35. PRADEKAR MAJU

277 28 6
                                    

"Sorry Vy, gue dateng terlambat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sorry Vy, gue dateng terlambat.." batin Deka dalam hati. 

Deka berencana untuk mencegah hal hal seperti ini terjadi. Meskipun kehadiran Deka sudah dianggap tiada, namun lelaki itu masih menguak segala informasi tentang ketiga temannya, Rachel, Ivy dan Yaspian.

Seperti yang sudah Deka cari tahu, Rachel mengidap depresi berat, ia sudah mengecek catatan kesehatan Rachel di rumah sakit yang wanita itu kunjungi beberapa minggu lalu. Dan Deka tahu bahwa Rachel sangat antusias untuk melenyapkan Ivy setelah ia tahu Ivy kembali bersama dengan Yaspian.

Pria dengan kulit bersih itu melangkah menuju rumah sakit. Ia tahu, Ivy tidak bisa sendiri di saat saat seperti ini.

Dengan tekadnya yang kuat, Deka melepas masker dihadapan Ivy.

Ivy yang kala itu sedang menunduk dan menangis sontak mendongak. Matanya sudah merah sembab. Sembari menatap Deka, wanita itu kembali menangis deras.

Ternyata semua yang ia alami benar, Deka masih hidup.

Deka membiarkan Ivy melepas rasa rindu dalam dekapannya.

"Kenapa harus Yaspian yang kena, kenapa dia harus berdiri dan nyelamatin gue!?" gadis kecil itu menggertak.

"Yaspian gak mau lo kenapa napa. Gue yakin dia pasti bisa lewatin ini.." ungkap Deka sembari mengelus surai rambutnya.

Tak lama setelah Deka mengatakan hal tersebut, dokter bersama para suster lainnya keluar.

"Ada yang bisa menjelaskan kenapa pasien mengalami luka tusuk yang cukup dalam?" tanya dokter pada Ivy dan Deka.

Deka berdiri berniat untuk mengungkapkan semua. Tapi Ivy melerainya. "Dia—saat itu dia sedang di dapur, dan.. sepertinya dia melakukan percobaan bunuh diri, dok." ungkap Ivy mencari alasan yang tepat. Ivy sedikit ragu, mungkin terlihat dari cara bicaranya.

Sang dokter menautkan alisnya sebelah. "Percobaan bunuh diri tidak seperti itu, leher atau nadi yang biasanya menjadi sasaran. Tolong jelaskan secara jujur.. kami perlu tahu dan menindaklanjuti."

Ivy di bawa ke ruang dokter Alexandro, dokter tua itu tampak membujuk Ivy agar perempuan itu berkata apa adanya.

"Saya berjanji untuk tidak menyebarkan kasus yang menimpa pasien."

"Teman saya ingin membunuh saya, lalu Yaspian datang menyelamatkan saya." Ivy memutuskan untuk jujur pada akhirnya.

Alasan Ivy berbohong, karena Yaspian masih berbaik hati ingin membebaskan Rachel dari hukuman.

"Oke, baik. Tusukan itu mengenai tulang Yaspian. Saya tidak bisa memastikan Yaspian selamat karena lukanya yang terlalu dalam, tulangnya yang retak, dan pisau yang berkarat menyebabkan infeksi yang cukup parah. Sejauh ini saya sudah berusaha sebaik mungkin, kita tunggu  hasilnya untuk beberapa hari ke depan ya.. Jika imunitas pasien kuat, banyak kemungkinan pasien akan selamat. Dan saat ini pasien kehilangan banyak darah, kita perlu pendonor darah O" terangnya.

Prince Yaspian; The secret of Yaspian lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang