Bel istirahat pun sudah tiba, Deven yang semakin penasaran langsung menghampiri Anneth dan menariknya untuk berbicara empat mata. Anneth menolak, tetapi pegangannya sangat kuat, sampai-sampai ia berteriak di depan telinganya dan langsung melepaskan tangannya.
PLAK!
Satu tamparan mengenai pipi Deven karena Anneth tak kuasa menahan amarahnya, meskipun dalam hatinya terasa sakit begitu dalam.
"Anneth! Lo apa-apaan sama pacar gue, hah?" bentak Khatlien yang menghampiri mereka berdua.
"Harusnya, Lo ajarin pacar Lo buat bersikap yang sopan dan nggak ngejar-ngejar gue," ketus Anneth yang semakin marah dan berusaha untuk menenangkan dirinya. "Dan satu lagi, Lo bukan siapa-siapanya gue. Jadi, nggak ada hak buat atur-atur gue karena gue sama sekali nggak pernah suka sama Lo, apalagi CINTA. Paham?" bentak Anneth sekali lagi sambil menekan kata 'cinta' dan pergi meninggalkannya.
Ya, Deven tentunya sangat sakit hati kepada Anneth karena ia terlalu dalam mencintai Anneth. Rasanya cinta itu menjadi pahit dan seperti diracuni seribu ular.
Lo berubah Neth! Lo nggak seperti yang gue kenal selama ini. Padahal, gue udah bela-belain di depan papa gue kalau Lo itu wanita yang baik nggak seperti papa bilang. Kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang gue harapkan. - Ucap Deven dalam hatinya yang masih tidak menyangka dan pergi.
Joa, Nashwa, Friden dan Gogo terkejut melihat sikap Anneth yang begitu kasar pada Deven, apalagi dengan membentak. Anneth tidak pernah seperti itu dan ia tidak seperti dulu lagi. Entah apa yang merasuki pikiranya, sehingga berbuat seperti itu. Sementara Anneth pergi melewati Mack dan Charrisa sambil berlari dan matanya sembab.
"Mack, itu Anneth kenapa? Kayaknya ada yang nggak beres. Ayo kita susul Anneth!" ujar Charrisa yang bergegas mengikuti Anneth.
Anneth berlari menuju halaman belakang dan menyender ke tembok. Ia tidak kuat menahan semua ini, apalagi Khatlien yang mengatakan 'pacar'.
Semakin gue menjauh, kenapa gue semakin susah buat ngelupain, kenapa! - Kata Anneth dalam hatinya yang semakin menangis.
Karena Anneth melihat Mack dan Charrisa menghampirinya, ia segera cepat untuk menghapus air matanya. Charrisa begitu panik melihat keadaan Anneth. Mackie mencoba bertanya kenapa Anneth bisa seperti itu, tetapi Anneth hanya mengatakan kalau tangannya sakit akibat ditarik oleh Deven.
Maaf gue bohong soal ini ke kalian. Gue terpaksa karena gue nggak mau kalian sedih. Maafin gue, Cha, Kie. - Batin Anneth berkata sambil melihat mereka berdua khawatir.
Anneth memutuskan untuk pergi ke kelasnya masing-masing dan berencana agar mereka pulang bertiga. Sementara Deven, ia berteriak sekencang-kencangnya di taman sekolah.
"Kenapa disaat gue udah mulai membuka hati, tetapi balasannya kayak gini, kenapa!" teriak Deven sambil melemparkan batu ke kolam.
Bagus! Ini kesempatan gue buat masuk ke dalamnya.
"Deven!"
Khatlien? - Bicara Deven dalam hati.
"Mau apa Lo ke sini, mending Lo pergi jauh-jauh dari gue karena gue udah punya dan suka seseorang yan--"
"Seseorang yang tidak pernah suka dan mencintai Lo selama ini? Padahal, dia udah membuat hati Lo luluh terus dia bilang, kalau Lo hanya sebuah permainan karena dia sudah tahu bagaimana meluluhkan seorang cowok yang dingin kayak Lo, apa itu yang dimaksud Lo?" jelas Kathlien yang membuat Deven diam.
"Ven, kalau saja Lo ngedengerin apa yang papa Lo bilang, pasti semuanya nggak akan terjadi. Dan satu hal lagi, apa Lo masih mau mempertahankan cewek seperti dia yang jelas-jelas sudah menyakiti Lo, bahkan menampar Lo di depan teman-teman kita? Apa Lo mau terus-terusan kayak gini? Ingat, Ven, papa Lo berusaha kerja keras untuk kebaikan Lo dan apa ini cara Lo buat nyenengin papa Lo? Lo jangan egois," jawab Khatlien yang membuatnya diam lagi.
Jawaban Khatlien ada benernya juga. Selama ini gue terlalu egois karena terlalu dalam soal percintaan, sampai-sampai gue nggak ngedengerin apa yang Papa bicarakan ke gue. Papa juga bener, ini saatnya gue buka hati untuk Khatlien yang selama ini gue abaikan. Kasian juga, selama ini dia suka sama gue, tetapi secara mentah-mentah gue nggak pernah peduli sama dia. Bener kata Papa, kalau Khatlien orang yang baik buat gue. - Ucap Deven dalam hati yang kembali berpikir.
![](https://img.wattpad.com/cover/228622565-288-k734326.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECIAL - [LOVE ANNETH]
Short StorySPECIAL - [LOVE ANNETH] "Aku bukan manusia yang terlahir sempurna karena tidak ada orang yang sempurna kecuali Yang Maha Kuasa. Dengan kehadiran dirimu, aku semakin yakin. Bahwa kamu adalah orang yang baik dan menjadikannya terbaik untukku." - Anne...