Part 5 | Bertemu

233 32 13
                                    

"Whatever I do, that's me. Whatever the decision, I'm ready to take the risk."

Setelah bersiap-siap, Anneth turun dan menyapa mami. Anneth sedih karena papa tidak ada. Coba saja papa masih ada, pasti lengkap ke acara keluarga ini. Anneth mengenakan baju putih dengan celana jeans hitam panjang. Anneth lebih suka memakai pakaian yang simpel dan tidak ribet. Akhirnya, Anneth dan mami berangkat ke sebuah cafe MANNETH.

"Mi, cafenya bagus banget. Anneth suka. Kapan, ya, Anneth bisa memiliki cafe sebagus ini." Harap Anneth pada Maminya.

"Ini memang cafe kamu, Nak. Tulisan MANNETH itu artinya Mack and Anneth. Jadi, cafe ini hadiah dari keluarga Mami dan Mack untuk kalian berdua," jelas Mami.

Mack? Namanya nggak asing bagi gue. Tapi, dia siapa? - pikir Anneth dengan bertanya dalam hati.

Tiba-tiba, Mami membuyarkan lamunan Anneth. Anneth hanya tersenyum dan menuju meja khusus untuk acara keluarga. Tidak disangka ternyata Anneth bertemu dengan Mack yang ia tabrak di jalan tadi.

"Mack?"
"Anneth?"

Bicara mereka berdua secara serempak dan tunjuk-menunjuk.

"Jadi, kalian sudah ingat satu sama lain? Kenapa tidak senang?"

"Ingat, senang, memangnya dia siapa? Baru kenal tadi di jalan, Mi." jawab Anneth dan Mack serempak.

Mami hanya menggelengkan kepala dan menyadarkan Anneth dan Mack, "kalian sudah lupa, ya, sama sahabat sendiri? Waktu kalian di Australia."

Anneth dan Mack senang karena bisa bertemu kembali. Sejak 10 tahun mereka berpisah dan tidak berkomunikasi satu sama lain. Pada akhirnya mereka dipertemukan. Di situ mereka makan bersama dan membicarakan soal sekolah. Ternyata, Mack akan satu sekolah dengan Anneth. Wow, sungguh luar biasa!

"Neth, ikut aku sebentar," ajak Mack pada Anneth.

"Mi, Anneth sama Mack pergi dulu, ya? Mau keliling cafe ini saja, nggak lama kok." ucap Anneth.

Mami hanya mengangguk dan tersenyum. Mack membawaku ke taman belakang cafe. Di sana mereka duduk di kursi yang dikelilingi bunga dengan membentuk huruf love.

PLAK!

Satu tamparan mengenai pipi kanan Mack.

"A-duh! Sa-kit Anneth Surenet Marenet Ann-"

PLAK!

Kali ini mengenai pipi kirinya Mack yang mulus.

"Baru ketemu, sudah kayak singa mengamuk. Salah gue apa coba?"

"Salah Lo ... Pertama Lo pegang tangan gue. Kedua, Lo ngerubah nama asli gue. Ketiga, Lo duduk dekat banget sama gue. Mo-dus tau nggak!" jelas Anneth.

"Gitu doang? Astaga, Neth! Salah gue nggak sebanding sama sakitnya 2 kali tamparan dari Lo. Lama-lama pipi gue bonyok gara-gara Lo!" sahut Mack yang sedari tadi memegang kedua pipinya.

"Intinya, COWOK SELALU SALAH!"

"Bukan cowok yang salah, tetapi ceweknya saja yang nggak PEKA!"

PLAK!

"A-duh! Sakit, Neth. Dasar singa mengamuk!"

"Terserah Lo mau bilang apa. Gue mau pulang sama Mami. BYE!" sambil pergi meninggalkan Mack.

Anneth akhirnya mengajak mami untuk pulang. Karena dia sangat malas. Intinya ... malam ini adalah malam yang paling MENJENGKELKAN! Mereka ternyata akan menginap bersama karena besok libur sehari. Ternyata, mereka menginap di sebuah hotel milik papanya Mack.

"Okey, kamar kalian satu berdua, ya?"

"What? Mom is crazy, huh? Mi, I'm a girl." protes Anneth

"Neth, kamarnya luas, kok. Jadi sudah, kamu masuk dan tidur sekarang juga," saran Mami.

Sekarang aku berada di hotel nomor 11. Tidak disangka, kamarnya begitu luas dan indah. Di keheningan itu, ia duduk sambil menyanyikan lagu yang dibuatnya.

"BUCIN Lo jadi orang!"

PLAK!

"SEMBARANGAN! INI LAGU CIPTAAN GUE DAN GUE LAGI NYANYI. BUKAN JADI BUCIN. Sudah, gue mau tidur, ganggu saja." protes Anneth sambil marah.

"Dasar, sahabat gila! Dari kecil biasa saja. Sekarang, malah kayak singa mengamuk!"

PLAK & BUGH!

"Aduh ...."

Lemparan bantal dan selimut pada Mack membuatnya terjatuh.

"NGGAK USAH KOMEN, ITU BANTAL DAN SELIMUT, LO TIDUR DI LANTAI ATAU DI SOFA. NGGAK USAH PROTES. PROTES GUE MUSNAHKAN! Cepat tidur, selamat malam. Bye!"

Sambil membalikkan badan dengan selimut hangat, Anneth tidur.

"Itu cewek setan kali. Sudah gue di tampar dan sekarang, Gue di lempar pakai bantal dan selimut. Mending gue tidur. Kalau komen bisa-bisa di ceramah lagi," ucapnya.

PLETAK!

ADUH! Gue kena lagi. - kata Mackie dalam hatinya.

Mereka tidur karena capek. Dimana-mana kalau ketemu sama sahabat itu senang dan jalan-jalan. Sedangkan Anneth ... Ia membuat Mack seperti itu.

***

🌼Galak banget Anneth itu!
- Bukan galak tetapi memang sifatnya seperti itu. Sudah berubah.

🌼Lah, kemaren dipeluk Deven biasa saja. Kenapa ketemu Mack kayak singa?
- Jelas beda. Kemaren Anneth memang ketakutan sama kejadian Masa lalu. Kalau sama Mack memang mereka sahabat, tidak ada apa-apa.

🌼Anneth sebenarnya milih Deven atau Mack, sih?!
- Kalau soal itu tanyakan pada Anneth. Karena yang merasakan itu Anneth.

***

Keesokan harinya, Anneth dan Mack bangun pagi. Mereka mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi. Mereka berdua lari ke kamar mandi dengan cepat.

BRUK!

Anneth segera masuk ke dalam kamar mandi dan menguncinya. Sedangkan Mackie ia tersungkur dan merengek kesakitan. Mack hanya diam dan kesal. Sudah berapa kali ia seperti itu? Memang Anneth berbeda dari cewek yang lainnya.

Drrrttttt...

Bunyi hp Anneth ada yang menelepon. Mack menghampiri dan mengangkatnya.

"Hallo! Anneth ini gue ..."

"Ini siapa ya?" jawab Mackie.

Tutttttt.....tutttttt

Sambungan terputus karena si pemilik hp mematikannya. Mack hanya menggelengkan kepala dan menyimpan hp Anneth. Bahaya kalau ketahuan, bisa-bisa nanti dipukul sama Anneth.

Bahkan Lebih.

Selesai mandi, Anneth pergi untuk makan. Sedangkan Mack ia baru mandi, tetapi Mack mandi cepat. Tidak sama kayak Anneth.

SPECIAL - [LOVE ANNETH] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang