi berat. Sejak ia pulang dengan Yaspian pada saat itu, setelahnya... ia mengatakan kepada Ivy bahwa Yaspian tidak mencintai Ivy, Rachel bahkan mengatakan kalau Yaspian menyukai dirinya.

Sejak saat itu, Rachel selalu dalam kecemasan.

"Gue harus bunuh Ivy. Tidak ada cara yang lebih baik lagi." tekadnya.

***

Sesuai perkataan Yaspian, lelaki itu tidak berangkat sekolah hari ini. Entahlah, Ivy juga tidak terlalu mencampuri urusan Yaspian lagi.

Ivy menunggu seseorang di gerbang. Ad yang harus Ivy sampaikan pada orang tersebut, yaitu Rachel.

"Kenapa Vy?" tanya Rachel.

"Lo suka Yaspian?" ungkap Ivy langsung pada intinya.

Awalnya Rachel sedikit ragu, tapi Rachel bisa mengambil kesempatan ini. "Ya, suka."

"Lo tau... kalau gue suka sama Yaspian dari lama bahkan sebelum Yaspian kenal lo. Lo tau, kan.. dulu lo yang ngejagain gue saat Yaspian pergi, lo bertindak seolah olah lo temen gue, apa ini yang dilakukan seorang teman?" kata Ivy dengan tatapan kecewa.

"Ikut gue. Gue mau nunjukkin sesuatu ke lo." Rachel menarik lengannya.

Namun seseorang dari belakang ikut menarik lengan Ivy secara bersamaan. Gadis itu sontak menoleh dan mendapati sosok ibu dari Pradekar yang tengah menahannya.

"Ikut tante." ucapnya.

"Hel, lain kali aja ya.."

Bagaimanapun, rasa bersalah Ivy tidak akan pernah hilang kepada Deranti—ibu Pradekar. Ivy tidak pernah lagi menemuinya sejak hari pemakaman Deka.

Di dalam mobil, suasananya hening. Biasanya Deranti dan Ivy akan asik membicarakan aib Deka, namun sekarang.. nama itu hanya tinggal kenangan.

"Ini mungkin bukan saat yang tepat, tapi tante harus kasih tau kamu." gumam Deranti dengan misterius.

"Kenapa tante?"

"Deka masih hidup."

Deg.

Tubuh Ivy mendadak kaku di tempat. Jantungnya seolah berhenti sepersekian detik.

Ivy kemudian menanggapinya dengan senyum. "Deka udah nggak ada, tante. Dia udah tenang di surga. Tante pernah janji, kan, sama Ivy untuk ikhlas tentang dia? Jadi tante gak boleh kayak gini, Deka pasti sedih kalau denger tante begini." balasnya.

"Deka punya kakak kembar." terang Deranti.

"Kakak kembar Deka tinggal di Indonesia pada awalnya, kemudian ia pindah ke Cina karena Deka meminta untuk pulang ke Indonesia. Kakaknya melanjutkan sekolah Deka disana tanpa ketahuan bahwa dia adalah orang yang berbeda. Mereka bertukar tempat, Deka di Indonesia, dan kakaknya di Cina."

"Di saat saat Deka di teror oleh orang bernama Matthew itu, dia udah antisipasi untuk mengirim lagi kakaknya ke Indonesia. Dan pada malam perperangan itu, sebetulnya Deka sudah di kurung, namun kakaknya menyelamatkan Deka dan menggantikan posisinya. Deka sama sekali tidak berniat untuk menumbalkan sang kakak, tapi takdir berkata lain." terang Deranti dengan nafas berat.

Prince Yaspian; The secret of Yaspian lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang