Part 4 | Si Kulkas

271 40 4
                                    

Keesokannya, Anneth bangun terlambat. Beruntung sampai ke sekolah jam 7. Biasanya datang pagi, Anneth capek karena lari. Belum apa-apa, Anneth sudah dapat masalah.

"Lo kenapa baru datang? Pakaian buat Lo nyanyi, mana?" Tanya Deven.

"Hah, Pakaian? Emm ... Astaga! Gue lupa bawa!" ucap gue sambil menepuk jidat.

"Lo ini, gimana sih? BERUNTUNG gue bawa baju buat Lo tadi," cakap Deven.

"Emang, Lo tau ukuran baju gue?"

"MASA GUE NGGAK TAU. ORANG KEMAREN GUE LIHAT UKURAN PAKAIAN LO DARI BELAKANG PAS LO TIDUR."

"WHAT?! Berarti Lo--"

"Bukan gue yang lihat, tetapi mama gue." jawab Deven dengan cepat dan keringat dingin.

"Oh, gitu ya?"

"Y!"

Ting...tong...pengumuman kepada semua kelas harap mempersiapkan kelas masing-masing untuk acara Hari Kasih Sayang. Acara akan di mulai pukul 09.00 pagi. Terimakasih.

Semua murid yang ada di kelas, bergerak cepat untuk acara tersebut. Anneth mulai merias papan tulis dengan tulisan "SHKS 2020" dan dekorasi yang lainnya. Setelah selesai, mereka berganti kostum masing-masing. Hanya Anneth dan Deven yang memakai pakaian serasi, membuat semuanya melirik-lirik.

Dasar cewek perebut pacar orang, sudah tau gue yang lebih cantik. Malah dekat dengan Deven. Bukan hanya cantik tetapi kaya juga dibandingkan dengan si cewek murahan itu. - ucap Marsha dalam hati.

Bu guru masuk dan memulai acaranya. Tidak menyangka, bahwa Anneth dan Deven tampil 1.

Pertama, nggak salah? Memang setiap Anneth belum siap, diberi nomor pertama. Mereka segera maju dan mulai bernyanyi. Suasana begitu mengharukan karena bernyanyi dengan lancar. Mereka semua menangis dan berpelukan satu sama lain.

Lagunya : My Heart yang dibawakan oleh Irwansyah dan Acha Septriasa.

"Arti lagu ini mengisahkan tentang sepasang kekasih yang saling mencintai dan menyayangi. Namun, muncul lah sosok ketiga yang membuat laki-laki mulai memikirkan dan menyayangi perempuan lain. Terimakasih," jelas Anneth.

Semua murid bertepuk tangan terkecuali Marsha dan sahabatnya Britney. Selanjutnya, Joa dan Friden menampilkan sebuah lagu.

***

|• Memories in the Rain  •|

I ask the world
Where can I find it?
Where can I feel?
Saved memories
Since a long time ago

Love and affection

The warmth in the hug
In the cold of the night

Drink a cup of warm tea
Tell stories, have fun and even laugh

Can this be repeated?
I know, all just hallucinations
Where we feel the cold night air
Where we feel
heavy rain

And remembering
all the beauty of the night
Between the moon and stars
When I meet him
I cried in the rain
That hit us both

( Minggu, 28 Juni 2020 )

***

Selanjutnya Nashwa dan Charrisa menampilkan dance sedangkan Gogo bernyanyi juga. Begitupun dengan murid yang lainnya. Setelah acara penampilan selesai, mereka beristirahat dan pergi ke kantin.

"Gila-gila-gila, penampilan Lo semua keren-keren. Apalagi penampilan Deven dan Anneth serasi banget," ucap Gogo.

"Uhuk...." Anneth dan Deven tersedak minuman dan terkejut.

"Lo berdua kenapa, sih? Kayak orang baru saja, kesedak apaan, biji durian apa mentimun? Santai saja, kali." sambung Charrisa tertawa.

Anneth pergi dengan cuek tanpa pamit, memang kebiasaannya.

"Itu anak, KE-BI-A-SA-AN! Cueknya dunianya, galaknya sudah mencapai tingkat dewa. Pertama kali gue lihat ada cewek sifatnya kayak gitu. Lo si Cha bilang di depan orangnya." sahut Friden.

"Terus, salahkan gue saja!" marah Charrisa.

"Sudah, berisik tau nggak! Anneth memang kayak gitu. Apalagi ke cowok, sadisnya benar-benar kek iblis. Ya sudah, gue mau ke perpus, mau baca!"

"Nggak si Anneth si Deven kelakuannya sama saja. Deven tau tentang Anneth, ya? Padahal baru dekat, bingung gue." kata Gogo.

Nashwa, Friden, Charrisa dan Joa hanya menggelengkan kepala. Anneth pergi ke taman sekolah untuk diam, tetapi di perjalanan Anneth di cegah oleh Marsha dan Britney. Sungguh membuat dirinya sebal dengan kedatangan mereka.

"Mau kemana, ANAK MURAHAN!" ketus Marsha.

"Mendingan Lo diam, urusan yang nggak penting nggak usah di bahas. Capek gue," ujar gue dengan santai.

"Eh, Lo Anneth Delliecia Nasution! Anak murahan kayak cabai, merahnya kemana-mana. Orang tua Lo miskin karena pakaian Lo saja nggak semenarik pakaian kita yang MA-HAL! JADI, LO NGGAK BISA SEENAKNYA! KARNA LO ITU NGGAK LEVEL SAMA KITA! PAHAM!" jelas Britney dengan panjang lebar tetapi gue pergi tanpa mendengarkan perkataan mereka.

Anneth yang tadinya ingin ke taman langsung pergi ke perpustakaan. Anneth orangnya suka yang namanya baca buku, apalagi yang tebal berapa ratus halaman itu idaman banget.

Pengumuman, karena ada acara guru. Hari ini kalian boleh pulang dan besok libur belajar di rumah, sekian dan terimakasih.

Mendengar pengumuman itu, Anneth segera meminjam buku dan pulang. Anneth pulang jalan kaki karena mami nggak bisa jemput. Ya, lumayan olahraga juga. Anneth fokus membaca buku yang di pinjam di perpustakaan, sehingga Anneth nabrak orang dan bukunya terjatuh.

"Eh, maaf ya, nggak sengaja." ucapnya dengan lembut lalu mengambil buku Anneth yang jatuh.

"Nggak, Lo nggak perlu minta maaf. Gue yang salah. Seharusnya gue yang minta maaf sama Lo," ujar Anneth.

"Iya, nggak apa-apa, kok. Nama gue Mackie Empuerto, panggil saja Mack atau sesuka Lo."

"Nama gue Anneth Delliecia Nasution, panggil saja Anneth atau ADENA. Ya sudah, gue pulang dulu, ya. Bye!"

"Tunggu, rumah Lo dimana? Gue boleh main nggak sama Lo?"

"Boleh. Rumah gue di Jl. Melati No.7 kompleks A." teriak Anneth dan pergi.

Ramah juga Anneth. Eh tunggu-tunggu, Anneth ... Anneth ... Namanya seperti sahabat gue yang di Australia. Tetapi nggak mungkin dia ada di sini. Ya sudahlah, biarkan saja. Lebih baik aku pulang. - Kata Mack dalam hati.

"Mi, Anneth pulang!" teriak Anneth dan langsung ke kamar.

"Anneth sekarang kamu mandi dan siap-siap, karena mau ada acara keluarga. Jadi, pakai pakaian yang sopan, ya?"

"Iya, Mi!"

SPECIAL - [LOVE ANNETH] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang