EXTRA PART

736 42 13
                                    

"Rachel turun, ada sesuatu yang harus gue lurusin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Rachel turun, ada sesuatu yang harus gue lurusin."

"Lurusin apa lagi? Berbulan bulan gue hidup, tapi rasanya seperti mati. Setiap hari gue hidup dihantui dengan penyesalan. Gue gagal jadi orang baik. Yaspian koma karena gue." lirih Rachel menahan sesak.

"Ada cara untuk menyelamatkan Yaspian."

Mendengar itu, mengurungkan niat buruk Rachel. Wanita dengan pakaian serba hitam itu perlahan meluluh dan menapakkan kakinya di bahu jalan.

"Apa?"

"Jaiden akan berulah lagi."

"Gue gak mau mencampuri urusan Jaiden lagi, Deka." jawab Rachel.

"Jaiden akan berulah lagi dan merenggut banyak nyawa besok. Termasuk Yaspian dan Ivy." kata Deka lagi berusaha menjelaskan.

Tidak perlu ditanyakan lagi darimana Deka mengetahui itu. Semua rencana Deka ia pastikan terususun dengan rapih esok hari. Deka memiliki banyak mata mata yang siap menguntit Jaiden bersama pasukannya.

"Yaspian? Jaiden bakal bunuh dia di rumah sakit."

"Yaspian akan di perkirakan sadar besok. Dia udah pindah rumah sakit. Temannya yang beritahu gue." terang Deka pada Rachel.

"Kita harus gimana? G-gue akan lakuin apapun untuk Yaspian dan Ivy demi menebus kesalahan gue pada mereka." balas Rachel.

"Resina dan Yaspian akan menaiki mobil hitam esok. Di pertengahan jalan saat sudah mendekati lokasi, akan ada senapan api menyerang mereka. Rachel—setelah kondisi aman, lo bisa selamatkan mereka, kan?" Deka memastikan.

"Bisa!" jawab Rachel yakin.

"Sementara gue akan mengurus sisanya. Tenang aja."

"Deka... kalau salah satu di antara kita mati—"

"Gak akan ada yang mati." sambung Deka.

Lelaki itu kemudian mendekat dan memeluk Rachel erat melepas kerinduan dan rasa bersalahnya.

"Pernikahan lo sama Ivy—"

"Yaspian bangun, gak ada alasan lagi untuk menikah dengan Ivy." jawabnya cepat.

***

Sesuai dengan ucapan Deka. Hari itu, Rachel mengunjungi rumah sakit Yaspian. Ia bersembunyi dibalik dinding depan mengenakan topi dan kacamata hitam.

Tubuh Rachel gemetar melihat sosok Yaspian yang masih tahap untuk belajar jalan kembali setelah koma yang dialaminya.

Rasa bersalah Rachel terhadap dirinya tidak akan pernah hilang. Rasanya Rachel ingin menghilang setiap hari karena dihantui oleh bayang bayang Yaspian.

Dan ternyata lelaki itu berhasil menyatukan nyawa dan raganya kembali.

"Terimakasih Yaspian. Terimakasih untuk tetap hidup..." gumam Rachel menahan tangisnya.

Prince Yaspian; The secret of Yaspian lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang