Kau bukan satu-satunya yang jatuh. Kau bukan satu-satunya yang terluka. Ada ribuan hati yang hancur bahkan lebih parah. Jadi sebatas ini kemampuan bertahanmu?
🍁🍁🍁
"Vy, bikin video ai laik your eyes bla bla bla bla..., yuk!" Deka berteriak tepat di telinga Ivy. Membuat wanita itu sedikit jengkel. Pradekar memang annoying kalau lagi random. Pria itu bahkan pernah membelikannya mainan power rangers di hari kelulusan smpnya. Alhasil, Ivy harus menahan malu.
Ivy dan Pradekar saat smp memilih jalan berbeda. Deka ke swasta. Sedangkan Ivy selalu memilih negeri. Waktu kelulusan Ivy, lelaki itu datang dengan pakaian serba hitam seperti mau ngelayat, kontras sekali dengan warna kulitnya yang putih, jadi membuat Deka terlihat seperti lampu berjalan. Lelaki itu membawa buket bunga serta mainan power rangers di tangan kanannya. Ivy dibicarakan satu sekolah karena punya teman setampan Deka. Dan saat Deka memberikan power rangers, Ivy ditertawakan satu sekolah. Padahal gaya Deka sudah super cool dan gaya jalannya sangat berwibawa.
"Deka diem. Lo diliatin sama cewe-cewe noh. Lo gak tau ya? gue lagi slek sama satu sekolah ini!" gumam Ivy.
Deka cemberut "Yeah, let me introduce you to some, to some
New thangs (ay yo), new thangs (ay, woah), new thangs (hoo)" Deka menyanyikan lagu NCT secara random. Orangnya emang gak jelas banget."Pradekar, aku boleh minta nomernya gak?" ucap seorang perempuan menyodorkan ponselnya.
Deka menampilkan senyum super manis "sekalian mau gabung sama fanbase Pradekar gak? Hehe.. Tapi campur ya, ada orang indonya sama cina." ucap Deka segera mengisi nomornya di ponsel wanita tersebut.
"Boleh. Gapapa gapapa." ungkapnya.
Deka mengembalikan ponselnya setelah mengisi satu persatu nomornya "makasih." ucapnya manis, kemudian berlalu.
Ivy menatap Deka sebentar, kemudian memutar bola matanya malas. Deka sangat sangat tidak berfaedah sebetulnya. Buat grup fanbase yang isinya orang cina sama indonya. Siapapun yang pernah bertemu Deka, pasti ditawarin masuk ke grup tersebut. Karena Deka ganteng, pasti pada mau. Hasilnya, grup itu ramai sekali, orang-orang harus bolak balik translate Cina-Indo atau kadang pakai bahasa inggris cuma buat komunikasi, tapi asik juga.
"Nape lau? Cemburu? Jangan sentuh aku mas. Aku jijik. Benci. Jangan sentuh aku plis!" ucap Deka menyadari tatapan Ivy.
Ivy ingin sekali membakar Deka kalau saja ia bukan teman baiknya.
"Goyang nasi padang pakai sambal randang bersama orang minang yang ikut bergoyang!" Ivy nyanyi dangdut menggunakan botol pinknya seolah-olah itu mic. Dan lebih begonya, Deka bangkit dari kursinya sambil goyang-goyangin pantat.
Hell.
"Pak Salmor masuk. Duduk duduk." Ivy menarik Deka untuk kembali ke kursinya.
"Hah? Salmon? Pak Salmon? Receh banget sial."
"COBA BILANG SEKALI LAGI!" suara tinggi itu berasal dari depan kelas. Deka menoleh perlahan-lahan. Yang diomongin sepertinya tersinggung.
"Eh maaf pak." Deka seketika menciut.
Selesai pelajaran. Yaspian menunggu Ivy di luar kelas. Hal ini memicu seantero sekolah tentang hubungan keduanya yang semakin dekat. Yaspian bukan hanya tipe orang yang dingin, ia juga arogan. Tidak semua perempuan bisa menaklukan hatinya. Jangankan menaklukannya, mendekati saja pasti sudah panas dingin. Berbeda dengan Ivy yang menjalankan semuanya dengan kesabaran.
"Kenapa Yaspian?" tanya Ivy karena salah satu murid melaporkan kalau Yaspian tengah menunggunya diluar kelas.
Tubuh Yaspian menyeder di dinding putih dengan kedua tangan masuk kedalam saku. Saat wanita itu muncul, Yaspian tersenyum kecil. Senyum yang tidak pernah diperlihatkan oleh orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Yaspian; The secret of Yaspian life
Teen FictionSEQUEL ZERAGA Bisa dibaca tanpa membaca Zeraga dulu. Rank #2 in deep (5-7-21) Rank #10 in crime (20-7-21) Yaspian Juteirus terpaksa diasingkan ke kota lain bersama nenek tua yang dipercayai kedua orang tuanya. Yaspian yang seharusnya berada diantara...