28. KEKECEWAAN IVY

391 32 3
                                    

"Sebenernya lo suka sama siapa, sih, hah?" tuding Ivy pada Yaspian. Amarahnya sudah memuncak lantaran pria ini yang dari dulu mengggantung perasaannya.

Yaspian mendesis pelan. "Dari awal gue udah terlalu bahaya buat lo. Jadi gue minta, lebih baik lo nggak usah berurusan sama gue lagi." balas Yaspian.

Ivy mengepalkan tangannya kuat-kuat, apalagi saat melihat seorang wanita dengan gaya tomboynya itu menghampiri Yaspian. Hati Ivy rasanya panas.

"Owhh hai... nama lo siapa? Gue Resina." Resina mengulurkan tangannya.

Ivy tidak membalas. Ia hanya melirik sinis seakan menyuruh Resina untuk tidak bicara dengannya.

Resina menggidikkan bahunya melihat tatapan Yaspian dan Ivy yang beringas. Cewek itu berlalu sembari menjepit batang rokok di jemarinya.

"Dia siapa? Kenapa ada di rumah lo!?" tanya Ivy kesal.

Bayangkan saja, sampai saat ini Ivy sudah sabar menghadapi perawakan Yaspian yang tidak jelas itu. Dan Yaspian mematahkan perasaaannya lagi dan lagi.

Bicara Ivy yang awalnya aku-kamu, menjadi gue-lo. Sifat Ivy yang awalnya lembut, jadi sedikit kasar. Siapa lagi kalau bukan karena Yaspian?

"Temen." jawabnya.

"Yaspian. Sekarang gue tanya sama lo deh, lo suka atau enggak sama gue!?" ungkap Ivy secara terang-terangan. "Apa lo lebih suka Rachel karena dia lebih cantik?" tambahnya.

"Vy—"

"Apa yang kurang, sih, dari gue. Gue emang bodoh karena suka sama manusia macam lo. Gua udah mencoba sabar nunggu lo, tapi apa—apa yang lo lakuin sekarang? Gue tetep bertahan meski gue tau nyawa gue selalu terancam. Gue tetep jaga kalung merpati yang lo kasih karena gue tau lo akan berubah. Tapi nyatanya—" wanita itu menatap Yaspian kecewa. Ia menghembuskan nafasnya berat. "Nyatanya lo masih sama kayak dulu."

Yaspian terdiam. Kata-katanya seperti tertahan ditenggorokannya. Apa Ivy benar-benar sekecewa ini?

"Oke. Gue nggak akan pernah muncul dihadapan lo lagi. Gue nggak akan pernah ganggu lo lagi. Harusnya gue sadar, lo emang bukan orang baik." lanjut Ivy.

Cewek ini berjalan dengan sengaja menabrak tubuh Yaspian.

"Vy. Sebenernya gue—"

"CUKUP! GUE KECEWA SAMA LO, YASPIAN! LO BAJINGAN, LO PENJAHAT!" terkanya dengan mata bergenang air mata.

Ivy pergi dengan sejuta rasa sakit yang menghantam hatinya. Yaspian merusak harapannya.

Ia mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Ivy tidak tahu kemana tempat ia harus berpulang. Sial. Di saat saat seperti ini, ia malah teringat Deka. Membuat air matanya semakin deras.

Pemakaman adalah tempat yang Ivy tuju. Ia akan berziarah ke makam Deka.

***

"Abis diputusin?" tanya Resina.

"Bagi." Yaspian mengulurkan tangannya meminta rokok dari Resina. Cewek itu kemudian memberikan padanya.

"Pacar lo yang tadi?" tanya Resina lagi.

"Bukan."

"Lo suka dia?"

"Nggak tau."

Nggak tau, adalah jawaban Yaspian setiap kali ditanya apakah dirinya menyukai Ivy atau tidak. Meski jawabannya klasik, tapi nyatanya Yaspian memang tidak tahu tentang perasaannya sendiri.

Prince Yaspian; The secret of Yaspian lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang