"Si-siapa kau?" tanya Charrisa dengan nada yang bergetar.
Perempuan itu berjalan menuju Charrisa. Raut wajah yang kasihan, membuat napasnya tersengal-sengal.
GREP
"Gue Anneth dan gue kembali," ucapnya sambil melepaskan pelukan dan duduk di sebelahnya.
Charrisa tampak bingung karena Anneth berbeda dari sebelumnya. Sikap yang dingin, berperilaku layaknya seperti laki-laki. Charrisa tidak tau, jika Anneth sudah mendapatkan gelar master dalam bela diri. Menjuarai semenjak ia pergi ke luar negeri.
Mendengar kondisi Charrisa masuk rumah sakit, Anneth kembali ke Indonesia. Charrisa memang tidak cerita jika ia dibully, tetapi Anneth sudah mengetahui semuanya.
"Jaga kondisi Lo, gue pamit untuk hari pertama besok." Anneth beranjak meninggalkannya. Sebelum ia menutup pintu, ia berpesan. "Semua bukti ada di tangan gue, Lo jangan kasih tau siapa-siapa tentang gue yang bertemu Lo. Mereka akan merasakan akibatnya."
Terdiam.
Charrisa berharap jika Anneth tidak melakukannya di luar batas. Charrisa yang termenung, mendapat kabar jika teman-teman menjenguknya.
Perasaan sakit itu tiba. Terdapat Friden yang bergandengan tangan dengan Joa, disusul oleh Gogo dan Nashwa yang memutuskan untuk tidak bersahabat lagi.
Lo bermuka dua dan serakah! batin Charrisa beradu dan membuang muka.
"Deven dimana?" kata Charrisa yang mencari keberadaan Deven.
"My husband ada di dapur sama mama kamu," jawab Joa. "Kita ke sini mau tau keadaan Lo kayak gimana dan--"
"Gue sehat, mendingan Lo semua keluar. Gue mau istirahat, capek! Pergi sana!" potongnya.
Nashwa yang tidak terima pun menjawab. "Kita ke sini itu karena khawatir sama Lo Charrisa!"
" Oh, ya? Sejak kapan seorang sahabat, eh maksudnya MANTAN sahabat datang tanpa diundang? Gue nggak berharap Lo khawatir dengan keadaan gue. Mendingan Lo pergi atau gue panggil satpam buat ngusir kalian secara paksa!" tegas Charrisa tanpa sadar dengan ucapannya.
"Tanpa Lo usir, gue sama sahabat gue juga akan pergi. Nggak perlu repot-repot." kata Friden yang kesal.
Mereka semua meninggalkan Charrisa dan pamit pada orang tuanya. Joa yang mengajak Deven untuk pulang ia tolak.
Deven mengantar makanan ke kamar. Begitu Deven masuk, sudah ada Charrisa yang menangis dan melempar semua barang-barang yang ada.
Berlari dan mencoba untuk menenangkan. "Tenang Charrisa, Friden dan Joa nggak ada hubungan apa-apa. Gue yang nyuruh dia buat jaga Joa."
Charrisa terkejut. "Ada hubungan apa Lo sama Joa, Dev?"
Kasih tau nggak ya? batin Deven. Ia diam dan Charrisa terus menanyakan. Sampai akhirnya, Deven mengaku jika ia dan Joa ada hubungan spesial dan resmi.
Charrisa mendorong Deven dan melemparkan makanannya. "Sekarang juga, Lo harus putus sama Joa!"
Deven menghela nafas, mencoba untuk mengontrol emosi. "Maksud Lo apa ngomong kayak gitu, hmm?
Charrisa terdiam dan teringat jika Anneth berpesan untuk tidak menceritakan tentang dirinya yang balik ke Indonesia.
"Pokoknya, gue mau Lo putusin Joa sekarang juga!" teriak Charrisa yang menyuruh Deven tanpa mengatakan alasannya.
"Charrisa! Apa urusannya sama Lo? Gue ini berhak bahagia dan Lo nggak usah ikut campur dengan urusan gue, meskipun Lo itu sodara gue. Paham?!" bentak Deven yang meninggalkan Charrrisa.
"Lo akan menyesal karena DIA sudah kembali!" teriak Charrisa sambil menekan kata 'dia'.
DEG
Dia? Dia siapa?
Langkah Deven terhenti dan berusaha untuk baik baik saja. "Gue nggak peduli."
Charrisa terdiam dan memilih untuk tidur, tidak peduli kamarnya berantakan. Deven yang mengacak-ngacak rambut nya, berpamitan untuk pulang. Disepanjang perjalanan, terus memikirkan apa yang dimaksud Charrisa.
Apa itu Anneth? Tetapi tidak mungkin, dia sudah pergi.
Hatinya terus berargumen sehingga ia hampir menabrak kucing di jalanan. Namun, berbeda dengan Nashwa dan sahabatnya. Tidak berhenti untuk mengeluarkan emosi.
Marah.
"Udah capek-capek pergi buat jenguk, eh malah diusir. Gada akhlaknya bener. Tau gitu mendingan nggak usah pergi ke sana, dan langsung ke rumah bobo cantik," ketus Nashwa panjang lebar yang disetujui oleh semuanya terkecuali Friden yang diam saja.
Joa yang memerhatikan hanya menggeleng. Ia tahu jika Friden memikirkan Charrisa.
Senyuman smirk pun hadir pada gadis yang bermain ayunan. Memang mereka tidak melihat karena orang itu memakai jaket dan topi, dilengkapi oleh kacamata hitam dan masker.
"I'm back!"
![](https://img.wattpad.com/cover/228622565-288-k734326.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECIAL - [LOVE ANNETH]
Historia CortaSPECIAL - [LOVE ANNETH] "Aku bukan manusia yang terlahir sempurna karena tidak ada orang yang sempurna kecuali Yang Maha Kuasa. Dengan kehadiran dirimu, aku semakin yakin. Bahwa kamu adalah orang yang baik dan menjadikannya terbaik untukku." - Anne...