Mereka kembali ke kelas. Anneth yang matanya sembab di lihat oleh Deven, tetapi mengabaikan saja walau di sisi lain ia bertanya-tanya. Pelajaran terakhir pun di mulai. Hendak beberapa jam kemudian, bel pulang berbunyi.
"Neth, pulang bareng kita yuk! Sekalian kit--"
Omongan Joa terpotong karena Anneth mengabaikan dan pergi meninggalkan begitu saja.
"Sumpah! Anneth berubah banget, sekarang dia lupa dan sombong sama kita," bisik Nashwa pada Joa.
Namun, Anneth mendengarnya. Telinganya begitu jeli ketika mendengar ada orang yang membicarakannya. Oleh karena itu, Friden berusaha untuk pergi mengikuti Anneth. Sesampainya di sana, Friden bertemu dengan Charrisa yang sedang dirangkul oleh Mack. Sontak ia marah kepada Charrisa.
"Cha, Lo apa-apaan sama dia, hah?" bentak Friden pada Charrisa yang membuatnya terkejut. "Lo bilang Lo itu suka sama gue dan mau nerima gu--"
"Ya, nerima Lo sebagai TEMAN gue!" potong Charrisa yang mulai membentak Friden. "Asal Lo tau, gue suka sama Lo hanya sebagai TEMAN doang, nggak lebih. Dan ingat, gue sekarang udah punya pacar yaitu KIE, jadi Lo nggak usah ganggu. Urus aja tuh, si Joa-Joa kesayangan Lo. Paham!"
Maaf, Den, gue nggak bermaksud gitu ke Lo. Memang hati gue hancur, tetapi Lo pergi aja sama Joa. Asal Lo tahu, Joa itu masih nyimpan rasa sama Lo. Sampai foto Lo banyak banget di kamarnya. - Kata Charrisa dalam hati yang menahan air matanya.
Mack kembali angkat bicara. "Makanya, jadi cowok jangan baperan. Gitu aja dimasalahin, pantes aja Charrisa milih gue dibandingkan Lo."
Mereka meninggalkan Friden begitu saja, tidak memedulikan perasaannya. Sahabat-sahabatnya pun menghampiri Friden dan membuatnya untuk tetap bersabar. Nashwa dan Gogo tidak terima, kali ini mereka berteriak memanggil mereka walau jauh.
"Mulai sekarang, persahabatan kita PUTUS!" teriak Nashwa dan Gogo secara bersamaan.
Batin Anneth dan Charrisa seperti tertusuk beribu-ribu pedang. Sahabat yang sudah dibangun selama ini, kini hancur karena untuk keselamatan mereka juga, tetapi Anneth dan Charrisa tetap berjalan.
Anneth hanya tersenyum kepada Charrisa dan Mack. Ia membawa kabar berita, kalau ponsel milik Kathlien telah di pegang oleh Anneth. Semua data-data yang menyangkut Charrisa telah terhapus total oleh Anneth. Ponsel itu Anneth lempar ke taman yang banyak tanaman.
Memang, misi pertama menyelamatkan Charrisa telat tuntas, tetapi tidak untuk sahabatnya karena Khatlien bisa saja nekat untuk mencelakakan, apapun itu.
***
"Mami, Anneth sama Kie dan Ucha pulang!" teriaknya.
Anneth lupa jika mamanya pergi ada urusan. Mack menyadarkan, meskipun pada akhirnya tertawa terbahak-bahak. Untuk menenangkan pikiran, mereka jalan-jalan ke taman depan. Jalan kaki.
Saat Mackie ingin melangkah, mobil dari arah utara melaju cepat untuk menabraknya.
BRUK!
"ANNETH!" teriak Mack yang tersungkur akibat dorongan Anneth yang menyelamatkannya.
Ah, sial! Kenapa harus Anneth, sih? Padahal sasaran gue adalah Mack agar gue bisa miliki Charrisa sepenuhnya. Gagal!
Penabrak itu melarikan diri sekencang-kencangnya. Mereka membawa Anneth ke rumah sakit dan mengabarkan kepada maminya. Sungguh saja, mami Anneth terkejut dengan semua ini. Akhirnya, Mami mengunjungi rumah sakit dan menanyakan keadaan Anneth.
Dokter yang menangani Anneth pun keluar dari ruangan itu. "Maaf sebelumnya, di sini ada keluarga pasien?"
"Saya keluarganya, Dok! Bagaimana dengan keadaan Anneth?" tanya Mami yang cemas dan begitu khawatir.
"Saya sudah semaksimal mungkin, tetapi Tuhan berkehendak lain. Ini ada surat dari Anneth untuk ibu dan hanya ibu yang boleh membacanya karena rahasia. Tidak lupa juga ini untuk Charrisa dan Mack pesan terakhir dari pasien," ucap Dokter kemudian membereskan semuanya.
____________________________________
Cha, Kie, maaf, sebelumnya gue hanya bisa menjalankan misi ini hanya sampai di sini. Gue nggak kuat dengan kondisi ini dan ingin pulang. Gue mohon supaya kalian berdua bisa ngejalanin semua ini. Ikhlasin gue pergi karena gue bahagia kalau Lo ngelepas gue. Untuk Kie, gue titip Ucha ke Lo. Meskipun kalian pacaran boongan, tetapi gue seneng jika kalian diresmikan. Eh, tunggu dulu. Kalau Ucha sama Kie, Friden gimana, ya? Lupa aku itu hehheheh :Vv.
Jangan lupa pesan gue dan jangan lupa selalu tersenyum. Ikhlasin gue karena gue akan pulang. Kalau nggak, gue nggak bisa tenang. Gue pamit, selamat tinggal dunia. Meskipun orang yang gue cintai itu tidak akan sepenuhnya gue miliki karena dia sudah ada orang lain yang menggantikan gue.
____________________________________
"Neth, kenapa Lo harus pergi? Lo kecelakaan dan sebelum pergi, masih saja bercanda dengan apa yang Lo tulis."
Mereka berlari menuju ruangan Anneth, tetapi hanya ada peti yang tertutup. Mereka tidak bisa melihat wajah Anneth untuk yang terakhir. Anneth pun segera dimakamkan dengan segera.
Neth, gue nggak nyangka Lo pergi secepat ini. Gue minta maaf kalau gue ada salah sama Lo. Lo tenang di alam sana. - Batin Deven berkata yang berada di pemakaman itu.
Joa, Nashwa, Friden dan Gogo pun menangis. Meskipun mereka bertengkar, tetap saja Anneth adalah sahabat mereka.
"Seharusnya, gue nggak harus bilang dan mutusin tali persahabat kita sama Anneth. Mungkin Anneth nggak akan seperti ini, gue salah, gue minta maaf, Neth." ucap Nashwa yang merasa bersalah.
Joa menenangkan Nashwa dan mereka pulang. Mereka tidak menyangka, kalau Anneth pergi secepat ini. Friden yang berada di sana pun terasa gelisah dan bersalah. Semua pulang, terkecuali Friden, Charrisa, dan Mack.
"Neth, maafin gue karena gue telah nabrak Lo. Seharusnya gue nggak senekat itu,"
"Apa! Jadi, Lo yang nabrak Anneth waktu kita di taman? tanya Charrisa yang tidak menyangka, tetapi Friden diam. "Jawab, Friden!" Charrisa memberontak.
"Iya, emang gue yang nabrak. Seharusnya, tabrakan itu tertuju pada Mack, bukan Anneth. Gue cemburu karena gue nggak bisa miliki Lo--"
Charris memotong pembicaraan. "Harusnya Lo nggak senekat itu, Friden! Lihat apa yang Lo lakuin, malah membuat sahabat gue celaka dan meninggal. Gue benci sama Lo!"
Maafin gue, Cha. - Ucap Friden yang bersalah dalam hatinya.
Charrisa pergi meninggalkan Friden dan mengajak Mack. Begitu hancurnya hati Charrisa. Sekarang, yang ia miliki hanya tinggal Mackie.
"Lo tenang aja, Cha, masih ada gue di sini. Kita jangan lupa pesan Anneth, sekarang Lo gue anter pulang agar Lo bisa tenang ngadepin semua ini." saran Mackie yang memeluk Charrisa agar tenang.
Sebelum itu, Mack meminta izin kepada mamanya Anneth untuk menginap, tetapi mamanya Anneth menyarankan agar Mack pulang saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECIAL - [LOVE ANNETH]
Short StorySPECIAL - [LOVE ANNETH] "Aku bukan manusia yang terlahir sempurna karena tidak ada orang yang sempurna kecuali Yang Maha Kuasa. Dengan kehadiran dirimu, aku semakin yakin. Bahwa kamu adalah orang yang baik dan menjadikannya terbaik untukku." - Anne...