Part 12 | Tidak Terima

120 14 2
                                    

"Anneth, Aku datang buat kamu!" teriak Charisa sambil membuka pintu kamarnya.

"Icha, aku rindu!" balasnya ketika sahabatnya datang.

Nggak anaknya, nggak sahabatnya, tetap sama. MERESAHKAN! - Jawabnya dalam hati Mackie, sambil menggelengkan kepala.

Mereka berdua asik berbicara, Anneth menyuruh Mackie untuk mengambilkan cemilan dan minuman. Akan tetapi, apa boleh buat? Mackie terpaksa melakukan ini, karena ia takut kalau Anneth kembali marah. Hanya bisa melampiaskannya dengan ekspresi wajah. Charisa tersenyum melihat tingkah laku Mackie. Anneth memandang Charisa seperti ada sesuatu pada diri Charisa.

Namun, seorang pria datang dengan memakai jaket berwana hijau dan memanggil Anneth. Seketika mereka melihat, ekspresi Anneth berubah. Deven menghampiri mereka dan Charisa mendapatkan pesan dari Mackie. Ia langsung pergi menemui Mackie dan membiarkan mereka untuk berbicara berdua. Ya, Deven menemui Anneth dengan kabur dari rumah.

"Maaf, Neth. Gue mau keluar sebentar, bye!" Sahut Charisa.

Di suatu kondisi seperti itu, Anneth mendapatkan pesan bahwa Mackie akan keluar sebentar. Anneth menjadi bingung, keduanya seperti ada sesuatu.

Kenapa mereka barengan, ya? Gue curiga sama mereka berdua. Di situasi seperti ini bukannya temenin gue, malah pada pergi. - gumamnya dalam hati.

Charisa keluar dan mencari Mack. Sudah kesana kemari, tetapi belum mengetahui dimana Mack. Charisa terus berbicara sendiri karena kesalnya. Mackie menghampiri Charisa dan mengajaknya ke taman belakang.

"Oke! Tadi mamanya Anneth sama mami gue pamit buat pergi ke luar kota, dan gue disuruh buat jaga Anneth. Gue mau minta, Lo ikut nginep juga. Biar soal rencana bisa diprediksi lagi," pinta Mackie pada Charisa.

Charisa hanya diam dan mengiyakan, tetapi pandangannya tertuju pada Deven yang berjalan tergesa-gesa.

Deven, kenapa? Kok panik gitu, jangan-jangan... - batin Charrisa berbicara dengan firasat yang tidak enak.

Charisa menarik tangan Mackie untuk segera menemui Anneth. Wajahnya begitu panik, membuat Mackie bingung. Sesampainya di depan pintu, terdengar keras suara tangisan.

"PERGI KAMU, AKU BENCI! AKU NGGAK TERIMA, NGGAK!"

Mendengar suara itu, Charisa dan Mackie masuk dan menemui Anneth. Melihat kondisinya semakin teriak dan barang-barang disekitarnya berantakan.

Mereka panik, "Anneth!"

"Deven bikin kamu seperti ini, Neth?" tanya Charisa. "jawab, Neth!" paksa Charisa hingga menangis dan memeluk Anneth.

Lagi-lagi DIA bikin Anneth seperti ini. Tadi di sekolah, sekarang di rumah! Takkan ku biarkan ini terjadi lagi, awas kau Deven! - gumamnya dalam hati sambil mengepalkan tangan.

SPECIAL - [LOVE ANNETH] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang